SWARA – Akhir-akhir ini, saya jadi sering googling tentang pemeriksaan kesehatan khusus perempuan. Gara-garanya, sehabis membaca blog rekan kerja mengenai sepupunya yang menderita kanker payudara dan meninggal dunia di usia yang terbilang muda: 35 tahun.

 

Wah, langsung saya parno juga. Apalagi, jika mengingat riwayat keluarga, yaitu nenek langsung dari ibu yang meninggal dunia karena kanker rahim. Memang, sih, sejauh ini, di usia yang ke-25, saya nggak pernah merasakan sakit yang aneh-aneh. Sudah pernah  mengikuti medical check up untuk keperluan kerja dengan hasil yang menyatakan ‘sehat’. Namun, tidak sakit bukan berarti sehat walafiat juga, kan?

 

Usia produktif seperti saya (20 – 45 tahun) adalah waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai upaya pencegahan dini. Sempat iseng bertanya ke teman-teman sepantaran apakah mereka sudah pernah melakukan pemeriksaan dini. Setidaknya, lima dari tujuh orang bilang belum. Alasannya? Takut dan mahal, Kak!

 

Hmm iya, sih. Saya pernah ingin mencoba vaksin HPV (Vaksin human papillomavirus) sebagai langkah pencegahan kanker serviks. Ternyata, kisaran biayanya adalah Rp600 ribu sampai Rp1,3 juta. Tergantung jenisnya. Nah, ternyata memang lumayan, ya?

 

Artikel terkait: Bagaimana perempuan menjaga kesehatannya?

  1. Deteksi Kesehatan Lebih Dini: Biaya Berat di Awal, Ringan di Akhir
  2. 5 Jenis Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan Perempuan dan Estimasi Biayanya!
  3. Apakah Kamu Tahu Setiap Karyawati Punya Jatah Cuti Haid?

 

Waduh, padahal kan pemeriksaan kesehatan adalah langkah pencegahan dini, ya?

Kamu harus tahu nih, setelah usia 21, perempuan jadi lebih rentan terserang penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup dan perubahan hormonal. Menurut World Cancer Research Fund International, kanker payudara adalah pembunuh perempuan nomor satu di dunia, dan check-up alias pemeriksaan kesehatan sebenarnya mampu mendeteksi abnormalitas lebih dini.

 

Satu hal lagi. Secara umum, pemeriksaan kesehatan dini untuk perempuan mencakup pemeriksaan payudara, tes pelvis, PAP dan HPV, kepadatan tulang, usus, dan jantung.  

 

Biaya mahal bisa dicari, solusinya: manfaatkan pinjaman tanpa agunan!

Ya. Jika memang berniat ingin melakukan pemeriksaan kesehatan kamu bisa lho memanfaatkan yang namanya pinjaman tanpa agunan alias KTA (kredit tanpa agunan). Apalagi, jika memang kamu membutuhkan pinjaman dana tunai tanpa harus menggadaikan harta benda. Lagipula, pengajuan pinjaman dana tunai sudah semakin mudah. Pasalnya, saat ini ada banyak produk pinjaman tanpa agunan dalam bentuk online.

 

Nah, dari sekian banyak pinjaman uang online yang ada, Tunaiku bisa menjadi pilihan tepat. Tunaiku adalah salah satu produk finansial berupa fin-tech dari Amar Bank. Sesuai motonya, Tunaiku sejalan dengan proses pengajuan pinjaman dana tunai yang mudah dan cepat.

 

Dari berbagai pengalaman customer, pinjaman online Tunaiku pantas menjadi solusi untukmu membutuhkan pinjaman tunai cepat, tanpa jaminan, tanpa proses yang bertele-tele. Proses aplikasinya cepat dan mudah, nggak mengharuskan kepemilikan kartu kredit, plus nggak ada biaya pelunasan lebih awal.

 

Jadi, kayaknya Tunaiku bisa, deh, menjadi solusimu untuk membayar pemeriksaan kesehatan.

 

Artikel terkait: Manfaatkan KTA yuk!

  1. Kabar Gembira, Pinjaman Tunaiku Kini Bisa Sampai Rp15 Juta!
  2. Jangan Ragu Mengajukan KTA Untuk 5 Kebutuhan Mendesak Ini!
  3. Pinjam Uang Secara Online? Ini 5 Kelebihannya!

 

Ingat ya, mencegah lebih baik daripada mengobati! Jika harus dibandingkan, biaya pemeriksaan kesehatan reguler seperti ini nggak ada apa-apanya jika dibandingkan harus mengobati saat sudah parah.

 

Apalah artinya pap smear yang hanya Rp1 juta dibandingkan rangkaian biopsi, operasi pengangkatan rahim (histerektomi), radioterapi, dan lain-lain. Belum lagi lelah fisik dan mental yang bukan main.

 

Makanya, yuk, ah lakukan pemeriksaan kesehatan sedini mungkin agar kamu nggak was-was dan siap sedia.

 

 

 

 


WINNY WITRA MAHARANI TUNAIKUWINNY WITRA MAHARANI