SWARA – Masa-masa awal untuk pasangan yang baru menikah, ada yang bilang masa paling manis. Nggak sedikit pula yang bilang ini menjadi masa-masa penuh ‘kejutan’. Dari sinilah kerap timbul keluhan dan masalah. Bahkan penelitian yang dimuat dalam jurnal “The Journal of Personality and Social Psychology” menunjukkan bahwa tahun pertama dan kedua pernikahan berpotensi meretakkan rumah tangga.
Kali ini, yuk sharing mengenai keluhan-keluhan yang umum dialami oleh pasangan di awal pernikahannya.
“Kegiatan gue jadi terbatas nih. Enggak bisa bebas pergi atau ketemu teman kayak biasanya.”
Pasanganmu adalah teman hidup dan penjagamu. Wajar kok kalau dia terkadang keberatan kalau kamu terlalu sering menghabiskan waktu di luar daripada di rumah.
Menikah memang bukan berarti kamu tak lagi miliki waktu dengan teman-teman. Tapi, mau tak mau gaya hidupmu semasa lajang akan berkurang. Setiap ingin berkumpul dengan teman, selalu kabari pasanganmu supaya dia nggak khawatir.
“Makin banyak pertimbangan untuk memutuskan satu hal. Lebih ribet.”
Beda saat masih single, kamu bebas menentukan apa yang ingin kamu beli, ke mana ingin pergi. Lain halnya saat sudah memiliki pasangan. Kamu wajib mendengarkan pendapat mereka karena apapun keputusan yang kamu ambil, seperti pekerjaan, akan mempengaruhi hidupnya, hidup kalian berdua.
Nggak ada salahnya toh, mulai bergantung pada pasangan? Si dia pun pasti senang jika merasa dibutuhkan.
Artikel Terkait: Masalah Rumah Tangga Itu Macam-macam
- Penghasilan Istri Lebih Tinggi Picu Keretakan Rumah Tangga?
- Ini 5 Tanda Keuangan Rumah Tanggamu dalam Keadaan Genting!
- Hati-hati! Ini 5 Kebiasaan di Media Sosial yang Bisa Bikin Hubungan Suami Istri Hancur
“Nyesel nikah cepet. Seharusnya puas-puasin kerja dulu.”
Sebelum menikah, kamu udah punya ekspektasi nih untuk jenjang karirmu. Kamu mencintai pekerjaanmu dan dalam 5 tahun ke depan, kamu menargetkan menjadi Brand Manager.
Namun, saat sudah berkeluarga ada suami/istri yang seharusnya menjadi perhatian utamamu. Bukan berarti kamu enggak bisa berkarir juga lho. Asalkan proporsinya seimbang dan pasanganmu pengertian, kamu bisa kok tetap cemerlang di kantor maupun di rumah.
“Lho, kok sikapnya nggak kayak pas pacaran sih?”
Ini dia poin yang kayaknya paling sering dikeluhkan. Transisi dari hubungan yang sekadar pacaran menjadi hidup seatap, tentu saja ada hal-hal baru yang tersingkap dari pasangan. Kebiasaan-kebiasaan yang selama ini enggak ia tunjukkan, atau malah ada perubahan sikap dari biasanya.
Sebenarnya inilah saatnya kalian berdua saling memahami dan mengenal lebih dalam. Sekali lagi, jika ada hal yang tak kamu suka dari kebiasaannya, lebih baik utarakan agar dia segera memperbaikinya.
“Pasangan gue ternyata enggak bisa membuat keputusan. Enggak bisa diandalkan nih.”
Ibaratnya, kalian berdua sama-sama anak baru nih di sekolah kehidupan satu ini. Wajar dong di beberapa kali pertama kamu dan dia masih gagap dan melakukan kesalahan.
Jangan ungkit-ungkit kesalahan yang pernah dilakukan. Saling memaafkan dan puji mereka dengan tulus adalah hal yang sebaiknya kamu lakukan.
Artikel terkait: Hubungan yang sehat dengan pasangan itu seperti gimana sih?
- Daripada Atur Postingan Pasangan di Medsos, Mending Atur Keuangan Bersama, Yuk!
- 4 Ciri Pasangan yang Bisa Bikin Kamu Semakin Sukses
- Menjalin Cinta dengan Rekan Kerja? Perhatikan 5 Hal Berikut untuk Jaga Profesionalitasmu
Apakah kamu juga pernah mengeluhkan hal yang sama, Kawan Tunaiku?
Jika iya, wajar sih. Yang penting kamu dan pasangan langsung berbicara dan mencari jalan keluar. Jangan dipendam-pendam, ya. Karena bisa terakumulasi terus meledak deh di satu titik.
Yuk, mari berusaha membangun keluarga idamanmu!
Mau dapat pinjaman tanpa agunan yang hanya bermodal KTP doang? Klik di sini saja! Tunaiku, pinjaman cepat, mudah, tanpa agunan, dan tanpa kartu kredit!