SWARA– Teknologi dewasa ini memang tumbuh dengan  semakin pesat. Kehadiran internet yang mampu dijumpai di mana pun ikut andil dalam menunjang pesatnya dunia teknologi. Hal ini tentu dapat membuat banyak perubahan di dunia.

Teknologi akan selalu berkembang, sehingga  teknologi lama yang tidak mau berevolusi menjadi tergusur. Perkembangan teknologi mempengaruhi dihampir segala bidang, tak terkecuali dunia industri. Belakangan ini banyak bidang industri yang diramalkan akan lengser karena tidak mampu mengimbangi perkembangan teknologi, berikut diantaranya.

 

1. Perbankan

Perbankan dapat diibaratkan sebagai jantung bagi ekonomi suatu negara. Namun munculnya fitur e-banking, sms-banking, m-banking, hingga maraknya finance technology atau fintech belakangan ini tentu mengusik keberadaan bank konvensional. Jika dulu transfer uang, penarikan uang ataupun pengajuan kredit dilakukan secara manual melalui teller di bank, kini segala urusan teller bisa dilakukan via aplikasi atau online menggunakan smartphone.

 

Artikel terkait: Perkembangan Industri di 2017

  1. 5 Tren Sektor Industri Startup di Tahun 2017
  2. Ini Dia 5 Sektor Industri yang Diprediksi Bakal Populer di Tahun 2017 Menurut Para Jobseeker!
  3. Pilih Mana Setelah Lulus? Bekerja di Perusahaan Ternama atau Startup?

 

2. Angkutan umum konvensional

Masih ingat masifnya demo para supir angkutan konvensional yang terjadi di berbagai daerah tahun lalu? Tuntutan mereka adalah dicabutnya ijin usaha angkutan berbasis online. Angkutan online memang kian marak di Indonesia. Pamornya bahkan mulai mengalahkan ojek, angkot, metromini, Kopaja, bemo, bahkan taksi konvensional.

Selain harga yang relatif lebih murah, kamu tidak perlu menunggu berlama-lama di dalam angkutan umum yang ngetem. Jika angkutan umum konvensional tidak mampu memperbaiki efisiensi waktu, kecepatan, dan kenyaman kendaraan, merekapun akan tergusur oleh angkutan berbasis online.

Untungnya, pemerintah juga cepat tanggap akan kebutuhan masyarakat yang satu ini dan legi gencar-gencarnya memperbaiki transportasi umum masal jadi lebih keren lagi. Duh, jadi nggak sabar buat liat kerennya MRT dan LRT yang bisa kita nikmati sepenuhnya di 2019 nanti!

 

3. Televisi

Pertumbuhan internet yang signifikan membuat orang semakin meninggalkan televisi konvensional dan beralih ke YouTube dan TV-on-demand seperti Netflix, Amazon, Hulu Plus, Iflix dan Hooq. Berdasarkan studi yang dilakukan Michael Nathanson dari lembaga riset MoffettNathanson, penonton TV di AS diketahui menurun sebesar 3 persen pada tahun 2015 karena beralih ke Netflix.

Kemudahan akses dari berbagai macam platform, mulai dari PlayStation 3, Xbox 360, tablet, sampai komputer menjadi salah satu alasan orang beralih ke TV-on-demand. Selain beralih ke TV-on-demand, generasi muda saat ini banyak yang beralih  YouTube atau disebut juga Revolusi YouTubers. Bagi anak-anak remaja, ratusan channel YouTube jauh lebih asyik untuk ditekuni, daripada layar televisi yang monoton dengan selingan iklan.

Baca juga: Tunaiku, Pelopor Pinjaman Fintech yang Layak Kamu Andalkan!

 

4. Media cetak

Dulu memang media cetak berjaya, namun sekarang ini hampir semua media sudah go online, seperti aplikasi kumpulan berita dan artikel, situs portal berita, majalah dan koran digital. Orang cenderung membaca berita melalui internet dengan gadget mereka, Hal ini tentu membuat penjualan majalah atau koran menurun cukup tajam.

Menurut jaringan Future Exploration Network, negara-negara yang korannya diperkirakan akan punah adalah Amerika Serikat, Inggris, Islandia, Kanada, Norway, Finlandia, Singapura. Isu lingkungan pun ikut memberi andil dalam meredupnya industri media cetak. Pembuatan kertas akan mengurangi luas hutan dan meningkatkan kerusakan lingkungan. Bahkan meski menggunakan 100% kertas daur ulang, proses produksi kertas tetap saja mencemari lingkungan.

 

Artikel terkait: Pekerjaan dengan penghasilan tinggi

  1. Ini 7 Pekerjaan dengan Gaji Tinggi untuk Lulusan Baru
  2. 9 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Gampang Cari Kerja
  3. 10 Jurusan Kuliah dengan Lulusan Bergaji Tertinggi

 

5. Telepon kabel

Industri ini sudah mulai kehabisan nafas sejak sejak handphone atau smartphone semakin murah dan luas beredar. Orang lebih memilih segenggam smartphone yang dapat digunakan untuk telepon, sms, browsing, dan segala kesenangan di dalamnya dibanding hanya menggunakan telepon kabel dengan kegunaan terbatas. Menurut Menkominfo, pada tahun 2013, sebanyak 8,3% rumah di Indonesia mempunyai telpon kabel. Tahun 2014, hanya 5,8%. Dan angka ini menurun pada tahun 2015, hanya 4,5% rumah di Indonesia yang memiliki telepon kabel.

Hmmm… sayang sekali ya, Kawan Tunaiku. Setelah mengetahui apa saja industri yang lengser seiring pekembangan teknologi ini, kita semakin sadar bahwa perkembangan teknologi secara global sedang berkembang dengan pesat dan masif. Nah, sebagai generasi yang besar di era teknologi, mau tidak mau, kita juga harus bisa mengikuti perkembangan itu sendiri sehingga nggak sampai ‘ketinggalan zaman, ya!

 

Butuh pinjaman tunai tanpa ribet? Ajukan pinjaman tunaimu di sini!