SWARA – Hidup tak selamanya bagai negeri dongeng. Mungkin kamu pernah bermimpi akan menikahi seorang eksekutif muda, tampan, kaya raya, setia, dan mencintaimu apa adanya. Alih-alih begitu, pasanganmu saat ini masih menjemput dan mengantarmu kemana-mana menggunakan kendaraan roda duanya.
Sementara temanmu, sudah diantar kemana-mana pakai mobil oke oleh pasangannya. Nah, masihkah kamu bisa berbangga? Tentu saja. Tiga hal ini alasannya.
Dia tipe pejuang. Setelah memperjuangkan kamu, ia berusaha memantaskan diri lebih baik untukmu.
Pasanganmu ternyata tak punya waktu seintens dulu. Dulu, tiap malam kalian selalu bertelepon, tetapi sekarang kamu harus kalah dengan lemburannya. Alih-alih marah, kamu seharusnya bangga, lho. Mengapa? Karena pasanganmu sedang berusaha memantaskan diri untukmu. Ia ingin meniti karir, naik jabatan, punya penghasilan lebih dari pas-pasan, untuk memastikan kamu mendapatkan kebahagiaan.
Meskipun ia belum bisa mengajakmu jalan-jalan menggunakan mobil mewah, tapi dia selalu memberikan yang terbaik.
Kualitas hubungan bukan dinilai berdasarkan seberapa bermerk dan wah barang atau benda yang diberikan oleh pasanganmu. Kualitas sebuah hubungan  dinilai dari, apakah dia selalu memberikan yang terbaik untukmu? Terbaik tidak selalu kado berupa jam tangan senilai puluhan juta, lho.
Kado jam tangan senilai beberapa ratus ribu saja akan jadi pemberian terbaik, bukan diukur dari nilai ekonominya tapi dari besarnya perjuangan pasanganmu untuk mendapatkannya. Memberi dari kekurangan, akan lebih besar dibanding memberi dari kelimpahan bukan?
Kamu sudah menjalin hubungan dengan pasangan saat kalian masih bukan apa-apa. Ini berarti, hubunganmu memiliki pondasi yang luar biasa.
Dalam hubungan, waktu dan pengalaman akan menjadi hal yang sangat luar biasa jika dibandingkan dengan uang. Itu akan menjadi nilai investasi yang bagus untuk hubunganmu. Waktu dan pengalaman membuat kalian lebih banyak berbagi, entah suka maupun duka. Waktu dan pengalaman membuat kalian dewasa, karena sudah menemukan solusi dari ribuan masalah yang ada.
Jika kamu memutuskan untuk meninggalkan pasanganmu karena merasa ia belum memenuhi kepuasan kebutuhanmu, kamu berarti kehilangan investasi yang luar biasa itu. Pengalaman dan waktu.
Jadi, kebanggaan pasangamu tidak selalu berdasarkan materi saja bukan? Karena materi tidak selamanya menjalin kualitas relasi. Setujukah kamu? Yuk share pendapatmu di kolom komentar.