Memasuki dunia kerja menjadi fase baru bagi generasi muda di rentang usia dua puluhan. Perjalanan awal sebagai seorang profesional ini kerap mendatangkan stres karena proses adaptasi yang belum sempurna. Kalau kamu sedang berada di kondisi yang sama, kamu bisa menjadikan kegemaranmu sebagai alternatif positif untuk mengalihkan penat.

Ada berbagai jenis hobi yang menarik untuk dieksplorasi, bahkan dapat dijadikan ajang aktualisasi diri. Meski begitu, kadang kamu harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk melakukannya. Padahal gaji bulananmu sebagai pekerja masih ‘pas-pasan’. Lalu, bagaimana mengatur strategi agar hobi tetap tersalurkan tanpa harus ‘besar pasak daripada tiang’? Sebaiknya simak 4 cara tepat mengalokasikan gaji untuk hobi di bawah ini.

 

1. Prioritaskan pendapatan untuk kebutuhan primer

Tujuan utamamu bekerja adalah mendapatkan penghasilan untuk menutupi kebutuhan hidup. Pastikan pos anggaran untuk membayar kost atau cicilan rumah, biaya listrik, biaya makan, biaya transpotasi, serta belanja keperluan sehari-hari terpenuhi. Penghematan yang kamu lakukan akan berpengaruh pada besarnya total anggaran ini. Jika gajimu berkisar 3,5 juta hingga 5 juta per bulan, tentu menyantap menu makanan seharga Rp 20.000,00 tiap harinya akan membuat pengeluaran bulananmu membengkak. Semakin besar pengeluaran untuk kebutuhan primer, alokasi dana untuk menunjang hobi pun semakin menipis.

 

2. Tetaplah fokus menabung

Barangkali, kamu termasuk tipe pekerja yang getol membuka web toko online menjelang hari gajian. Sibuk membuat daftar barang-barang yang ingin dibeli. Agenda untuk menabung kian tergeser di urutan terbawah. Hal ini sebaiknya jangan sampai dilakukan. Setelah gaji dialokasikan untuk anggaran kebutuhan primer, kamu harus menyisihkan minimal 10% dari totalnya untuk ditabung. Perlu diingat, fungsi menabung adalah mempersiapkan talangan dana untuk masa depanmu. Lebih baik bersusah-susah sekarang daripada kebingungan di kemudian hari.

 

3. Pastikan apakah hobimu sungguh-sungguh bermanfaat

Akhirnya pos anggaran untuk hobi siap untuk digunakan! Eh, tunggu dulu. Memangnya, apa hobimu? Apakah kegemaranmu memberikan multi-manfaat? Pada dasarnya, semua hobi akan mendatangkan kesenangan secara psikologis. Malah, sebagian hobi mempunyai manfaat tambahan. Melakukan yoga akan sekaligus meningkatkan kebugaranmu. Menulis turut mengasah kemampuan profesionalmu. Bahkan, hasil dari hobi memasakmu dapat kamu jual secara online. Tentu tidak ada salahnya jika kamu mengeluarkan dana untuk melakukannya.

 

4. Jadikan hobi sebagai penghasilan tambahan

Namun, perlu diwaspadai jika hobimu adalah membeli barang-barang tertentu. Hal ini bisa menjerumuskanmu pada budaya konsumerisme. Apabila kamu mendapatkan kebahagiaan ketika berhasil membeli produk  fashion, gadget, atau peralatan make-up misalnya, setidaknya kamu harus membatasi nominal yang dikeluarkan. Jangan hanya karena menuruti ego semata, kamu terkena defisit keuangan. Kabar baiknya, hobi semacam ini tetap dapat disiasati kok!

Media sosial membuka peluang untuk menjual barang-barang bekasmu yang masih layak pakai. Peminatnya pun banyak, sehingga hasil penjualannya dapat dialokasikan untuk membeli barang sejenis di bulan berikutnya. Semisal kamu kecanduan membeli peralatan tata-rias, kenapa tidak sekalian belajar menjadi make-up artist profesional? Pemasukan yang didapat dari profesi ini lumayan menggiurkan, lho!

 

Bagaimana? Semakin antusias menjalani hobimu? Melakukan hobi merupakan pilihan tepat untuk mengalihkan stres akibat pekerjaan, sehingga tidak akan mengganggu performamu di kantor. Lebih keren lagi kalau hobimu dapat mendatangkan keuntungan tambahan, baik secara material maupun non-material, seperti yang tertera dalam artikel 4 cara tepat mengalokasikan gaji untuk hobi ini!