SWARA – Kiat-kiat mengelola gaji bisa dibilang menjadi topik paling dicari oleh kalangan produktif sepertimu: usia 20-an dan sedang meniti karir. Bener, nggak? Mungkin di awal 20an, kamu masih keteteran mengatur pengeluaran karena gajimu juga belum seberapa. Seiring bertambahnya pengalaman, beberapa ada yang beruntung dengan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan pendapatan yang lebih baik juga. Makanya nggak heran kalau ada yang umurnya masih 25 tahun, tapi gaji sudah Rp 6 juta, bahkan lebih.
Tapi sayangnya, dengan bertambahnya gaji, belum tentu kamu jadi semakin jago mengatur keuanganmu, kan? Gaji sudah Rp 6 juta tapi tabungan masih kosong melompong? Atau investasi sama sekali nggak ada? Hmm…kok bisa, ya? Apa yang salah dengan ini?
Seperti yang pernah di bahas dalam artikel Gaji Sudah Naik, Kok Masih Aja Berasa Kurang?, ada beberapa hal yang menyebabkan kamu masih keteteran dalam mengelola gaji walaupun gajimu sudah naik jauh dari sebelumnya. Beberapa faktornya adalah gaya hidup yang juga semakin meningkat, perubahan prioritas, dan laju inflasi yang lebih pesar dari kenaikan gaji.
Terus kapan kita kaya dong kalau ada 3 masalah itu terus? Tenang, kali ini Tunaiku akan memberikan contoh mengelola gajimu yang Rp 6 juta itu, agar kamu bisa jadi lebih kaya dan mapan secara finansial. Simak baik-baik ya.
Artikel Terkait: Supaya gajimu nggak sekadar mampir
- 6 Cara Bijak Mengeluarkan Uang Gaji di Awal Bulan
- Gaji Terlalu Pas-Pasan buat Hidup di Kota Besar? Gampang, Terapkan 6 Cara Ini Aja!
- Gaji Sudah Naik, Kok Masih Aja Berasa Kurang?
Selalu buat pos pengeluaran
Seperti biasa, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah membagi pengeluaranmu ini ke dalam pos-pos tertentu.
1. Tabungan
Tabungan adalah pos pertama yang harus kamu buat. Ingat, pepatah menyebutkan “Jangan menabung dari apa yang tersisa; belanjalah dengan apa yang tersisa setelah menabung.” Total tabungan minimal 10% dari gaji, yang berarti sekitar Rp 600.000. Lebih dari itu akan lebih baik lagi.
Supaya lebih kaya?
Pilih tabungan dalam bentuk deposito karena suku bunganya lebih tinggi. Sekaligus melatihmu agar gak tergoda mencairkan dana.
2. Papan
Alias uang rumah atau kost. Siapkan setidaknya Rp 1 – 1,2 juta. Untuk mereka yang masih single dan ngekos, pos ini biasanya untuk membayar uang kos. Dan kamu yang tinggal bersama orang tua, kamu bisa ikut turun tangan membayar iuran listrik dan air.
Supaya lebih kaya?
Pertimbangkan dengan cermat kondisi dan lokasi kos. Dekat dari kantor supaya bisa mengurangi ongkos transportasi. Cukup nyaman sehingga kamu betah dan enggak melulu hang out tiap weekend!
3. Pangan
Satu kali makan berkisar antara Rp 20.000–30.000. Dalam sebulan, untuk pos ini kamu harus menyiapkan sekitar Rp 1.500.000. Jika ditambah dengan duit jajan seperti kopi, cemilan, dan lain-lain, bisa mencapai Rp 1.800.000.
Supaya lebih kaya?
Bawa bekal ke kantor! Seperti yang sudah pernah Tunaiku bahas, dengan kebiasaan ini kamu bisa menghemat ratusan ribu per bulan, lho.
4. Transport
Pada tahun 2016, diketahui bahwa ongkos transportasi di Jakarta mencapai 18% dari pendapatan bulanan. Pengeluaran ini sebenarnya relatif, tergantung pilihan transportasimu.
Sebagai gambaran, jika kamu menggunakan Transjakarta dan KRL, dalam satu minggu (hari kerja) akan menghabiskan Rp 5000 x 2 (PP) x 22 hari = Rp 220.000. Sedangkan jika kamu menggunakan motor, kira-kira akan menghabiskan uang bensin Rp 50.000-75.000/minggu, yang berarti kurang lebih Rp 300.000/bulan.
Supaya lebih kaya?
Selain dua alternatif di atas, jika punya motor, kamu bisa mempertimbangkan tradisi nebeng dengan mereka yang searah. Lumayan lho, untuk nge-cut duit bensin.
5. Komunikasi alias pulsa dan data internet
Kebutuhan pokok nggak berhenti hanya di pangan dan papan dong ya. Sebagai kaum muda pekerja, kamu pasti butuh waktu dan biaya untuk bersosialiasi. Dalam hal ini budget pulsa dan data internet menghabiskan rata-rata Rp 150.000–300.000per bulan.
Supaya lebih kaya?
Sebaiknya kosanmu punya akses internet gratis supaya kamu enggak terlalu banyak menghabiskan dana beli paket data.
Nah, setelah dihitung-hitung, ternyata kamu sudah menghabiskan Rp 4.120.000.
Ini berarti kamu masih punya sisa uang sekitar Rp 1.880.000.
Artikel Terkait: Supaya cepat kaya
- Kebiasaan Buruk Atur Uang Berdasarkan Zodiak, Kamu yang Mana, Nih?
- Tambah Kaya Lewat Instagram? Ini Dia Kiatnya!
- Mau Tambah Kaya? Terapkan 5 Prinsip Ini!
Sisa uangnya diapakan ya?
Jawabannya: proteksi jiwa dan kesehatan dan investasi!
Proteksi jiwa dan kesehatan, tentunya sebagai bentuk kewaspadaan. Jika sesuatu yang buruk terjadi, tak perlu khawatir mengenai dana. Tabungan pun tetap aman. Sesuaikan premi asuransi dengan kebutuhan dan kemampuan. Kurang lebih 15% dari pendapatan alias sekitar Rp 900 ribu per bulannya.
Investasi juga menjadi salah satu hal yang patut kamu coba. Karena, seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan, mengandalkan gaji saja rasanya nggak cukup, deh. Investasi menjadi andalan untuk berbagai keperluan. Mulai dari biaya sekolah anakmu kelak, menunaikan ibadah naik haji, atau persiapan untuk masa pensiun. Dengan sisa uang sebesar kurang lebih Rp 900 ribu, kamu bisa memilih bentuk investasi pemula seperti reksadana, yang dapat dimulai dari Rp 200 ribu, tabungan berjangka, obligasi, atau emas.
Kawan Tunaiku, sudah jadi ‘penyakit’ umum bahwasanya, kenaikan gaji enggak selalu berbanding lurus dengan perasaan cukup. Boro-boro merasa kaya, kerapkali kita masih masih was-was saat memasuki pertengahan bulan.
Memang sih, saat merencanakan di atas kertas, target nampaknya bisa dicapai dengan persentase keberhasilan mencapai 90%. Tapi, kenyataannya enggak selalu seperti itu.
Tapi, enggak apa-apa. Mumpung masih muda, kamu masih punya waktu mengenali habit dan belajar mengelola keuangan dengan baik sekaligus mengamalkan tips-tipsnya. Tak lain dan tak bukan agar dirimu di masa depan bisa hidup dengan nyaman.
Demikianlah cara mengelola keuangan dengan gaji 6 juta plus tips supaya lebih kaya ala Tunaiku. Semoga kita sederhana ini bisa membantumu!
Mau dapat pinjaman tanpa agunan yang hanya bermodal KTP doang? Klik di sini saja! Tunaiku, pinjaman cepat, mudah, tanpa agunan, dan tanpa kartu kredit!