SWARA DARI AMAR BANK – Ingin mulai bisnis wedding organizer? Kalau kamu tertarik untuk menjalankan bisnis, wedding organizer bisa jadi pilihan yang cukup menjanjikan. Ditambah lagi sekarang sudah banyak platform digital yang memudahkan kamu untuk memasarkan jasa wedding organizer.

 

Misalnya saja Bridestory, Weddingku, Merityuk, dan lain sebagainya. Situs-situs yang menyajikan beragam wedding organizer ini belakangan semakin marak pengunjungnya, pasalnya memang sangat membantu.

 

Berikut rangkuman soal cara mulai menjalani bisnis wedding organizer yang sukses:

 

1. Teliti pasar
2. Kembangkan rencana bisnis
3. Daftarkan bisnis
4. Bangun jaringan
5. Kembangkan portofolio
6. Tetapkan harga
7. Kembangkan rencana pemasaran
8. Bangun tim
9. Tawarkan layanan pelanggan
10. Terus improve

 

Kalkulator Finansial Swara
Hitung segala kebutuhan harian kamu dengan Kalkulator Finansial dari Swara. Mulai dari modal bisnis, biaya pernikahan, renovasi rumah, traveling, hingga pendidikan. Klik Banner untuk Mencoba!

 

Cara mulai bisnis wedding organizer

 

mulai bisnis wedding organizer
Unsplash

 

Sebelum memulai bisnis, ada baiknya perhatikan beberapa hal berikut ini agar seenggaknya kamu punya modal pengetahuan sebelum menjalankannya. Cara mulai bisnis wedding organizer adalah sebagai berikut:

 

1. Teliti pasar

 

Lakukan riset pasar untuk mengidentifikasi persaingan di wilayah tempat tinggal kamu, dan cari tahu layanan apa yang mereka tawarkan, dan berapa biayanya.

 

Baca juga: 7 Cara Sukses Menjadi Dropshipper bagi Pemula

 

2. Kembangkan rencana bisnis

 

Rencana bisnis yang dibuat dengan baik dapat membantu kamu mengatur ide bisnis wedding organizer, dan akan sangat penting jika kamu berencana untuk mencari pembiayaan. Rencana bisnis kamu harus mencakup rincian tentang target pasar, layanan, harga, pemasaran, dan proyeksi keuangan.

 

3. Daftarkan bisnis

 

Daftarkan bisnis kamu dalam bentuk CV, PT atau JV company untuk mendapatkan lisensi dan izin yang diperlukan. Jangan lupa juga membangun branding melalui media sosial.

 

4. Bangun jaringan

 

Bangun hubungan dengan vendor dan pemasok, seperti toko bunga, fotografer, katering, dan tempat. Ini akan membantu kamu menyediakan berbagai layanan kepada klien dan membuat pengalaman perencanaan pernikahan klien lebih nyaman.

 

Baca juga: Kamu PNS? Coba 10 Bisnis Rumahan Modal Kecil Untung Besar

 

5. Kembangkan portofolio

 

Tidak bisa dipungkiri, klien baru akan melihat pengalaman event wedding yang pernah di-handle oleh wedding organizer. Maka dari itu, buatlah portofolio event terlebih dahulu untuk menunjukkan keahlian. Hal bisa dapat mencakup foto dan testimonial dari klien sebelumnya.

 

6. Tetapkan harga

 

Selanjutnya untuk memulai bisnis wedding organizer, kamu harus tentukan paket harga berdasarkan layanan yang ditawarkan, pengalaman, dan permintaan pasar. Pastikan untuk memasukkan semua biaya, seperti sewa, tenaga kerja, dan perintilan lainnya.

 

7. Kembangkan rencana pemasaran

 

Kembangkan rencana pemasaran untuk mempromosikan wedding organizer kamu pada klien potensial. Ini dapat mencakup iklan, media sosial, pemasaran email, dan networking ke sesama wedding organizer.

 

8. Bangun tim

 

Pekerjakan tim profesional yang terampil dan berpengalaman untuk membantu bisnis wedding organizer kamu dalam memberikan layanan berkualitas tinggi kepada klien.

 

9. Tawarkan layanan pelanggan

 

Berikan layanan pelanggan yang positif kepada klien dengan bersikap responsif, komunikatif, dan memperhatikan kebutuhan mereka. Hal ini akan membantu kamu membangun basis klien yang loyal dan reputasi positif.

 

10. Terus improve

 

Terus tingkatkan keterampilan dan layanan dengan menghadiri acara industri, lokakarya, dan seminar. Ini akan membantu kamu tetap up-to-date pada tren terbaru dan teknologi dalam industri wedding organizer. Dengan begitu, bisnis wedding organizer kamu akan terus berkembang.

 

Pinjaman Uang Online Bisnis Hingga 20 Juta

 

Kendala bisnis wedding organizer

 

mulai bisnis wedding organizer
Unsplash

 

Berikut ini ada beberapa hal yang sering membuat bisnis wedding organizer di Indonesia jadi tersendat, di antaranya;

 

1. Kudet (kurang update) adat pernikahan

 

Sebagaimana kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan adat dan budayanya. Termasuk adat pernikahannya. Ada banyak sekali adat pernikahan yang eksis di Indonesia, dan masing-masing di antaranya memiliki prosesi-prosesi yang sarat makna.

 

Kalau kamu menjalankan bisnis wedding organizer tapi enggak punya atau kurang pengetahuan akan adat-adat pernikahan di Indonesia, habis lah sudah!

 

2. Salah bekerja sama dengan vendor

 

Dari pengalaman-pengalaman saya datang di pesta pernikahan, dekorasi dan katering jadi dua hal yang paling diperhatikan oleh khalayak umum. Nah, jangan sampai kamu salah pilih vendor untuk kamu ajak kerja sama, ya. Karena kalau sampai layanan vendor-mu nggak memuaskan, nama wedding organizer mu lah yang akan jelek di mata klien.

 

3. Imej WO mahal

 

Menikah butuh dana yang enggak sedikit, sudah begitu akan menyita cukup banyak perhatian dan fokusmu kalau diurus sendiri. Ingin menyewa jasa wedding organizer tapi sayang uangnya. Itulah apa yang sering jadi masalah dilematis di banyak pasangan calon pengantin. Sebab, enggak bisa dipungkiri jasa wedding organizer ini merupakan sebuah budget tambahan dalam pernikahan.

 

4. Banyak kasus penipuan dengan modus wedding organizer

 

Hal ini berimbas pada munculnya sikap terlalu hati-hati bahkan keraguan dari masyarakat saat memilih jasa wedding organizer. Alhasil, bisnis wedding organizer rintisan akan sering dipandang sebelah mata dan kurang mendapat kepercayaan, kecuali oleh lingkaran pertemanannya sendiri.

 

5. Kurang bisa membaur

 

Jasa WO akan sering melibatkan dirinya untuk masuk lebih jauh ke dalam beberapa ranah pribadi calon pengantin yang berhubungan dengan persiapan pesta perkawinan. Misalnya, pada pertemuan-pertemuan dengan calon pengantin dan orang tuanya, memahami kultur keluarga besarnya dan mengidentifikasi yang punya peranan penentu.

 

Dengan memiliki gambaran yang lebih lengkap tentang karakteristik orang-orang di sekitar calon pengantin, perusahaan WO akan lebih luwes dalam bersikap dan menghadapi masalah lapangan. Namun, tidak sedikit yang merasa kurang nyaman jika utusan atau WO bukan dari orang yang pasangan dan keluarga kenal.

 

Nah, itulah lima kendala yang umum dihadapi jasa wedding organizer saat menjalankan bisnisnya, khususnya ketika merintis usaha wedding organizer. Dengan mengetahui kendala-kendala umum itu, kamu perlu strategi matang nih untuk mengatasi agar kendala tersebut enggak menghambat bisnis wedding organizer-mu kelak ya.