SWARA – Salah satu senior saya di kantor pernah berkata, “Sebenarnya yang menentukan aman atau nyamannya hidup kita bukanlah jumlah penghasilan, tetapi jumlah pengeluaran.” Kalau dipikir-pikir, benar juga, sih. Buktinya, ada beberapa orang teman yang nominal gajinya melebihi saya, tetapi nominal tabungan dan investasinya justru di bawah saya.
Sebelum bicara lebih banyak soal keuangan, izinkan saya bertanya, apakah kamu merupakan tipe pekerja yang selalu panik dengan isi dompet dan nominal tagihan kalau mendekati akhir bulan? Kalau iya, artinya kamu perlu belajar mengelola keuanganmu dengan lebih baik lagi.
Pada dasarnya, setiap orang bisa meraih kemapanan finansial meski nominal gajinya tidak seberapa. Ingin tahu kiat lebih lengkapnya?
Artikel terkait: Bijak mengatur penghasilan biar cepat kaya
- 10 Cara Hidup Hemat meski Kamu Kurang Pandai Mengatur Keuangan
- 7 Aturan Keuangan yang Harus Diterapkan oleh Fresh Graduate
- Contek Kebiasaan Miliuner Dunia Ini Kalau Pengin Cepat Kaya
1. Mengalokasikan pendapatan untuk ditabung
Setelah menerima gaji, jangan langsung kalap untuk berbelanja baju baru atau makan di tempat yang fancy. Menikmati gaji memang sah-sah saja, toh itu adalah caramu menghargai diri setelah bekerja sebulan penuh. Namun, pastikan kamu selalu mengalokasikan sebagian pendapatanmu untuk ditabung dulu, ya! Sisanya baru boleh kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan lain, termasuk bersenang-senang.
Menurut Gempur Widansyah, Consumer Product Management Division Head Bank KEB Hana, setiap orang sebaiknya mengalokasikan 30% dari pendapatannya untuk ditabung atau dijadikan modal investasi. Jumlah itu pun terbilang relatif; dengan kata lain, kamu seharusnya bisa menabung lebih banyak jika belum berkeluarga. Saya sendiri, memiliki prinsip untuk menabung minimal 50% dari penghasilan pokok setiap bulannya.
2. Menyimpan tabungan selain di bank
Saya sendiri punya tempat menabung yang lebih aman daripada bank. Yang dimaksud dengan aman adalah “tidak tersentuh sampai saatnya saya menikah dan memiliki kebutuhan darurat yang harus dipenuhi”. Tempat itu adalah tangan ibu saya. Tertarik mencobanya dengan ibumu?
3. Mengatur uang belanja bulanan
Setiap akan gajian, usahakan kamu selalu membuat daftar kebutuhan yang perlu dibeli pada bulan berikutnya. Langkah ini penting lho, agar kamu nggak berakhir membeli barang-barang yang kurang penting.
Eko Endarto, dalam bukunya yang berjudul Rahasia Mudah Mengelola Gaji, menyarankan pembacanya untuk membagi gaji dengan komposisi berikut ini: 10% untuk kegiatan sosial, 30% untuk membayar cicilan, 20% untuk berinvestasi, dan 40% sisanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kalau saya sendiri, setelah 50% pendapatan masuk ke tabungan, maka 50% sisanya saya alokasikan untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya, termasuk memuaskan hobi traveling saya.
4. Mencari diskon atau harga miring
Kiat jitu untuk menekan pengeluaran adalah dengan hidup sehemat mungkin. Saat berbelanja, kamu harus pintar-pintar memilih barang yang murah dengan kualitas yang oke. Terkadang, membeli barang dalam jumlah besar ampuh membuat total harganya lebih murah, lho. Selain itu, saya juga terbiasa memanfaatkan promo kartu kredit. Namun, pastikan kamu langsung melunasi semua tagihan ya, agar nggak terbelit bunga kartu kredit.
Artikel terkait: Pahami hal ini kalau kamu pengguna kartu kredit
- Hati-Hati, Hindari 7 Kesalahan Ini Saat Kredit Mobil Bekas
- Kenali Ciri-Ciri Penggunaan Kartu Kredit yang Membahayakan Keuanganmu!
- Ingin Punya Kartu Kredit? Pahami Dulu 10 Hal Ini
5. Memiliki pekerjaan sampingan
Ada masanya kamu akan tetap merasa kekurangan, sebesar apa pun nominal gajimu. Saya nggak menyarankan kamu untuk menurunkan standar dan gaya hidup. Sebaliknya, sejalan dengan saran Billy Boen dalam bukunya yang berjudul Young on Top, saya justru menyarankan kamu untuk memiliki pekerjaan sampingan demi mendapatkan penghasilan tambahan. Dengan cara tersebut, pengalaman dan pengetahuanmu pun juga akan berkembang, kan?
Nah, itulah 5 jurus jitu yang selama ini saya terapkan. Tentu saja kiat-kiat tersebut harus disesuaikan lagi dengan situasi finansial di lingkungan tempat tinggalmu, ya!