SWARA – Berstatus jomblo seperti saya memang “enak-enak-nggak”. Enak, karena bisa hemat nggak harus beliin kado ulang tahun, menghamburkan uang tiap pacaran, atau mengikuti kegiatan doi. Alhasil, uang yang dihamburkan untuk menyenangkan jodohnya orang, bisa ditabung atau investasi. Hitung-hitung buat persiapan ketika nanti sudah menikah dengan jodoh sendiri (hehe).
Biar begitu, tetap ada nggak enaknya. Galau melanda ketika malam Minggu mau nongkrong sama teman, tapi mereka sibuk dengan pacarnya, serta kegalauan lain yang tanpa saya tulis di sini pun kamu pasti sudah tahu.
Kembali lagi pada manfaat menjadi jomblo dari segi finansial. Sebenarnya, dengan menjadi jomblo seperti ini, kondisi finansial bisa dikatakan biasa-biasa saja. Kaya raya, nggak–miskin juga tidak. Ya, walaupun masih belum punya pacar, saya toh juga punya sering main dan kumpul bareng banyak teman.
Namun, tetap saja nggak seboros teman yang punya pacar. Dari segi pengeluaran, main bareng teman tentu saja nggak sebanyak jalan bersama pacar. Apalagi, saat main dengan teman, saya nggak akan jaim. Semua pengeluaran, bisa ditekan. Intinya, selama masih bisa kumpul dan jalan-jalan–semua tetap senang. Nggak perlu mewah-mewah!
Sedangkan, teman saya–main sama pacar nggak bisa berhemat. Belum lagi, dia juga punya teman nongkrong yang mengakibatkan pengeluaran jadi dobel.
Sebagai seorang jomblo, kondisi finansial yang seperti ini membuat saya bersyukur. Misalnya, saya nggak harus mengalami hal-hal seperti:
1. Rutin menggunakan kartu kredit
Saya nggak bilang kalau menggunakan kartu kredit, berarti tidak punya cukup uang atau bahkan miskin. Saat ini, saya sendiri menggunakan dua kartu kredit. Hanya saja, alasan penggunaannya lebih pada tujuan mengejar promo serta mempermudah transaksi pembayaran via mobile banking.
Dalam hal ini, penggunaan kartu kredit tidak bersifat “menalangi” lantaran nggak punya uang, melainkan untuk mengejar benefit. Lagi pula, nggak setiap saat saya menggunakan kartu kredit. Hanya saat ada promo dan sedang bertransaksi.
2. Selalu merasa nggak cukup
Kelabakan tiap bulan merupakan tanda-tanda nggak punya cukup uang. Gaji, seakan nggak cukup untuk pengeluaran bulanan. Alhasil, mau beli apa-apa, susah. Jangankan beli barang, membayar kebutuhan bulanan seperti arisan, sewa kos, beli kado untuk kondangan, rasanya seperti menahan napas kuat!
Nah, kalau kamu mengalami kondisi ini, ada baiknya menurunkan gaya hidup sedari dini, ya.
Artikel terkait: Yuk, Berinvestasi!
- Jenis Investasi yang Cocok untuk Kamu Berdasarkan Zodiak
- SWARA KAMU: Tantangan Investasi Generasi Millenial
- 5 Alasan Ini Bikin Nggak Ragu untuk Investasi atau Reksadana
3. Utang dan nunggak
Saking kepepetnya, kamu terpaksa berutang sana-sini. Sebenarnya, sah-sah saja sih berutang. Apalagi, jika teman berniat membantu dengan tulus. Hanya saja, usahakan nggak nunggak atau telat membayar. Siapa tahu, teman kamu juga membutuhkan uang tersebut.
4. Gaji habis sebelum pertengahan bulan
Jangan kalap menghabiskan gajian untuk sekadar nongkrong di mal atau makan di tempat fancy. Ada baiknya, kamu langsung membagi gaji tersebut ke dalam beberapa pos tabungan. Nah, sisanya, itulah yang akan kamu gunakan untuk sedikit bersenang-senang.
Agar teratur, jangan lupa buat jadwal pengambilan gaji. Misalnya, setiap tanggal 1, 7, 14, dan 23. Cara ini lumayan membantu, agar saldo ATM-mu utuh hingga akhir.
5. Nggak bisa menabung
Menurut saya, akan sia-sia rasanya satu bulan bekerja menguras tenaga, otak, dan waktu–kalau gaji bulanan nggak ada sisa untuk ditabung. Kemampuan menabung di sini, nggak diukur dari seberapa besar gaji–melainkan seberapa banyak pengeluaran kebutuhan. Selama kamu bisa menekan pengeluaran, nabung rutin tiap bulan bukanlah hal yang mustahil sekalipun bergaji kecil.
6. Nggak punya dana darurat
Dana darurat merupakan salah satu pos penting setiap bulan. Dana ini bisa digunakan untuk meng-cover pengeluaran nggak terduga. Beruntungnya, kalau pos tersebut akhirnya nggak terpakai. Jadi bisa dimasukkan dalam tabungan.
7. Nggak bisa liburan
Menurut saya, liburan merupakan salah satu kebutuhan pokok. Untuk liburan pun nggak harus dengan biaya yang mahal. Semuanya biaya bisa ditekan kalau kamu pandai menyiasati. Bahkan, dengan uang Rp50 ribu saja sudah bisa liburan, kok. Itulah mengapa nggak bisa liburan termasuk salah satu tanda jomblo yang nggak punya cukup uang.
Artikel terkait: Di Mana Bisa Liburan Murah Meriah?
- Weekend Getaway ke Cirebon, Solusi Liburan Murah Meriah
- Pengeluaran yang Biasanya Dikeluarkan Generasi Millenial Selama Liburan
- Benarkah Masalah Finansial Jadi Penyebab Rencana Liburan Jadi Hanya Sekadar ‘Wacana’?
Iya, saya memang jomblo. Itu jadi nasib nahas memang. Tapi untung saja nasib nahas itu nggak ditambah dengan nggak punya cukup uang. Justru status ini memberikan saya manfaat positif, apalagi kalau dilihat segi finansial. Nah, bagaimana dengan kamu?