SWARA Â – Memiliki rencana menikah dan ingin membangun rumah tangga yang bahagia. Maka ada banyak yang harus dipersiapkan. Salah satunya menyamakan pikiran dan mimpi agar saling bisa mengisi. Nah, komunikasi menjadi hal yang utama dalam hal ini. Kamu dan pasangan harus membicarakan peran dan tanggung jawab masing-masing dengan terbuka. Sehingga nantinya dapat mengurangi permasalahan yang mengganjal karena tidak saling terbuka.
Artikel terkait: problematika dengan pasangan
- Pasangan Belum Mapan dalam Keuangan, Putus Atau Pertahankan?Ini yang Harus Kamu Lakukan
- Lima Hal yang Bisa Kamu Lakukan Supaya Nggak Tergoda Selingkuh
- Pacar Perhitungan Banget, Lakukan 7 Hal Ini Sebelum Minta Putus
Agar memiliki kesepakatan yang sama maka cek ricek beberapa hal ini untuk dibicarakan. Cara ini juga dapat meyakinkan hati kamu sehingga keputusan untuk menikah bisa dilakukan tanpa keraguan.
1. Yakin dan percaya siap menikah
Kamu harus yakin jika si dia benar-benar siap menikah denganmu?Bagaimana pasangan memperlakukanmu, apakah dengan baik atau hubungan kalian tidak sehat dan sering berantem?Pastikan bahwa pasanganmu memang bertanggung jawab dan memperlakukanmu dengan baik. Lihat kesungguhan hati dan perjuangannya untuk meyakinkan hatimu agar bisa mengucap janji bersama dalam pernikahan.
2. Alasan menikah
Cinta memang nggak butuh alasan. Tapi saya percaya, orang menikah itu pasti ada alasannya. Jawaban yang ia berikan bisa jadi logis, bisa pula terlihat dibuat-buat. Dari situ kamu bisa menilai apakah pacarmu layak menjadi teman hidup yang akan berbagi suka dan duka?
3. Terbuka dengan masalah finansial
Seberapa banyak hutang dan tanggunganmu sekarang?Selama pacaran, kemungkinan besar dia sangsi terus terang mengenai tanggungan hutangnya. Tapi,jika ingin serius melanjutkan ke jenjang pernikahan maka pasangan wajib terbuka mengenai finansialnya. Baik itu jumlah pemasukan dalam setiap bulan hingga masalah hutang yang tengah dihadapi. Sebagai pasangan yang baik, tentu ingin berkontribusi untuk menyelesaikan atau ikut mencari jalan keluar yang terbaik, kan!Tidak perlu malu dan takut jika ingin kehidupan rumah tangga tidak dibebani oleh hutang-hutang lama yang disimpan!
4. Rencana membesarkan anak
Kira-kira bagaimana rencanamu membesarkan anak?Hal ini juga penting untuk dibicarakan.Pasalnya, saat berumah tangga maka proses selanjutnya bertugas menjadi orang tua. Sebagai orang tua yang baik maka memiliki rencana yang jelas untuk membesarkan anak akan memudahkan nantinya.
5. Melakukan tes premarital check up
Pasangan dapat memeriksakan kesehatannya dengan premarital check up sebelum menikah. Hal ini dilakukan untuk mengenali kondisi kesehatan, risiko maupun mengetahui riwayat masalah kesehatan yang dimiliki masing-masing pasangan. Sehingga bisa mendapatkan upaya pencegahan atau penanganan dengan efektif sebelum menjalani pernikahan.
Lewat pemeriksaan ini maka kamu juga dapat mengambil keputusan lebih baik jika mengetahui risiko kesehatan yang dialami. Akan menerima atau ternyata memilih mundur dan tidak melanjutkan ke jenjang pernikahan. Sebelum terlambat mengambil keputusan dan menyesalinya.
6. Pembagian peran dan tanggung jawab
Untuk pekerjaan rumah, kira-kira bagaimana pembagiannya?Nah, pertanyaan satu ini sempat saya lemparkan ke pasangan saya. Syukurlah, sudah ketahuan kalau dia nanti menjadi teman hidup mau membantu pekerjaan rumah dan memilih untuk mencuci dan menyetrika.Sementara, saya memilih untuk merapikan rumah. Walaupun kelihatannya sepele, membagi pekerjaan rumah tangga itu wajib dilakukan supaya adil.
7. Komitmen setia
Memiliki komitmen untuk setia tidak boleh lagi ditawar-tawar. Tetapi, kamu pun harus siap dan perlu membahas bagaimana jika nantinya pasangan tidak setia dan selingkuh. Kesepahaman mengenai definis selingkuh pun juga harus sama. Kamu harus membuat batasan dan mendeskripsikan dengan jelas. Pasalnya, mungkin saja pasanganmu menganggap selingkuh itu hanya soal fisik. Sementara, kamu menganggap flirting pun dan genit di sosial media sudah masuk dalam kategori selingkuh. Bicarakan dengan terbuka hal sensitif ini agar nggak jadi masalah setelah membangun rumah tangga.
8. Terbuka tanpa rahasia
Apa saja rahasia terburukmu?Jangan sampai pernikahanmu jadi semacam sinetron picisan di mana kamu baru mengetahui masa lalu pasanganmu dari orang lain. Sebelum itu terjadi, menurut saya blak-blakan saja mengenai jati diri dan masa lalu masing-masing. Dari situ, kalian bisa melihat seberapa baik ia bisa menerimamu apa adanya.
9. Menyikapi perbedaan keyakinan
Bagaimana kamu memandang agama?Agama dan kepercayaan, ranah yang benar-benar personal. Karena ini menyangkut hubungan antara seseorang dengan Tuhannya. Jika kamu adalah seseorang yang religius, dibesarkan dalam keluarga yang taat agama, dan menempatkan Tuhan sebagai poros kehidupan, apakah mungkin jika kamu menikahi seseorang yang berbeda keyakinan?Pastikan kamu pun memiliki jawaban yang pasti dan yakin jika ingin memutuskan hidup bersama pasangan yang berbeda keyakinan.
10. Porsi mengurus keluarga besar
Berbakti untuk orang tua sudah jadi tugas anak. Namun jika kamu sudah menikah maka pasanganmu harus mengetahui seberapa besar porsi perhatianmu untuk keluarga?Pasangan yang baik tentu tidak akan keberatan dan pasti mendukungmu untuk berbagi perhatian. Biasanya hal ini akan berkaitan dengan finansial sehingga pasanganmu berhak tahu secara detil agar meminimalisir salah paham.
Artikel terkait : Ingin menikah dengan tenang maka wajib baca artikel penting ini
- Sebelum Menikah, Pastikan Mendiskusikan Masalah Keuangan Ini dengan Pasangan
- 10 Kesalahan Dalam Mengatur Keuangan yang Sering Dilakukan Pengantin Baru
- Agar Proses Pernikahanmu Nggak Kacau, Hindari 10 Hal Pemicu Pertengkaran Berikut
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
WINNY WITRA MAHARANI