SWARA – Investasi adalah salah satu pos penting dalam mengelola keuanganmu. Bahkan, Li Ka-Shing, salah seorang terkaya di Asia Timur, menyarankan untuk menyisihkan 25 persen dari penghasilanmu untuk berinvestasi. Investasi ada banyak macamnya, mulai dari deposito, asuransi, reksadana, sampai properti.

Kali ini, Tunaiku akan membahas tentang deposito, tepatnya langkah-langkah umum membuka tabungan deposito agar danamu bisa berbuah manis nanti! Sebelumnya, apa itu deposito? Deposito adalah produk simpanan bank yang transaksinya, baik setoran maupun penarikan, hanya bisa dilakukan pada jangka waktu tertentu. Nah, yuk jangan tunda berinvestasi! Ini 5 langkah membuka tabungan depositomu sendiri.

 

1. Lakukan riset terlebih dulu, bank mana yang memiliki program deposito paling menguntungkan

Masing-masing bank memiliki syarat, ketentuan, dan suku bunga yang berbeda-beda pada program depositonya. Beberapa hal yang patut kamu pertimbangkan sebelum membuka deposito di bank tertentu antara lain: reputasi bank, suku bunga, jangka waktu deposito, biaya, penalti penarikan sebelum jatuh tempo, dan fitur-fitur lainnya.

Jadi, jangan asal memilih bank untuk membuka deposito. Pastikan bank tersebut memenuhi sejumlah kriteria di atas, ya.

 

2. Siapkan syarat-syarat untuk membuka deposito di bank pilihanmu

Sebelum membuka tabungan deposito, umumnya kamu harus memiliki rekening di bank yang bersangkutan. Siapkan persyaratan seperti KTP dan dana setoran awal untuk membuka rekening.

Selain itu, beberapa bank juga mungkin memerlukan NPWP sebagai syarat untuk mengajukan deposito. Jadi persiapkan dengan baik, ya. Kalau kamu belum memiliki NPWP, nggak ada salahnya bikin dulu. Toh, NPWP juga bakal berguna di lain hari. Saat kamu hendak mengajukan KPR, misalnya.

 

(Artikel terkait: Tahu Nggak, Sih, Ini 5 Tanda Diam-Diam Kamu Jago Mengelola Uang)

 

3. Tentukan tenor dan jenis deposito sesuai kebutuhanmu

Masing-masing bank biasanya memiliki lebih dari satu jenis deposito. Umumnya, fiturlah yang menjadi pembeda antara jenis deposito yang satu dengan yang lain. Selain itu, tenor atau jangka waktu deposito yang ditawarkan juga beragam, ada yang harian sampai bulanan, mulai dari 1 bulan sampai 24 bulan. Pilih saja mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.

 

4. Selanjutnya, lakukan pengajuan deposito sesuai prosedur dari bank

Untuk mengajukan deposito, kamu diminta untuk mengikuti beberapa prosedur. Pertama, kamu diminta untuk mengisi formulir pengajuan deposito. Isilah dengan lengkap dan benar. Selanjutnya, petugas bank akan mengarahkan tata cara membuka rekening deposito sesuai ketentuan bank tersebut. Kamu mungkin akan dikenakan biaya tambahan, misalnya untuk materai atau stamp fee. Jangan lupa siapkan uang kecil, ya!

 

(Artikel terkait: Ragu Menyimpan Emas di Rumah? Ini Dia 5 Tips agar Investasi Emasmu Tetap Aman!)

 

5. Setelah pengajuan depositomu berhasil, bank akan menerbitkan bilyet sebagai bukti. Simpan baik-baik, ya!

Setelah pengajuan depositomu selesai dan disetujui, kamu akan menerima bilyet dari bank. Bilyet ini merupakan bukti sah bahwa kamu memiliki deposito di bank tersebut. Nanti, bilyet ini akan digunakan pada saat pencairan dana deposito. Jadi, pastikan kamu menyimpannya dengan baik!

Ternyata mengajukan deposito itu nggak sulit, ‘kan? Kalau punya dana, yuk mulai berinvestasi dari sekarang!

 

Bagaimana artikel yang kamu baca hari ini? Sebelum keluar laman ini, yuk, kenalan dulu sama Tunaiku. Dijamin nggak bakal menyesal. Tunaiku bisa menjadi solusi finansial bagi kebutuhan-kebutuhanmu.

Di era teknologi ini, kita dipermudah dengan pinjaman yang diproses secara digital tanpa agunan. Langsung aja ajukan pinjaman Tunaiku di link berikut ini: Tunaiku.