SWARA – “Itu mobil kenapa sih diam aja? Eh kok dia mundur lagi?”
Keluhan itu dilontarkan oleh saya dan keluarga ketika akan memasuki gerbang Tol Dalam Kota Jakarta dari pintu tol Semanggi. Ya, waktu itu ada sebuah mobil yang dengan yakinnya masuk ke jalur GTO (Gerbang Tol Otomatis) tapi harus mundur lagi karena dia ternyata nggak punya e-Toll.
Mungkin bukan hanya saya, kamu juga pernah punya pengalaman yang sama. Atau mungkin justru kamu yang terpaksa harus memundurkan mobil kamu dan kena omel pengedara lain karena salah masuk gerbang tol.
Memang penggunakan GTO ini makin marak di Jakarta. Bahkan ada kabar kalau PT Jasa Marga berencana untuk menghapus pembayaran tunai dan menggantinya dengan memakai e-Toll di seluruh tol di Jakarta mulai Oktober nanti.
Tapi menurut Subakti Syukur, Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) dalam wawancaranya dengan Kompas.com, mengkonfirmasi bahwa kabar ini nggak sepenuhnya benar. Rencana itu ada, tetapi masih belum pasti Oktober karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Seperti kesiapan bank penyedia e-Toll, sosialisasi, penyediaan alat dan kesiapan kondisi tol. Yang pasti akan segera diberlakukan.
Butuh atau nggak?
Tanggapan yang muncul pun beragam. Ada yang setuju karena merasa menguntungkan, ada yang malas karena hanya butuh tol kadang-kadang saja. Kalau saya sendiri termasuk setuju dengan pemberlakuan wajib menggunakan e-Toll ini. Saya merasa hal itu lebih efisien. Menghemat waktu (hanya 3-4 detik) dan nggak mesti ribet menyiapkan uang tunai. Lagi pula harga kartunya juga nggak mahal.
Umumnya berharga Rp50 ribu, dengan saldo yang sudah terisi antaraRp30-50 ribu, tergantung operator e-Toll yang kamu pilih. Yang jual pun banyak, mulai dari mini market, sampai pedagang asongan di sekitar gerang tol.
Jika saldo habis, bisa melakukan top-up pada merchant-merchant yang sudah ditunjuk bank. Pembayaran ini bisa memakai kartu yang dinamakan dengan e-payment toll. Contohnya adalah e-Toll Card, Mandiri e-money, Kartu BTN Blink, BNI Tapcash, dan lainnya. Praktis banget dan sangat cocok untuk digunakan di Jakarta yang sering macet dan pengguna tolnya tinggi sekali.
Tentunya sistem e-Toll ini nggak hanya di Indonesia, malah sudah jauh lebih lama berlaku di negara lain. Misalnya di Jepang. Waktu saya berjalan-jalan ke Jepang beberapa bulan lalu, teman saya yang tinggal di sana punya kartu ETC Card (Electronic Toll Collection).
Kalau ini, pengguna nggak usah memindai kartu lagi di mesin, karena sebuah perangkat bernama ETC card reader dipasang pada mobil sehingga mempercepat pemindaian untuk pembayaran. Jadi, bisa lebih cepat lagi deh. Tahu sendiri kan orang Jepang paling nggak suka sama yang lelet. He-he-he.
Saya pun sempat bertukar cerita dengan beberapa kenalan saya tentang e-Toll ini. Semua merasa lebih efisien dan diuntungkan dengan sistem e-Toll ini. Alasanya banyak dan rasanya cukup buat meyakinkan kamu yang belum punya e-Toll untuk segera buat. Ini 5 alasan kamu harus punya e-Toll sebelum akhir tahun ini, yang saya rangkum dari cerita mereka.
Artikel terkait: Transportasi dan tips otomotif
- Jangan Keliru! Ini 5 Kesalahan Ketika Membeli Sepeda Motor yang Kerap Dilakukan
- 4 Hal Penting tentang GTO yang Tak Boleh Kamu Lewatkan
- Perhatikan 5 Pengeluaran Berikut Sebelum Kamu Beli Mobil!
1. Nggak perlu ribet bawa uang tunai – Chrisantino P. Sianturi (28), Konsultan Bisnis
“Praktis, nggak perlu pegang cash banyak, nggak perlu pegang kembalian receh, nggak perlu hitung kembalian saat bayar tol”, ungakap Chris.
Pertimbangan ini tentunya rasional banget untuk perkejaan dia yang cukup mobile. Solanya dia sering menggunakan e-Toll untuk ke luar kota. Pembayaran secara tunai tentu akan membuat ribet. Makanya, e-Toll menjadi pilihan terbaik untuknya.
2. Nggak sulit mengatur finansial – Clarissa (23), Probation Lawyer
Clarissa mengaku bahwa memakai e-Toll sangat membantu dalam pembayaran dan mengatur finansial. Dengan adanya kartu elektronik ini, dia nggak perlu sibuk memisah-misahkan uang tunai untuk bayar tol, uang parkir dan lainnya. Cukup bawa satu atau dua kartu saja. Pengeluaran pun jadi lebih terkontrol karena bisa cek data pengisian saldo kartunya.
Clarrisa juga punya pengalaman unik seputar e-Toll ini yang bisa banget jadi pelajaran buat kamu juga.
“Aku percaya diri masuk ke GTO membawa e-Toll dan saat dipindai ternyata saldonya kurang, aku mundur lagi buat masuk ke jalur pembayaran tunai dan parahnya aku lupa nggak bawa uang tunai, akhirnya aku nitipin KTP”, ungkapnya.
Sejak saat itu, Clarissa nggak pernah lupa cek saldo e-Toll dan top-up secara rutin. Penting juga untuk dilakukan oleh kamu yang akan atau sudah punya e-Toll nih.
3. Lebih cepat dengan e-Toll Pass – Marieska (39), Freelancer
Salah satu kelebihan dari e-Toll yang dirasakan oleh Marieska adalah proses transaksi yang lebih cepat, hanya 4 detik. Tapi kalau ditambah proses buka tutup kaca mobil sih memang pasti lebih dari 4 detik. Maka dari itu, selain pakai katu e-Toll, Marieska juga sudah membuat e-Toll Pass.
E-Toll Pass bekerja dengan perangkat bernama On Board Unit (OBU). Sebuah scanner OBU berfungsi untuk memindai mobil dipasangan di GTO sehingga kamu nggak perlu buka kaca mobil lagi. Jadi pasti lebih cepat lagi dari pakai kartu e-Toll. Tapi menurut Marieska e-Toll Pass ini masih belum bisa selalu digunakan, nih.
“Sayangnya nggak semua gerbang sudah dipasang alatnya, ya, jadi terkadang kartu e-Toll masih digunakan juga”, tutupnya.
4. Nggak perlu antre panjang – Linda P. Butar-Butar (24), Karyawan Swasta
Kalau kamu perhatikan baik-baik, umumnya antrean di gerbang reguler cukup mengular dibandingkan dengan GTO. Pembayaran di gerbang regular bisa memakan waktu hingga 20 detik karena petugas harus menghitung uang pembayaran dan memberikan uang kembalian.
Belum lagi jika pengguna membayar dengan pecahan uang besar, akan lebih lama lagi. Total waktu ini, bisa kamu kalikan dengan jumlah mobil yang antre. Wah, saya jamin akan lebih lama lagi untuk keluar dari tol. Apalagi kalau lagi jam-jam padat.
Inilah yang jadi alasan kuat Linda untuk segera memiliki e-Toll Card sejak tahun lalu
untuk mendukung rutinitas hariannya yang harus lewat tol saat berangkat kerja. LInda juga belum menemukan kendala dalam penggunaan e-Toll dan lebih merasakan besarnya manfaat dari kartu elektronik ini.
“Pakai e-Toll itu lebih lancar, kalau gerbang manual antrean mobilnya lebih panjang. Waktu jadi lebih efisien karena nggak perlu antre lama di gerbang tol. Tapi aku dulu pernah lupa bawa e-Toll terus masuk GTO dan nggak bisa mundur karena udah penuh di belakang, karena lama nungguin, mobil yang di belakang bayarin tol buatku, ha-ha-ha,” cerita Linda.
Artikel terkait: Kamu yang ingin beli dan sudah punya mobil, wajib baca!
- Karyawan Pemula di Kota Besar, Baiknya Pilih Mobil Apa?
- Kesalahan Merawat Kendaran yang Bikin Kantong Kering
- Kredit Mobil, Lebih Baik Lewat Bank atau Leasing?
5. Punya dua kartu e-Toll – Ricky Gowandi (56), Wirausaha
Saat ditanya tentang kelebihan e-Toll, Ricky setuju bahwa memakai e-Toll memang lebih cepat dan praktis untuk melakukan pembayaran. Namun, ada juga saat-saat nyebelin yang harus dialami karena human error si pemilik e-Toll ini. Misalnya nih, saat saldo e-Toll nggak mencukupi untuk melakukan pembayaran.
“Yang lucu kalau pas sampai depan gardu tolnya saldonya kurang, terpaksa minjem, mesti nunggu, yang nyebelin sama juga, kalau di depan kita saldonya kurang atau dia nggak punya kartu tol malah, itu yang nyebelin”.
Menanggapi seringnya kejadian saldo e-Toll yang kurang, Ricky mensiasatinya dengan langkah cerdas. Ia memutuskan untuk memiliki dua kartu e-Toll. Dengan adanya kartu cadangan ini, bisa aman saat salah satu kartu saldo kartu kurang ataupun ketinggalan di rumah. Ternyata, bermanfaat juga ya punya dua kartu e-Toll untuk menghindari human error.
Nah, kalau dari cerita lima orang tersebut, sepertinya tebukti ya kalau e-Toll jauh lebih efisien dan praktis. Khususnya untuk kamu yang rutin menggunakan tol dan tinggal di Jakarta pastinya. Jadi sudah siap untuk punya e-Toll sebelum akhir tahun ini?
Nah, bagaimana dengan artikel hari ini, Kawan Tunaiku? Semoga bisa bermanfaat buat kamu dan jangan lupa, kamu juga bisa merasakan mudahnya melakukan pengajuan pinjaman di Tunaiku dengan klik di sini!
_______________________________________________________________________________________________
DEWI AYU NURJANAH