SWARA – “Besok makan di mana kita? Aku deh yang traktir…” Kalimat ini pasti cukup sering kamu dengar, baik dari pasangan, atau cerita teman yang sudah punya pasangan.
Sebagai salah satu pejuang pacaran jarak jauh, saya nggak terlalu merasa kerepotan untuk mengatur keuangan di pos pacaran. Selain karena jarang bertemu, ketika punya waktu pergi bersama kami nggak pernah merasa keberatan untuk patungan ketika harus membayar makan atau tiket nonton di bioskop.
Berbeda dengan teman-teman saya yang memang berada di satu kota dan sering bertemu dengan pasangannya, mereka cukup awas dengan pengeluaran sehari-hari karena harus menyiapkan bujet khusus setiap kali kencan akhir pekan.
Beberapa teman perempuan saya punya pasangan yang selalu siap sedia membayar pengeluaran saat kencan. Tapi, beberapa teman laki-laki saya juga sering mengeluhkan pengeluaran nggak terduga karena ada saja tempat baru yang diinfokan oleh pasangan mereka untuk dikunjungi pas akhir pekan, dan mereka yang harus membayar.
“Kalo nggak gue ikutin, ntar dia marah. Tapi mahal juga bro bayarnya…” cerita salah satu teman tentang kebiasaan kencan dia dan pasangannya.
Nah, untuk kamu yang pernah mengalami momen-momen mirip seperti yang saya ceritakan tadi ada beberapa cerita lain yang bisa kamu simak. Jadi siapa yang bayar? Ini cara atur bujet pacaran dari tiga pasangan yang bisa kamu jadikan referensi.
Artikel Terkait: Cara Generasi Muda Hadapi Masalah Keuangan
- Bikin Bisnis bareng Pacar? Ini 4 Hal yang Harus Kamu Waspadai
- Pengeluaran yang Biasanya Dikeluarkan Generasi Millenial Selama Liburan
- Tertib, Yuk! Ini 4 Risiko Terlambat Membayar Tagihan Kredit!
1. Bergantian dan buat pengeluaran nggak terduga – Hana Nur Fadhilah, Karyawan Swasta
Hana dan pasangannya, Choir, biasa bertemu di akhir pekan, sekitar 3-4 kali dalam sebulan. Walau baru jadian selama tiga bulan, mereka nggak terlalu mengatur kegiatan yang akan dilakukan waktu bertemu. Jika memang ada film yang ingin mereka tonton maka kegiatan makan juga akan dilakukan di mall yang sama.
Tapi kalau hanya ingin makan, Hana dan pasangan lebih memilih mengunjungi tempat-tempat makan yang biasanya mereka dapatkan infonya dari Instagram. Pasangan pecinta bakso ini, sering mengitari daerah Jakarta Selatan, Cinere, atau Bintaro untuk mencari tempat makan.
Hana juga bercerita kalau urusan bayar membayar, mereka sudah punya trik sendiri agar kegiatan bertemu nggak jadi beban di salah satu pihak.
“Biasanya dibagi dua atau gantian. Misalnya minggu ini dia bayarin nonton dan makan lalu aku kebagian bayar parkir. Nah, minggu depannya berarti gantian aku yang bayar untuk jalan.”
Cukup adil ya, jalan bersama bayarnya juga tanggung bersama. Hana juga bercerita kalau beberapa kali ada pengeluaran mendadak seperti harus menghadiri dua undangan pernikahan teman sekaligus. Lantaran sudah punya bujet nggak terduga, kondangan dadakan nggak jadi beban bagi Hana dan pasangannya.
“Aku udah masukkin ke bujet pengeluaran tak terduga, Aku jatahin 200 ribu untuk biaya tak terduga itu,” cerita Hana.
Rekor bujet pacaran terendah yang pernah mereka keluarkan adalah Rp 30 ribu saja untuk makan bakso berdua. Sementara untuk bujet pacaran termahal sejauh ini antara Rp 150 – Rp 200 ribu.
Bagi pasangan ini, tempat makan yang mereka cari nggak harus yang mewah, yang paling penting bersih, enak, dan harganya masih masuk bujet. Sudah murah, enak, dan tetap senang pastinya.
2. Taruhan iseng dan nabung bareng – Garry, Jurnalis
Menurut Garry, pacaran itu nggak melulu harus keluarin bujet mahal. Dibanding makan di restoran mewah, Garry lebih memilih membelikan barang kesukaan sang pacar, Agnes dan menghabiskan waktu bersama di berbagai event.
“Biasanya gue sama pacar cari event seru, jadi gak melulu ke mall kegiatannya,” ungkap Garry tentang gaya berpacarannya.
Garry mengaku bukan tipikal yang sering keluar dengan pacar di akhir pekan. Mereka lebih sering bertemu di jam makan istirahat kerja dan mencari mall terdekat untuk santap siang bersama.
“Gue suka makanan Jepang cepat saji, jadi gampang banget lah kalo cari makan. Seringnya di mal juga biar banyak pilihan dan nggak buang waktu nyari tempat makan.”
Untuk menyiasati bujet pacaran, Garry dan Agnes biasanya membagi rata pengeluaran saat sedang kencan. Mereka juga suka taruhan dengan hadiah yang kalah mentraktir yang menang. He-he.
Contohnya Garry yang sering bangun telat ditantang pasangannya bisa sampai di kantor sebelum jam 10. Kalau Garry sukses melewati tantangan, maka waktu mereka bertemu di akhir pekan Garry akan ditraktir oleh pasangannya.
Menurut Garry, selama sepuluh bulan pacaran, kencan paling murah mereka adalah hanya Rp30 ribu untuk makan ayam geprek berdua, sudah plus minum pula. He-he.
Kalau untuk paling mahal, baru-baru ini mereka sukses menyiasati pengeluaran besar untuk nonton konser Coldplay di Singapura dengan menabung bersama.
“Gue sama dia udah nabung tuh buat tiketnya, juga buat pesawat dan penginapan yang agak mahal. Kalo udah ada rencana ke event besar gini, pasti kita kurang-kurangin jajan pas ketemu. Jadi bisa nabung,” jelas Garry.
Yang pasti, menurut Garry, hal paling penting dari bertemu pacar bukan mewah atau bagusnya tempat tapi kegiatannya yang nggak monoton. Secara nggak langsung akan membuat bujet pacaran kamu nggak melulu mahal dan terbeban di satu pihak saja, Kawan Tunaiku.
Artikel Terkait: Hobi yang Bisa Tambah Pundi-Pundi
- Jadi Makeup Artist Bisa Terwujud dengan Pinjaman Tunaiku
- Tambah Kaya Lewat Instagram? Ini Dia Kiatnya!
- Kamu Ibu yang Hobi Fotografi? Yuk Lakukan 5 Hal Kreatif Ini!
3. Bergantian dan lebih baik ditabung – Arumi Citra Rasmi Putri, Karyawan Swasta
“Aku pacaran tujuannya nikah, jadi lebih fokus mikirin biaya nikahan yang bikin pusing,” ungkap Arumi tentang hubungannya dengan sang pacar Bayu yang sudah berjalan empat tahun.
Di akhir bulan, kalau memang nggak ada yang sangat penting untuk dihadiri biasanya Arumi dan pasangan memilih nongkrong di rumah saja. Nonton film sambil makan camilan. Jadinya jauh lebih hemat!
“Anggap saja lagi di bioskop…” kata Arumi
Kalau pun mau kencan di akhir pekan, mereka memilih kafe di luar mall untuk menghindari pengeluaran yang nggak direncanakan, alias impulsif belanja.
Untuk urusan membayar juga nggak pernah dijadikan beban karena mereka selalu bergantian di setiap kesempatan jalan bersama. Jadi ya santai saja, sama-sama tahu giliran siapa untuk bayar. Nggak mesti selalu ditanggung si cowok atau si cewek. Karena sama-sama menikmati ya sama-sama bayar.
Arumi juga punya trik untuk menghemat bujet pacaran tanpa mengurangi keseruan waktu pergi keluar rumah. Yaitu nongkrong di pujasera kekinian di daerah Prapanca. Kenapa? Soalnya di sana sering diadakan nonton bareng pertandingan sepak bola. Jadi, kalau Bayu sedang nonton bola, Arumi bisa jajan dan tetap nyaman. Sama-sama senang dan hemat!
Nah, itu tadi cerita dari tiga pasangan yang punya trik dan pengalaman seru seputar berbagi bujet pacaran dengan pasangan. Semoga bisa jadi inspirasi buat kamu yang suka kebingungan mengatur bujet pacaran.
Intinya sih kalau ada yang ingin bayarin ya boleh, tapi bukan berarti wajib. Bukan berarti cowok wajib selalu bayarin semuanya atau sebaiknya. Rasanya karena sama-sama menikmati, nggak ada salahnya sama-sama membayar ya seperti prinsip ketiga pasangan tadi.
Oh ya, ngmong-ngomong soal bujet, apa kamu sedang butuh pinjaman tunai tanpa ribet? Kalau ya, langsung ajukan pinjaman tunaimu di sini!
SHELY NAPITUPULU