SWARA – Gaji adalah upah atas pikiran, waktu, dan tenaga yang kita dedikasikan untuk perusahaan selama weekdays. Bahkan di weekend pun, beberapa orang masih harus bekerja untuk perusahaan.
Dengan bekerja bersungguh-sungguh, kontribusi untuk perusahaan akan tampak hasilnya dan secara tidak langsung skill pun bertambah. Kamu pun semakin yakin terhadap kualitas dirimu. Oleh karenanya, kamu pun berhak mendapatkan kenaikan gaji.
Seiring berjalannya waktu, rutinitas pekerjaan membuatmu memiiki link atau jaringan yang jumahnya terus bertambah. Link tersebut tidak jarang menawarimu posisi baru di kantornya. Terkadang tawaran itu tidak datang dari satu perusahaan saja, tetapi beberapa perusahaan.
Nah, karena saat ini kamu sudah memiiki pengalaman dan skill yang mumpuni, kamu pun sangat pantas untuk melakukan negosiasi gaji dengan harapan lebih besar dari gaji yang kamu dapatkan di kantor sebelumnya.
1. Mumpuni di bidang yang kamu geluti
Berpindah-pindah posisi atau jabatan memang memiliki tantangan dan akan membuatmu lebih berkembang. Namun, alangkah lebih baik jika kamu konsisten untuk berkarir di pada bidang yang sama karena skill-mu dalam bidang tersebut akan semakin terasah.
Sebagai contoh, perusahaan tidak akan melirikmu untuk posisi marketing, meskipun kamu memiliki pengalaman kerja 5 tahun karena di tempat sebelumnya kamu bekerja di bidang administrasi. Â Â
2. Gebrakan dan kontribusimu di kantor sebelumnya perlu apresiasi
Pengalaman kerjamu sudah cukup lama. Skill-mu sudah cukup mumpuni dan kontribusimu di tempat sebelumnya pun tidak bisa dianggap sepele. Jika ada perusahaan yang tertarik terhadapmu, kamu sangat pantas untuk melakukan negosiasi gaji.
Artikel Terkait: Tips Sukses Wawancara Kerja
- Ini Dia Trik Menjawab Pertanyaan Menjebak saat Wawancara Kerja
- Inilah Pentingnya Personal Branding Bagi Kesuksesan Kariermu!
- 3 Cara Bikin Wawancara Kerjamu Lebih Berkesan di Mata Perekrut
3. Bentuk apresiasi atas kualitas diri
Pada dasarnya perusahaan akan senang jika kamu melakukan negosiasi dengan mematok gaji di atas rata-rata. Itu artinya kamu yakin dan percaya dengan kualitas diri. Dan gaji tinggi itu pun sebanding dengan kinerjamu yang bagus.
4. Tapi sebelumnya, ada baiknya telisik rata-rata gaji di tempat baru
Mematok gaji di atas rata-rata sah-sah saja, tapi kalau terlaLu tinggi juga tidak baik. Yang ada, perekrut akan takut terhadap ekspektasimu dan ragu perusahaan tidak akan mampu memberikan apa yang kamu minta.
Untuk itu, ada baiknya kamu telisik terlebih dahulu rata-rata gaji karyawan di sana. Setidaknya kamu lebih besar 10-20% dari mereka atau dari gajimu di tempat sebelumnya.
5. Pancing perekrut untuk mematok gaji terlebih dahulu
Sebelum memulai negosiasi, yakini bahwa kamu adalah kandidat yang mereka cari. Kamu bisa menilainya dari komunikasi yang lancar selama wawancara. Jika sudah yakin, kamu bisa mematok gaji sesuai ekspektasimu.
Namun usahakan, bukan kamu yang mematok gaji terlebih dahulu. Sebisa mungkin pancinglah pihak perekrut mematok besaran gaji yang ditawarkan.
Nah, dari patokan tersebut, kamu bisa menilai sesuai dengan ekspektasimu atau tidak. Selanjutnya, kamu bisa mulai bernegosiasi.
6. Jika ternyata tidak sesuai ekspektasi, tawarkan kompensasi lain Â
Jika sudah bernegosiasi tetapi ternyata agak sulit mendapatkan gaji sesuai ekspektasi, kamu bisa mengalihkan ke kompensasi lain. Kamu bisa meminta tambahan uang bensin, pusla, asuransi kesehatan, skema insentif, uang lembur, bahkan rumah dan kendaraan dinas.
Artikel Terkait: Pekerjaan dan Jurusan Kuliah Bergaji Tinggi
- Ini 7 Pekerjaan dengan Gaji Tinggi untuk Lulusan Baru
- Ini Dia Standar Gaji 9 Pekerjaan yang Paling Diincar di Tahun 2017!
- 10 Jurusan Kuliah dengan Lulusan Bergaji Tertinggi
Kawan Tunaiku, sudah berapa lama pengalaman kerjamu? Jika dirasa sudah cukup mumpuni dan yakin terhadap kualitas diri, yuk, saatnya negosiasi gaji, entah itu di tempat baru atau tempat kerja saat ini. Karena umumnya, setiap tahun karyawan berhak atas kenaikan gaji jika memang kinerjanya bagus.
Butuh pinjaman tunai tanpa ribet? Ajukan pinjaman tunaimu di sini!