Melandainya kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir memunculkan peluang berubahnya status pandemi jadi endemi. Pemerintah pun semakin gencar melakukan sosialisasi vaksin.
Pada dasarnya, pandemi dan endemi hanya dibedakan berdasarkan seberapa besar tingkat penyebarannya.
Pada masa pandemi, tingkat infeksi penyakit tersebut meningkat secara mendadak dan menjangkiti banyak orang di berbagai negara.Â
Sementara, pada masa endemi, tingkat infeksi penyakit sudah mulai melandai dapat terkendali dalam suatu wilayah. Lalu apa yang berubah setelah pandemi jadi endemi?
Apa yang Terjadi Jika Pandemi Jadi Endemi?
Jika status pandemi berubah menjadi endemi, akan ada beberapa perbedaan yang kamu rasakan, seperti:Â
1. Angka laporan kasus harian
Idealnya, saat pandemi berubah menjadi endemi, laporan kasus harian Covid-19 baru tidak akan sampai menyentuh angka 1 kasus per 1 juta penduduk setiap harinya.
Jadi, tingkat kapasitas rumah sakit untuk ruangan isolasi bagi pasien Covid-19 bisa dikatakan berlebih karena minimnya angka kasus baru.
Pada fase ini, kamu akan jarang mendengar orang yang menjalani perawatan intensif atau bahkan meninggal karena Covid-19 dalam kurun waktu tertentu.
2. Akses obat dan vaksin lebih mudah
Obat antivirus dan vaksin Covid-19 juga sudah tidak sulit untuk dicari dan menjadi sangat terjangkau, sehingga virus ini dianggap sebagai sebuah penyakit biasa pada akhirnya.
Secara psikologis, pasien tidak lagi khawatir karena tingkat kesembuhan sangat tinggi, dibarengi dengan membaiknya fasilitas perawatan medis.Â
3. Perubahan kehidupan bersosialisasi
Dalam bersosialisasi, masyarakat tidak lagi dianjurkan untuk menjaga jarak atau diam di rumah saja.Â
Masker juga bukan lagi barang yang wajib kamu bawa saat keluar dari rumah karena imunitas kamu dan orang-orang di sekitar kamu.Â
Hal ini dikarenakan kamu sudah memiliki antivirus di dalam tubuh berupa vaksin dengan efektifitas yang tinggi dalam melawan penyakit.
Dampak Perubahan Pandemi jadi Endemi dari Segi Finansial
Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan hampir dua tahun meninggalkan sekelumit masalah dalam manajemen finansial secara personal.Â
Beberapa orang mengalami penurunan pendapatan karena anjuran berdiam diri di dalam rumah. Beberapa karyawan juga mengalami pemutusan kontrak kerja secara sepihak.
Nah, setelah pandemi jadi endemi, terdapat beberapa perubahan dalam bidang finansial yang bisa kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:
1. Menurunnya angka pengangguran
Setelah pandemi jadi endemi, industri akan menggeliat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sudah berjalan normal.Â
Karenanya, banyak perusahaan dan institusi yang akan membutuhkan banyak tenaga kerja. Pada saat itulah angka pengangguran menurun secara perlahan karena terjadi permintaan tenaga kerja yang tinggi.
2. Tidak ada lagi pemotongan gaji karyawan
Pemotongan upah sebagai bentuk kompensasi atas penurunan penghasilan yang didapatkan perusahaan atau institusi diharapkan tidak lagi terjadi.Â
Hal ini mengingat ekonomi sudah bergeliat dan perusahaan dan institusi bisa menjalankan bisnis seperti sedia kala.Â
Momentum tersebut adalah pertanda baik karena jika dilakukan dalam skala besar maka ekonomi secara keseluruhan mulai bangkit.
3. Perubahan pola transaksi masyarakat
Pandemi mengajarkan masyarakat untuk melek digital termasuk dalam transaksi secara daring. Hal ini bisa dilihat dari transaksi jual beli melalui platform marketplace yang terus meningkat.
Institusi perbankan juga berbenah diri untuk menyediakan layanan digital yang lebih komprehensif. Karena, masyarakat lebih dominan melakukan transaksi secara daring dibandingkan fisik saat pandemi.
Persiapan Finansial Mengantisipasi Pandemi Jadi Endemi
Pemerintah sudah mulai menggaungkan kemungkinan pandemi berubah menjadi endemi pada tahun 2022 mendatang. Masyarakat disarankan untuk berjaga-jaga karena kondisi masih belum stabil.Â
Dalam segi finansial, beberapa persiapan yang masih harus kamu lakukan dalam menyikapi transisi dari pandemi jadi endemi adalah sebagai berikut.
1. Mempersiapkan dana darurat
Kejadian buruk bisa terjadi kapan saja. Kasus harian Covid-19 bisa saja melonjak dalam satu waktu karena berbagai faktor yang tidak bisa dikendalikan.Â
Makanya, pandemi mengajarkan kita untuk menyisihkan uang tunai sebagai dana darurat. Ini sebagai antisipasi kamu mengalami penurunan pendapatan selama masa transisi.
2. Mempersiapkan asuransi
Pandemi juga mengajarkan kita untuk mulai melek produk proteksi seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.Â
Menyisihkan uang untuk produk asuransi adalah bentuk persiapan terhadap potensi kerugian finansial di masa mendatang yang tidak bisa kita duga.Â
3. Tidak bergantung pada satu sumber pendapatan
Terakhir, pertimbangkanlah untuk mencari pendapatan dari berbagai sumber. Pandemi mengajarkan bahwa kamu bisa saja kehilangan penghasilan secara utuh.
Ini bisa terjadi karena kamu tergantung pada satu sumber pendapatan saja, seperti gaji bulanan.Â
Artikel Terkait: Cari Penghasilan Tambahan
Tapi, bukan berarti harus bekerja sambilan atau membuka usaha untuk mendapat sumber pendapatan baru, ya. Karena kamu bisa mengoptimalkan uang yang kamu sisihkan untuk berinvestasi.
Beberapa instrumen yang bisa memberikan imbal hasil secara berkala, sehingga bisa menjadi pemasukan pasif.Â
Intinya, perubahan status pandemi jadi endemi adalah suatu hal yang baik. Namun, karena belum adanya kestabilan, kamu tetap harus berhati-hati dalam menyiapkan kebutuhan finansial di masa mendatang.Â