SWARA – Tahun 2010 adalah tahun terakhir saya mengenakan seragam putih abu-abu. Saat itu, orang tua saya menuntut agar saya bisa diterima kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kenapa? Tentunya biaya jadi pertimbangan utama. Karena sudah pasti biaya kuliah di PTN jauh lebih murah dari swasta.
Bersyukur saya berhasil kuliah Universitas Gajah Mada (UGM) mengambil jurusan sosial. Dulu saya hanya perlu mengeluarkan uang Rp1,8 juta untuk setiap semesternya yang sudah termasuk biaya 24 SKS, asuransi kesehatan dan SPP.
Sebelumnya, ketika pendaftaran saya harus membayar Rp8 juta untuk uang gedung, sumbangan, biaya ospek, jas almamater dan biaya satu semester pertama. Sedangkan teman saya yang kuliah Jurusan Hukum di sebuah universitas swasta, dalam satu semester menghabiskan hampir Rp5 juta dan ditambah uang gedung Rp10 juta.
Saat ini saya lebih takjub lagi dengan meningkatnya biaya pendidikan. Menurut salah satu perusahaan asuransi, inflasi pendidikan di Indonesia meningkat 15-20% setiap tahunnya. Mari ambil contoh untuk biaya pendidikan Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta. Ketika biaya pendidikan Universitas Indonesia di tahun 2010 mencapai Rp150 juta, dengan inflasi 15-20% maka di tahun 2015 sudah mencapai Rp315 juta, tahun 2020 mencapai Rp661 juta, yang akhirnya di tahun 2025 hampir mencapai angka Rp1,4 miliar.
Gimana, menakjubkan bukan? Tentunya buat kamu para orang tua muda, yang anakya akan mulai berkuliah di tahun 2025 dan seterusnya, wajib membuat persiapan yang matang. Untuk itu saya ingin berbagi beberapa cara untuk menyiasati biaya kuliah di tahun 2015 yang diprediksi akan sangat mahal.
1. Usahakan masuk PTN
Saya nggak mengatakan bahwa PTN itu lebih baik dari swasta. Namun, sebagai lulusan PTN, saya cukup puas dengan kualitas pendidikan yang saya enyam. Karena biaya kuliah di PTN jelas akan jauh lebih murah dari kuliah di Perguruan Tinggi Swasta. Bisa jadi dua kali lipat atau lebih dari biaya kuliah di PTN.
Lagi pula banyak PTN di Indonesia yang memiliki akreditasi bagus dengan kualitas pendidikan dan fasilitas yang oke. Bahkan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking 2017/2018 terhadap 959 universitas di 84 negara di dunia, seperti yang diberitkan oleh CNNIndonesia.com, ada tiga PTN Indonesia yang masuk peringkat 500 besar univesitas terbaik di dunia.
Hebatnya lagi ketiga PTN tersebut mengalami peningkatka yang signifikan dari tahun sebelumnya. Mereka dalah Universitas Indonesia (IU) yang naik 48 peringkat dari peringkat 325 tahun lalu menjadi peringkat 277 (masuk 300 besar). Sementara Intitut Teknologi Bandung (ITB) ada di peringkat 331 dan UGM, ada di peringkat 402, naik 99 peringkat dari tahun lalu.
Artikel terkait: Memilih perguruan tinggi
- Berapa Biaya Kuliah di 10 Universitas Favorit di Indonesia?
- 9 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Gampang Cari Kerja
- 10 Jurusan Kuliah Sepi Peminat yang Lulusannya Bergaji Besar
2. Arahkan untuk ikut program beasiswa
Baik negeri maupun swasta, sebenarnya ada banyak beasiswa yang bisa diajukan. Dorong anakmu untuk belajar giat dan mendaftar beasiswa. Bimbing dia agar nggak malas mencari info tentang beasiswa di kampusnya. Kamu pun sebagai orangtua bisa membantu dengan ikut aktif mencari info tentang beasiswa tersebut.
Adapun waktu itu saya mendapat beasiswa prestasi. Setiap tahun saya mendapat bantuan dana sekitar Rp4 juta yang sudah bisa dipakai menutup biaya kuliah setiap semesternya.
3. Mengikuti asuransi atau tabungan pendidikan
Asuransi pendidikan adalah asuransi ditambah investasi untuk pendidikan anak di masa depan. Sedangkan tabungan pendidikan adalah tabungan di bank untuk pendidikan anak yang dilindungi asuransi. Nah, keduanya bisa diambil berkala sesuai jadwal, seperti musim masuk sekolah. Dua bentuk asuransi ini juga memiliki proteksi sehingga jika orang tua meninggal, dana pendidikan anak tetap terjamin.
Jadi ada baiknya begitu mempunyai anak atau ketika anak sudah mulai bersekolah, kamu sebagai anak mulai mengikuti asuransi atau tabungan pendidikan ini. Namun perlu diingat tabungan atau asuransi ini belum tentu bisa jadi sumber utama biaya pendidikan anakmu, mengingat inflasi pendidikan yang terus meningkat setiap tahunnya.
Artikel terkait: Asuransi pendidikan
- Butuh Dana Untuk Masuk Kuliah? Ajukan Pinjaman ke Tunaiku!
- Ini Dia 5 Jenis Investasi yang Tepat Untuk Biaya Pendidikan Anak
- Sri Mulyani: Orang Tua Harus Terlibat dalam Setiap Perjalanan Pendidikan Anak
4. Investasi lainnya
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kalau inflasi pendidikan makin tinggi setiap tahunnya. Sehingga jumlahnya nggak akan sebanding dengan bunga dari produk asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan.
Ini berarti kamu perlu punya dana cadangan atau tabungan lain untuk bisa menutupi biaya kuliah anakmu nanti. Jadi nggak ada salahnya kalau kamu mulai berinvetasi dari sekarang. Baik itu dalam bentuk emas, propert, saham, reksadana, deposito atau lainnya.
Sedikit cerita dari keluarga saya. Orang tua saya sadar akan adanya tiga anak yang harus dibiayai sampai perguruan tinggi. Oleh karena itu sejak awal mereka sudah menyiapkan investasi berupa kebun yang mana ketika musim panen tiba, hasilnya bisa digunakan untuk tambahan biaya pendidikan pendidikan anak-anaknya. Mungkin kalau kamu ada minat dengan perkebunan, boleh ditiru, lho. He-he.
Bisa menyekolahkan anak hingga tamat kuliah atau dapat gelar sarjana, tentu jadi mimpi banyak orang tua. Untuk itu, buat rencana yang matang sejak sekarang untuk biaya pendidikan khususnya kuliah untuk anakmu kelak. Jangan sampai pada saatnya tiba nanti, kamu keteteran dengan biaya kuliah anak yang semakin mahal. Semoga, tips yang saya bagikan tadi berguna bagi kamu dan bisa segera diterapkan ya.
Lalu untuk kamu yang sedang punya kebutuhan uang mendesak untuk pendidikan anak atau kebutuhan lainnya, nggak ada salahnya mencari solusi dengan mengajukan pinjaman uang di Tunaiku.
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!
Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp 15 juta, lho. Tertarik? Ajukan piinjamanmu di sini!
TRI PUSPITASARI