Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental atau mental health membuat kebutuhan asupan informasi terkait kesehatan mental meningkat. Oleh karena itu, banyak buku mental health yang sedang diburu di pasaran.

 

Terdapat sejumlah cara untuk membantumu menjaga kesehatan mental di antaranya dengan meditasi, menulis jurnal, cukup beristirahat, banyak berkomunikasi dengan orang terdekat, hingga mulai membaca buku mental health.

 

Mengutip World Health Organization (WHO), mental seseorang bisa dikatakan sehat ketika seseorang menyadari kemampuan diri untuk mengelola stres yang dimiliki, sehingga dapat bekerja secara produktif dan berkontribusi untuk lingkungannya.

 

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa mental health menjadi pondasi penting bagi kamu untuk bisa memahami dirimu sendiri serta lingkungan di sekitarmu secara baik dan seimbang.

 

Saat kamu sudah bisa memahami diri dan lingkungan di sekitarmu dengan benar, yakinlah bahwa kamu akan lebih mudah menghindari rasa depresi, sehingga kualitas hidupmu akan meningkat secara konsisten.

 

Rekomendasi Buku Mental Health

Buku mental health semakin banyak dicari sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Apalagi terkait dengan asupan informasi maupun kisah-kisah untuk merawat atau meningkatkan kesehatan mental.

 

Dilansir dari situs namica.org, hasil studi yang dilakukan University of Sussex menunjukkan bahwa semakin banyak seseorang membaca, maka akan semakin baik kesehatan mental serta kesejahteraan seseorang tersebut secara umum.

 

Konten atau tema seperti psikologi, motivasi, hingga filsafat kehidupan yang terdapat dalam buku-buku mental health dapat membantu menjaga logika serta alur berpikirmu tetap berada di jalur yang benar.

 

Baca juga: Pentingnya Self Care untuk Kesehatan Mental dan Fisik

 

Dengan tetap berpikir logis dan menjauhi overthinking, maka kamu tidak akan mudah merasa kalut sehingga kesehatan mentalmu dapat terjaga dengan baik.

 

Tertarik membaca buku mental health? Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, berikut 7 buku mental health yang saya rekomendasikan untuk kamu:

 

1. Loving The Wounded Soul

mental health

(ebooks.gramedia.com)

Buku karya penulis Regis Machdy yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama ini membahas tentang kesehatan jiwa secara komprehensif.

 

Pembahasan mental health dalam buku ini juga menyinggung aspek depresi, mulai dari tinjauan klinis, teori budayanya, faktor internal dan eksternal, serta arti dari kehadiran depresi itu sendiri. 

 

Secara umum, selain dapat menjadi panduan bagi orang dengan tingkat depresi yang melebihi kadar normal, buku ini juga penting dibaca bagi siapa saja yg ingin memahami kompleksitas jiwa sekaligus sedang mencari arti dari kehidupan.

 

Berdasarkan situs gramedia.com, buku ini dijual dengan harga mulai dari Rp88.000.

 

Baca juga: 7 Cara Self Healing Anti Boros, Nggak Harus ke Bali!

 

2. Reasons to Stay Alive

mental health

(ebooks.gramedia.com)

Novel karya penulis sekaligus jurnalis asal Inggris, Matt Haig, berisi kisah yang ia alami saat tengah melawan depresi. Dalam buku ini, ia pun menceritakan dengan baik bagaimana usahanya berhasil untuk berdamai dengan diri sendiri.

 

Matt Haig juga secara detail menggambarkan betapa beratnya ‘berperang’ melawan pikirannya sendiri. Siapa pun yang pernah mengalami depresi mungkin sangat paham dengan apa yang diceritakan penulis.

 

Dalam versi terjemahan Indonesia, buku yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama ini punya judul Reasons to Stay Alive, Kisah Nyata Melawan Depresi.

 

Di sejumlah marketplace, buku terjemahan ini dijual dengan harga Rp70.000.

 

3. Man’s Search For Winning

(goodreads.com)

Buku ini terhitung sebagai buku klasik yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1946. Penulis buku ini adalah seorang mantan tahanan kamp atau perkemahan konsentrasi Nazi sepanjang Perang Dunia II bernama Victor Frankl.

 

Dalam buku ini, Frankl memaparkan terdapat tiga sumber untuk mendapatkan makna kehidupan. Pertama melakukan hal penting dalam pekerjaan. Lalu kedua kepedulian terhadap sesama dalam cinta. Serta ketiga merawat semangat dan keberanian di masa-masa kritis.

 

Versi terjemahan bahasa Indonesia buku ini diterbitkan oleh Noura Books dengan harga buku rata-rata mencapai Rp65.000 di sejumlah marketplace.

 

4. Garis Lurus

(ebooks.gramedia.com)

Penulis novel ini, Arnozaha Win, memiliki latar belakang pendidikan teknik arsitektur. Latar belakang tersebut membuat premis dalam novel Garis Lurus kental akan konteks arsitektur dengan balutan ilmu kejiwaan.

 

Novel Garis Lurus menceritakan tentang kisah hidup dari lakon utamanya, Miko, seorang arsitek pengidap sindrom Asperger, yakni gangguan perkembangan mental yang mempengaruhi kemampuan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi secara efektif.

 

Mengikuti kisah dari Miko dalam novel ini akan membantumu dalam mengupas helai demi helai makna kehidupan yang saat ini sedang kamu jalani.

 

Tertarik membeli buku mental health yang saya rekomendasikan ini? Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini dijual dengan harga berkisar Rp65.000 di beberapa marketplace.

 

Baca juga: Butuh Pinjaman untuk Biaya Operasi? Pinjam Saja di Tunaiku

 

5. Yang Belum Usai : Kenapa Manusia Punya Luka Batin?

(ebooks.gramedia.com)

Ini adalah buku nonfiksi yang ditulis oleh organisasi non profit dengan visi mencerahkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang kesehatan mental, bernama Pijar Psikologi.

 

Membuka dan membaca halaman demi halaman buku ini akan sangat signifikan dalam membantumu berdamai dengan masa lalu sembari memulihkan luka-luka batin yang belum sempat usai.

 

Sebagai buku mental health, buku terbitan Elex Media Komputindo ini direkomendasikan oleh banyak aktivis kesehatan mental. Mengutip situs gramedia.com, buku ini dijual dengan harga mulai dari Rp70.000.

 

6. Filosofi Teras

(ebooks.gramedia.com)

Buku nonfiksi karya Henry Manampiring ini mengulas secara mendetail mengenai paham stoikisme yang berakar dari Filsafat Yunani Kuno pada abad ke-3 sebelum masehi.

 

Adapun stoikisme sendiri adalah aliran filsafat yang mampu membantu penganutnya mengontrol emosi negatif sembari melipatgandakan rasa syukur dan kebahagian.

 

Salah satu uraian dalam buku Filosofi Teras, memaparkan untuk mendapatkan ketenangan dalam hidup, manusia perlu memproteksi diri mereka dari rasa cemas, khawatir, dan kecewa yang berlebihan.

 

Secara garis besar, buku mental health ini tidak menjanjikan rahasia menghilangkan segala kesulitan dan tantangan hidup.

 

Buku Filosofi Teras justru menawarkan cara mengembangkan mental tangguh dan bersikap tenang dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan hidup.

 

Kalau kamu tertarik, kamu bisa dibeli di sejumlah marketplace dengan harga Rp80.000Rp90.000.

 

7. I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki

(goodreads.com)

Buku terakhir yang saya rekomendasikan adalah buku nonfiksi karya penulis asal Korea Selatan Baek Se-hee.

 

Format buku ini agak berbeda dengan format buku nonfiksi pada umumnya. Buku ini berisi percakapan dan sesi tanya jawab antara Baek Se-hee dengan psikiaternya.

 

Baek Se-hee juga menyelipkan beberapa esai singkat tentang perasaan yang ia rasakan ketika tengah menjalani proses pemulihan mental yang dibantu oleh psikiaternya.

 

Penasaran? Buku I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki cukup populer hingga stoknya cukup sulit ditemui. Tapi kalau kamu mencari jenis preloved atau bekas, kamu masih bisa mendapatkannya di sejumlah marketplace dengan harga berkisar Rp70.000-Rp90.000.

 

Karena saya sudah membaca ketujuh buku mental health di atas, saya berani menjamin buku-buku yang saya rekomendasikan dapat menolongmu untuk menghindari rasa depresi sehingga kualitas hidupmu dapat meningkat. Selamat membaca!