TUNAIKU.COM – Apakah kamu termasuk ke dalam generasi Millenial yang lahir pada tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an? Ngaku deh, kamu pasti sering sukar menahan godaan untuk belanja pas lihat brand favoritmu lagi ada diskonan. Nggak heran, karena ternyata Millenial itu suka impulsif sewaktu belanja!
Sebagai konsumen yang impulsif, generasi usia produktif yang umumnya terdiri dari anak-anak muda ini ternyata berperan penting dalam mengubah wajah industri retail. Yuk, simak dulu fakta-faktanya!
1. Saat belanja, Millenial cenderung impulsif, apalagi pas habis gajian
Siapa di antara kamu yang langsung cabut ke mall pas tanggal gajian tiba? Kebiasaan belanja generasi Y ini memang cenderung impulsif. Mereka gampang tergoda dengan tawaran potongan harga, apalagi saat uang mereka masih utuh karena baru gajian.
Berdasarkan survey yang dikutip dari RetailingToday, 83% Millenial mengaku bahwa mereka pernah berbelanja secara impulsif. Terlebih lagi, 46% responden melakukan belanja impulsif saat baru gajian.
2. Meski loyal sama brand favoritnya, Millenial tetap mempertimbangkan harga yang lebih bersaing
Generasi Millenial sangat memperhatikan mutu suatu barang saat belanja. Itu sebabnya, mereka cenderung loyal pada brand tertentu ketika sudah merasa nyaman dengannya. Dalam sebuah survey, 60% responden mengaku bahwa mereka seringkali atau selalu loyal dengan merk yang digunakannya.
Tapi, mereka juga suka mempertimbangkan harga sebelum memutuskan membeli. Mereka bahkan nggak segan-segan melakukan komparasi harga dari beberapa tempat untuk mendapatkan penawaran yang paling menguntungkan, meskipun itu adalah barang yang sama.
3. Sebagai pengguna media sosial yang aktif, Millenial suka memakai brand yang juga aktif berinteraksi dengan mereka
Pernah ikutan ngantre di salah satu kedai kopi jejaring gara-gara dapat SMS tawaran diskon? Millenial nggak bisa dipisahkan dari teknologi, internet, dan media sosial. Makanya, mereka cenderung memperhatikan brand yang aktif berinteraksi dengan mereka di media sosial maupun platform komunikasi lainnya.
Selain itu, media sosial juga menjadi sarana untuk memberikan dan mencari review tentang produk yang dibeli. Rekomendasi penawaran menarik dari mulut ke mulut lewat media sosial juga mampu menggerakkan generasi Y untuk melakukan pembelian yang impulsif. Itu sebabnya banyak brand yang berani membayar mahal demi meng-endorse figur publik di media sosial. Soalnya ini strategi marketing yang efektif bagi generasi Millenial.
4. Meski sering belanja online, Millenial ternyata lebih doyan belanja langsung ke toko
Menjamurnya situs-situs e-commerce dan online shop memang mengubah cara belanja kaum Millenial. Tapi, ternyata mereka tetap lebih sering berbelanja di toko konvensional. Berdasarkan sebuah survey, 81% pembelanjaan yang dilakukan oleh Millenial terjadi di toko fisik, sementara 19% sisanya secara online.
Hal ini terjadi karena kecenderungan gererasi Y untuk membeli kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan rumah tangga dilakukan melalui toko fisik alih-alih online. Makanya, pembelanjaan impulsif pun cenderung dilakukan di sini.
Itu dia sejumlah fakta tentang kebiasaan belanja kaum Millenial yang impulsif. Kira-kira, sesuai nggak dengan kebiasaan belanjamu sehari-hari, Kawan Tunaiku?