Jakarta – PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank) melalui produknya “Tunaiku” mendukung program Financial Technology (Fintech) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjangkau kebutuhan pendanaan masyarakat tanpa agunan berbasis digital. Meski beroperasi secara digital, Amar Bank memiliki dua kantor di Indonesia.

 

“Fintech mendorong peningkatan inklusi keuangan di Indonesia, dan mulai terlihat geliat pesatnya di tahun 2015 sampai saat ini,” kata CEO Tunaiku, Vishal Tulsian, Selasa (31/1).

 

Dia mengatakan, Tunaiku memastikan masyarakat mendapat perlindungan konsumen, termasuk berdirinya kantor pusat dan cabang yang saat ini ada di dua kota yaitu Jakarta dan Surabaya. Ke depan Amar Bank akan melakukan ekspansi ke wilayah lain, yaitu Bandung, Yogyakarta dan Medan, dengan terus memperhatikan peningkatan permintaan di Jabodetabek dan Surabaya. “Dengan memiliki manajemen perbankan yang disetujui Bank Indonesia (BI) dan OJK, daily business kami utamanya mengandalkan website yang menjadi lapak,” ujar Vishal.

 

Vishal mengatakan, dengan adanya fintech, keberadaan bank tidak lagi diukur banyaknya jumlah kantor cabang sehingga dapat beroperasi di mana pun (branchless banking). Menurutnya, Fintech merupakan peluang emas karena masyarakat dapat terhubung, tanpa datang ke kantor cabang atau cukup menghubungi call center. “Melalui aplikasi fintech, masyarakat dapat langsung berinteraksi dengan dunia digital melalui website yang disediakan,” kata dia.

 

Sebagai bagian dalam industri teknologi informasi, Vishal mengatakan Tunaiku memiliki daya tahan melakukan treasury dan managing pembayaran-pembayaran kepada nasabah, serta lebih efisien karena sudah mempunyai standby partner demi menopang bisnisnya, likuiditas, maupun daya tahan untuk melakukan assesment (kompetensi) terhadap nasabah.

 

Dia mengatakan, Tunaiku menawarkan kredit tanpa agunan kepada masyarakat minimum Rp 2 juta dan maksimum Rp 10 juta dengan bunga 3 persen per bulan. Bunga ini dinilai lebih rendah dibandingkan produk serupa di negara lain yang berkisar 1 persen – 2 persen per hari, atau 35 persen – 60 persen per bulan, dan sekitar 400 persen – 500 persen per tahun.

 

Untuk proses tegas dia, bisa dilakukan empat tahap sederhana hingga masyarakat mendapatkan dananya. Pertama, daftarkan pinjaman, kedua terima notifikasi persetujuan, ketiga tanda tangan kontrak, dan berikutnya terima tunai dimana uang ditransfer langsung ke rekening nasabah. Proses pengiriman uang kepada nasabah akan diterima sekitar empat sampai lima hari kerja.