Sebagai profesional, kita kerap kali terlalu larut dalam pekerjaan sehingga terlambat menyadari bahwa beban pekerjaan yang terlalu berat dapat memperburuk dampak stres di tempat kerja.

 

Bukannya meningkatkan produktivitas kerja, menumpuknya pekerjaan di saat tenggat waktu semakin dekat, justru bisa menjadi biang keladi munculnya stres yang malah akan menurunkan produktivitas.

 

Sebuah riset yang dilakukan The American Institute of Stress menyebutkan rata-rata pekerja milenial di Amerika Serikat, yang lahir pada medio 1980 – 1996, harus mengerjakan 4 hingga 6 proyek sekaligus dalam sepekan.

 

Kondisi yang terjadi di lingkungan kerja Amerika Serikat juga sangat mungkin juga terjadi di tempat kamu bekerja. Padahal, dampak stres di tempat kerja perlu kamu kelola untuk menjaga kualitas hidupmu tetap baik.

 

Salah satu cara untuk melepaskan stres adalah melakukan traveling atau liburan. Namun, tentu saja kamu harus menyediakan budget, dong. Nah, kami memiliki Kalkulator Finansial dari Swara Tunaiku yang bisa bantu kamu untuk menghitung budget untuk liburan. Cobain di sini, ya!

 

Dampak stres di tempat kerja bagi kesehatan fisik

 

Untuk dapat mengelola dan menghindari hal buruk akibat dampak stres di tempat kerja, kita perlu mengetahui apa saja dampak stres bagi kesehatan fisik dan mental.

 

Mengutip situs Kementerian Kesehatan, stres adalah respons atau reaksi tubuh untuk mengatasi perubahan lingkungan. Sejumlah implikasi dari dampak stres terhadap kesehatan diantaranya :

 

1. Pelemahan sistem imun

 

Salah satu bentuk respons tubuh terhadap perubahan lingkungan adalah melepaskan kortisol atau hormon stres yang bisa menghambat pelepasan histamin.

 

Padahal, histamin diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Dengan begitu, orang yang mengalami stres dalam waktu yang cukup lama rentan terkena penyakit karena lemahnya sistem imun.

 

2. Gangguan sistem pencernaan

 

Respons lainnya yang dilakukan tubuh saat terjadi stres adalah ketegangan berbagai otot dalam tubuh, termasuk otot organ pencernaan.

 

Ketegangan yang terjadi pada otot organ pencernaan berpengaruh pada pergerakan makanan dalam usus, sehingga meningkatkan risiko diare dan sembelit.

 

3. Gangguan sistem pernapasan

 

Bentuk lain dari respons tubuh saat menghadapi stres adalah napas yang lebih cepat karena otak perlu mendapatkan pasokan oksigen lebih besar.

 

Kondisi ini bukanlah hal yang baik bagi pengidap penyakit pada organ pernapasan seperti asma atau emfisema karena bisa menyebabkan masalah pernapasan yang lebih serius.

 

Dampak stres di tempat kerja bagi kesehatan mental

 

Pada dasarnya, stres adalah cara alami tubuh membuat seseorang tetap waspada dan siap menghadapi suatu ancaman atau bahaya.

 

Oleh karena itu, kadar stres yang berlebihan tidak hanya menimbulkan gangguan fisik, namun juga bisa mengganggu kesehatan mental.

 

Sejumlah implikasi dari dampak stres terhadap gangguan kesehatan mental diantaranya :

 

1. Depresi

 

Melansir Mental Health America, dampak stres di tempat kerja dapat memicu gangguan emosional berupa depresi. 

 

Stres yang intens dapat memicu peningkatan hormon kortisol atau hormon stres. Selain itu, stres juga bisa mengurangi produksi serotonin dan dopamin yang bisa memicu depresi.

 

Depresi terjadi karena adanya perubahan suasana hati yang ekstrem seperti sangat sedih, putus asa, lelah, dan tidak berdaya.

 

2. Cemas berlebihan

 

Depresi yang intens sebagai dampak stres di tempat kerja juga dapat memicu munculnya perasaan cemas, khawatir, dan takut secara berlebihan.

 

Orang dengan gangguan kecemasan secara berlebihan dapat merasa cemas kapan saja dan di mana saja. Kecemasan ini juga akan berimbas pada masalah lain seperti insomnia, sulit berkonsentrasi, dan mudah lelah.

 

3. Gangguan kepribadian

 

Dalam tingkatan kronis, stres yang berlangsung secara terus menerus dapat memicu penyakit mental berupa gangguan kepribadian.

 

Gangguan mental ini menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak normal dan sulit untuk diubah. 

 

Acap kali, gangguan kepribadian tidak disadari oleh penderitanya. Akan tetapi, gangguan kepribadian akan sangat mengganggu orang-orang yang berada di sekeliling penderita.

 

Situasi ini bisa menyebabkan orang yang mengalami gangguan kepribadian memiliki masalah pada lingkungan sosial baik di rumah maupun tempat bekerja.

 

Tips menghindari dampak stres di tempat kerja

 

Kamu perlu mengambil langkah mitigasi sebelum berbagai tekanan di tempat kerja menyebabkan stres sehingga berimbas pada kesehatan fisik dan mentalmu.

 

Dilansir dari Forbes, sedikitnya terdapat 4 cara untuk menghindari secara langsung dampak stres di tempat kerja, yakni :

 

1. Mengatur pernapasan 

 

Jika kamu mulai merasa kewalahan dengan pekerjaan yang tidak ada habisnya, kamu perlu mengambil waktu paling lama 10 menit untuk menarik diri dan membuat jarak terhadap pekerjaanmu.

 

Carilah tempat sepi untuk menenangkan diri dan menjernihkan pikiran. Pastikan ruangan yang menjadi tempat kamu untuk menenangkan diri punya sirkulasi udara yang baik.

 

Kemudian, tarik napas dalam-dalam selama 5 detik melalui hidung, tahan selama 3 detik, lalu buang napas secara perlahan selama 5 detik.

 

Asupan oksigen yang cukup untuk otak akan mencegah otak melepas hormon histamin yang dalam jumlah besar bisa memicu stres.

 

2. Kendalikan interupsi pada pekerjaan

 

Di jam-jam sibuk bekerja, biasanya setelah makan siang, kita kerap dibombardir oleh email, whatsapp, panggilan telepon, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pekerjaan.

 

Dalam kondisi banyaknya interupsi seperti di atas, dunia seakan berkonspirasi untuk menekan kita sehingga kita tidak punya ruang dan waktu untuk memikirkan hal lain di luar pekerjaan.

 

Meskipun tuntutan-tuntutan pekerjaan itu di luar kendali, kita masih bisa mengendalikan respons yang akan kita keluarkan atas tuntutan-tuntutan pekerjaan itu.

 

Kuncinya adalah tetap tenang dalam menghadapi berbagai interupsi yang ada. Pesan-pesan pekerjaan yang kerap memborbardir sebenarnya juga dapat dicegah melalui komunikasi yang lebih baik dengan para kolega.

 

Di antara banyak pekerjaan yang menumpuk, utamakan dulu pekerjaan yang paling mudah, dengan tenggat waktu yang paling pendek.

 

3. Bekerja secara efektif

 

Selama ini kita terjebak pada pola pikir yang salah, di mana semakin panjang jam kerja yang kita sediakan maka akan makin banyak pekerjaan yang dapat kita selesaikan.

 

Padahal, panjangnya jam kerja sangat berkorelasi dengan penurunan produktivitas dan tingginya tingkat stres. Semakin panjang jam bekerja maka akan semakin sedikit waktu dan energi yang tersisa untuk keluarga.

 

Jika kita dapat fokus dalam 60-90 menit untuk bekerja, lalu diikuti pemulihan singkat melalui pengaturan pernapasan maka penumpukan stres bisa dihindari.

 

4. Makan teratur dan tidur cukup

 

Makan secara tidak teratur apalagi dibarengi dengan tidur tidak cukup akan mengganggu sistem mekanisme tubuhmu sehingga kamu bisa lebih mudah terserang stres.

 

Lembaga pemerintah Amerika Serikat, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan sebanyak 60 juta orang Amerika Serikat tidak tidak mendapatkan tidur yang cukup.

 

Tidur yang tidak cukup jika dibarengi dengan asupan makanan yang tidak berkualitas akan membuat kamu lebih mudah lelah dan tidak punya resistensi untuk menghadapi stres.

 

Mulailah untuk makan secara teratur dan cukupkan waktu tidur berkualitas sedikitnya selama 6-7 jam per hari agar kamu bisa menjalani harimu secara lebih ringan.

 

Semoga tips untuk mengurangi dampak stres di tempat kerja yang saya paparkan di atas bisa bermanfaat untuk kamu yang saat ini mencoba untuk meningkatkan kualitas hidup dengan cara mengurangi paparan hal-hal negatif, termasuk yang berasal dari tempat kerja.