SWARA – Sebagai manusia, wajar jika kita merasakan berbagai emosi negatif, seperti rasa sedih, putus asa, kecewa dan lain sebagainya, dalam jangka waktu tertentu. Namun, apabila berlangsung dalam waktu yang terlalu lama bahkan hingga menganggu produktivitas sehari-hari, kamu patut bertanya-tanya. Jangan-jangan emosi negatif ini merupakan gejala awal depresi.
Depresi bukanlah sekadar rasa sedih. Depresi merupakan gejala medis serius yang jika tidak kamu tangani dengan tepat, akan menganggu kesehatan fisik, mental, bahkan menyebabkan kematian. Menurut WHO, pada 2012, depresi adalah salah satu penyebab terbesar penyakit jiwa secara global. Dan, dalam 45 tahun terakhir kasus bunuh diri karea depresi meningkat sebesar 60% di seluruh dunia.
Artikel terkait: Mental dan Kebahagiaan
- Agar Gangguan Mental Nggak Berdampak pada Kehidupanmu, Ini Cara Murah untuk Menanganinya!
- Sebagai Pekerja, Kenapa Kita Merasa Selalu Sibuk dan Tak Punya Waktu untuk Santai?
- Walau Gaji Tak Besar, Ini 5 Hal yang Bisa Tetap Kamu Syukuri
Kenali jenis-jenis depresi
Mengenai jenis-jenisnya, depresi dapat dikelompokkan dari gejala-gejalanya. Secara umum, ada 6 jenis depresi yang bisa kamu temui.
1. Gangguan Depresi Mayor (GDM)
Depresi mayor ditandai dengan mood yang buruk setidaknya dua minggu berturut-turut. Pengidap juga kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari, selalu merasa sedih, kosong dan putus asa. Karena itu, GDM dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan dan produktivitasmu.
2. Depresi atipikal
Depresi satu ini berkaitan erat dengan perubahan suasana hati yang cepat, alias mood swings. Pertanda lainnya, nafsu makan dan berat badan yang meningkat signifikan serta rasa kantuk yang berlebihan. Selain itu, menjadi sangat sensitif terhadap penolakan. Depresi atipikal rentan terjadi di usia remaja dan berlanjut saat dewasa.
3. Depresi Peripartum
Biasanya dialami oleh wanita yang sedang hamil dalam rentang waktu empat minggu setelah melahirkan. Gejalanya umumnya berupa rasa sedih berlebihan, kelelahan, dan kegelisahan. Kerap juga menangis tanpa alasan, terlalu banyak tidur, bahkan yang paling berbahaya, sang pendera jadi sulit menumbuhkan ikatan emosional dengan sang buah hati. Depresi ini juga dikenal dengan istilah baby blues.
4. Depresi melankolis
Tak sekadar merasa sedih, depresi melankolis membuat penderitanya lesu menjalani hidup. Ditambah, mereka akan merasakan gejala kecemasan berlebihan dan phobia akan dunia sosial. Di level ekstrem, penderita cenderung berniat mengakhiri hidupnya.
5. Depresi Katatonia
Penderita depresi ini biasanya akan mengalami gangguan psikomotor yang cukup buruk. Mulai dari mendadak tidak bisa menggerakkan tubuh alias menjadi kaku, hingga gerakan tubuh yang tidak terkontrol.
6. Depresi dysthymia
Termasuk depresi ringan, tapi, kronis dan diidap dalam jangka waktu yang lama. Bisa mencapai dua tahun. Pengidap depresi ini terlihat seperti orang pada umumnya, namun, cenderung khawatir secara berlebih dan krisis percaya diri. Tak jarang diikuti pula dengan emosi yang meledak-ledak serta sulit konsentrasi.
Depresi dan produktivitas
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, salah satu ciri umum depresi adalah ketidakmampuan emosi dan fisik untuk berfungsi secara normal, mulai dari keengganan untuk bersosialisasi, hingga kendala fisik seperti rasa letih dan kantuk berlebihan. Makanya, nggak heran kalau seseorang yang mengalami depresi akan menunjukkan perubahan negatif yang mencolok. Contohnya bisa berupa metode kerja yang tidak terstruktur, sistematika kerja yang jadi kacau, atau melamban. Karena beban pikirannya, sang penderita depresi tidak mampu memfokuskan energi dan pikirannya pada pekerjaan.
[amarvideo]
[/amarvideo]
Nah, sekarang coba deh, amati sekelilingmu. Apakah rekan-rekan kerjamu ada yang menampakkan gejala ini? Apakah ia mendadak kehilangan keceriaan dan enggak responsif dengan ajakanmu? Jika iya, enggak ada salahnya lho, menaruh perhatian lebih dan memastikan bahwa ia baik-baik saja serta mendapatkan pertolongan yang diperlukan, ya.
Ingat, depresi jangan dianggap enteng dan jangan pula dianggap aib. Karena sesungguhnya depresi itu sama saja kok dengan penyakit-penyakit fisik lain. Sadari gejala dan segeralah cari obatnya. Mulai dari yang paling sederhana: mengambil cuti dan berlibur menenangkan pikiran. Atau, benar-benar menjadwalkan konsultasi dengan ahli kesehatan jiwa.
Karena kebahagiaan merupakan kunci kesuksesan, maka pastikan bahwa fisik dan mentalmu bahagia, ya!
Artikel terkait: Bahagia
- 4 Cara Sederhana Menjemput Rezeki yang Berkah dan Lancar Jaya
- Inilah 4 Alasan Mengapa Gaya Hidup Minimalis Bikin Kamu Semakin Kaya dan Bahagia
- 8 Cara Mudah Kembalikan Semangat Kerja Usai Liburan Panjang
Selagi kamu di sini…
Kami punya informasi singkat yang sayang sekali dilewatkan. Sudahkah kamu tahu tentang Tunaiku? Tunaiku merupakan pinjaman cepat, mudah, tanpa agunan, tanpa kartu kredit. Tunaiku bisa jadi solusi finansial bagi kebutuhan-kebutuhanmu. Kebutuhan dadakan? Atau, butuh tambahan dana untuk kebutuhan tertentu? Kamu bisa ajukan Tunaiku!
Nggak mau ribet dan nggak pakai lama ajukan pinjaman? Klik di sini.