SWARA – Memulai karier sebagai karyawan baru bukan berarti kamu tidak bisa menyisihkan sebagian gaji kamu untuk produk-produk inklusi keuangan. Saat ini, banyak produk inklusi keuangan yang bisa kamu ikuti karena menawarkan syarat mudah serta setoran terjangkau. Dengan demikian, kamu tetap bisa merencanakan keuangan dengan cermat dan mencapai target-target di masa mendatang.

 

Sebelum memilih produk inklusi keuangan, akan lebih mudah jika kamu mengidentifikasi tujuan keuangan yang hendak kamu capai. Untuk jangka waktu pendek yakni setahun atau dua tahun mendatang, jangka waktu menengah atau dua hingga tiga tahun mendatang, dan jangka panjang yakni lebih dari tiga tahun.

 

Kemudian, ketahui kelemahan kamu, misalnya cenderung lebih boros akan suatu hal yang kamu senangi. Dengan mengetahui kelemahan tersebut, itu akan menjadi “alarm” agar kamu tetap waspada dan tidak banyak menghabiskan uang untuk hal tersebut.

 

(Artikel terkait: 4 Fakta Mengapa Generasi Milenial Perlu Produk Inklusi Keuangan)

 

1. Alokasikan gaji sesuai kebutuhan

Beberapa perencana keuangan berpendapat, seorang karyawan sebaiknya langsung mengalokasikan paling banyak 50% dari gaji bulanan untuk kebutuhan hidup seperti membayar sewa tempat tinggal, transportasi, makan, listrik, air, dan komunikasi. Kemudian sebanyak 10% hingga 30% dialokasikan untuk produk inklusi keuangan seperti tabungan dan investasi.

 

Menabung dan berinvestasi ini penting untuk berjaga-jaga jika ada keperluan mendadak atau ingin mencapai tujuan tertentu di masa mendatang. Misalnya membeli rumah atau kendaraan, atau untuk dana menikah. Kemudian, sisihkan 15%-20% gaji untuk produk inklusi keuangan yang bersifat proteksi seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Nah, jika gaji kamu masih tersisa, kamu bisa menggunakannya untuk dana hiburan atau rekreasi.

 

2. Pilih biaya administrasi tabungan yang terjangkau

5 Hal Perlu Diperhatikan Karyawan Pemula dalam Memilih Produk Inklusi Keuangan tunaiku 3Tabungan merupakan salah satu produk inklusi keuangan yang diperlukan setiap karyawan baru. Memiliki tabungan memudahkan karyawan baru dalam proses pembayaran gaji. Selain itu, memiliki rekening tabungan juga memudahkan transaksi secara digital saat ini seperti transfer dan debet. kamu juga akan lebih mudah membuat kartu kredit, mengajukan kredit pemilikan rumah atau apartemen, serta mengajukan kredit kendaraan bermotor di kemudian hari.

 

Nah, agar gaji tidak banyak terpotong, pilihlah biaya administrasi tabungan yang terjangkau mulai dari Rp 5.000 per bulan. Bahkan, sekarang ini beberapa bank menawarkan biaya administrasi gratis. Selain itu, karyawan baru bisa mempertimbangkan beberapa bank yang meniadakan biaya transfer antarbank via internet banking dan mobile banking.

 

Ada pula bank yang menawarkan bebas biaya tarik tunai dari berbagai automated teller machine (ATM). Jika kamu mau memperoleh imbal hasil yang tinggi dari tabungan, beberapa bank juga menawarkan bunga yang relatif tinggi untuk tabungan, yakni 3,5% hingga 7% per tahun. Jumlah ini nyaris setara dengan bunga deposito yang mulai dari 7% per tahun.

 

3. Pilih tabungan dengan biaya setoran dan saldo minimum terjangkau

Agar dapat menikmati rekening bank yang sesuai dengan kemampuan kantong, karyawan baru bisa memilih jenis tabungan dengan setoran awal terjangkau. Saat ini, beberapa bank menawarkan setoran awal mulai dari Rp 50.000, Rp 100.000, dan Rp 200.000. Dengan memilih jenis tabungan dengan setoran awal terjangkau, kamu tidak perlu pusing mengeluarkan banyak dana untuk memiliki rekening bank.

 

Selain itu, beberapa bank juga mensyaratkan saldo minimum yang relatif rendah, mulai dari Rp 50.000 atau bahkan Rp 10.000. Dengan saldo minimum yang rendah, kamu dapat lebih leluasa menarik uang sesuai kebutuhan kamu di tanggal tua.

 

(Artikel terkait: Yuk, Ketahui 5 Manfaat Kredit Tanpa Agunan Bagi Bisnis Barumu)

 

4. Pilih kredit dengan syarat yang sesuai kemampuan finansial

Karyawan baru juga tak perlu khawatir jika ingin memiliki usaha kecil-kecilan, atau membeli motor lewat produk inklusi keuangan lainnya yaitu kredit. Hanya yang perlu diingat, ajukanlah kredit yang sesuai dengan kemampuan finansial kamu. Banyak perencana keuangan memandang, sebaiknya jumlah cicilan kredit yang kamu ajukan tidak melebihi dari 30% jumlah gaji.

 

Saat ini, ada kredit tanpa agunan (KTA) berbasis financial technology (fintech) alias diajukan secara digital. KTA berbasis digital ini memiliki beberapa kelebihan yang bisa dimanfaatkan oleh karyawan pemula. Kelebihannya antara lain persyaratan yang mudah dan tidak rumit, seperti tidak memerlukan banyak dokumen. KTA online juga tidak memerlukan jaminan, serta proses pengajuan dan pencairan kredit yang relatif cepat.

 

Syarat yang berlaku umumnya dalam pengajuan KTA online pun mudah, seperti memiliki gaji minimal Rp 1 juta, kemudian mengirimkan dokumen identitas dan slip gaji. Agar meringankan nasabah, KTA online juga umumnya membagi rata biaya administrasi selama jangka waktu pinjaman. Tenor peminjaman KTA online pun fleksibel antara 3 hingga 12 bulan.

 

5. Pilih produk investasi yang sesuai

5 Hal Perlu Diperhatikan Karyawan Pemula dalam Memilih Produk Inklusi Keuangan tunaiku 2

Karyawan pemula juga dapat menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membeli produk investasi pasar modal. Beberapa produk investasi yang cocok bagi karyawan baru antara lain reksadana campuran dan reksadana pendapatan tetap.

 

Kedua reksadana ini tergolong cocok untuk investor pemula karena risiko yang dihadapi lebih rendah dibandingkan investasi saham atau reksadana saham. Selain itu, kedua reksadana ini dapat dicairkan dalam jangka waktu pendek, hingga menengah. Jadi, kalau dalam jangka waktu satu hingga tiga tahun karyawan baru membutuhkan uang, ia dapat mencairkan investasinya pada reksadana campuran atau reksadana pendapatan tetap.

 

Sebelum memilih produk investasi yang cocok, pastikan produk tersebut memberikan keuntungan atau imbal hasil yang lebih tinggi daripada inflasi. Ini agar dana yang kamu miliki tidak kalah nilainya di masa mendatang.

 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi selama lima tahun terakhir berkisar 3-8% per tahun. Nah, kamu tinggal memilih produk reksadana campuran dan reksadana pendapatan tetap yang memberikan imbal hasil di atas nilai inflasi tersebut. Saat ini, banyak reksadana campuran yang sejak awal tahun hingga Oktober 2016 memberikan imbal hasil mulai dari 9% hingga 35%. Dalam periode yang sama, banyak pula produk reksadana pendapatan tetap yang memberikan imbal hasil 9% hingga 21%.

 

Bagaimana, pilihan produk inklusi keuangan yang tersedia cukup beragam dan terjangkau, bukan? Sekarang, tinggal kamu memilih produk yang cocok dengan kantong dan sesuai dengan kebutuhan.

 

Sebelum keluar laman ini, yuk, kenalan dulu sama Tunaiku. Dijamin nggak bakal menyesal. Tunaiku bisa menjadi solusi finansial bagi kebutuhan-kebutuhanmu yang juga salah satu produk inklusi keuangan.