SWARA – Di zaman yang serba konsumtif  ini, nggak ada salahnya kamu mulai menghemat atau menyimpan uang. Lebih bagus, kalau kamu berinvestasi. Toh, sudah mulai banyak mahasiswa yang bermain investasi. Nah, buat kamu yang masih galau atau bingung memilih jenis investasi, coba baca dulu, yuk, tulisan ini.

 

Nilai investasi sendiri makin meningkat seiring dengan waktu. Jadi, semakin cepat memulai, makin cepat juga keuntungan yang didapatkan. Mumpung belum berkeluarga dan bergelut dengan cicilan, ada baiknya kamu mulai berinvestasi sekarang.

 

Berikut adalah 5 jenis investasi yang cocok bagi kamu, mahasiswa yang ingin berinvestasi.  

 

Artikel Terkait: Pilihan Investasi dan Tips untuk Memulainya

  1. Bagaimana Cara Berinvestasi Valuta Asing untuk Pemula? Ini Kiatnya!
  2. 3 Tips Memilih Reksadana untuk Investor Pemula, Agar Dapat Hasil Maksimal!
  3. 5 Tips Investasi Bitcoin yang Menguntungkan Bagi Pemula

 

1. Saham

Dengan membeli saham, secara otomatis kamu akan menjadi pemilik dari badan usaha maupun perusahaan. Ada 2 keuntungan yang bisa kamu dapatkan, yakni capital gain dan dividen. Ditambah lagi, kamu juga berhak hadir dalam rapat umum pemegang saham.

 

Capital gain merupakan keuntungan yang didapatkan pemegang saham, ketika mlepaskan sahamnya ke pasar. Misalnya, kamu membeli saham perusahaan A, seharga Rp10 ribu/saham. Nah, kalau sentimen pasar terhadap industri perusahaan sedang bagus, dan harganya naik menjadi Rp12 ribu/saham, keuntungan yang akan kamu dapatkan adalah Rp2 ribu dikali jumlah saham yang sudah dimiliki.

 

Sementara itu, dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan pada pemegang saham. Tentunya, dalam jangka waktu tertentu. Dividen ini bisa berupa uang tunai atau justru saham.

 

Meski begitu, harus diingat bahwa besaran keuntungan yang didapatkan sebanding dengan risiko yang menimpa. Bagaimanapun, pemilik saham nggak bisa terlepas dari ancaman likuidasi perusahaan yang bisa terjadi sewaktu-waktu dan capital loss saat sentimen pasar memburuk.

 

2. Obligasi

Secara umum, obligasi menjadikanmu seorang pemberi pinjaman. Nah, sebagai keuntungannya–kamu akan mendapatkan bunga. Spesifiknya, obligasi merupakan surat perjanjian utang yang dikeluarkan pihak pertama (yang mengeluarkan) kepada pihak kedua (pemegang) untuk memanfaatkan dana pihak kedua, dan mengembalikannya beserta bunga dalam jangka waktu yang telah disepakati.

 

Dengan membeli obligasi, kamu ikut meminjamkan dana untuk pihak yang mengeluarkan obligasi. Di Indonesia, instrumen investasi obligasi dibagi menjadi 3, yaitu obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan obligasi ritel.

 

Sebenarnya, dari segi keuntungan–nggak jauh berbeda seperti meminjamkan uang dan memberi bunga. Namun, di investasi obligasi, keuntungan dihitung dengan cara membagi tingkat suku bunga dengan harga nominal.

 

Anggap saja, perusahaan A mengeluarkan obligasi dengan harga Rp1 juta dengan bunga 5% sampai dengan masa jatuh tempo. Artinya, pemegang obligasi akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp50 ribu di masa jatuh tempo. Ingat ya, besaran angka obligasi yang dibeli sangat berpengaruh pada keuntungan yang akan kamu dapat.

 

Investasi ini saya sarankan untuk kamu yang punya modal lumayan besar dan ingin bermain aman dalam investasi.

 

3. Reksadana

Kalau ini cocok buat kamu yang modalnya nggak begitu besar. Reksadana adalah skema investasi yang bertujuan mengumpulkan dana dari pemilik modal, lalu disalurkan ke berbagai instrumen investasi di pasar modal. Reksadana cocok buat kamu yang ingin berinvestasi, tetapi hanya punya modal kecil dan masih takut untuk memulai sendiri. Adapun dalam reksadana, uangmu akan digabungkan dengan dana pemilik modal lain.

 

Dalam investasi reksadana, akan ada manajer investasi (MI) yang mengatur ke mana uangmu diarahkan. Nantinya, MI yang akan bertugas membaca sentimen pasar, menghitung resiko investasi, dan mengatur strategi investasi mana yang berpotensi menghasilkan keuntungan sebesar mungkin.

 

Satu hal yang paling harus kamu perhatikan dari skema investasi ini adalah MI yang kamu pilih. Pastikan kamu memilih MI yang memiliki kredibilitas. Tolok ukurnya, ia sudah memiliki rekam jejak yang bagus.

 

4. Forex Trader

Forex (foreign exchange) merupakan metode investasi bisa kamu pelajari sendiri. Dengan metode ini, kamu akan bermain di pasar modal dengan menukarkan uangmu dengan mata uang asing yang punya potensi keuntungan tinggi.

 

Ambil contoh, kamu menukarkan uang Rp10 juta dengan US$ 1.000. Nah, ketika nilai tukar Rupiah menguat, segera tukar uangmu.  Keuntungan dari investasi ini sangat ditentukan dari keberanian kamu mengeluarkan uang dan kemampuanmu membaca kondisi pasar.

 

Kalau kamu tertarik dan mau belajar investasi Forex, kamu bisa googling dengan kata kunci “belajar Forex”. Ada banyak situs yang menawarkan jasa belajar Forex, bahkan nggak sedikit bisa kamu nikmati secara gratis.  

 

Artikel Terkait: Usaha di Luar Kantor yang Bisa Tambah Penghasilanmu

  1. 4 Tips Memulai Usaha Online Sebagai Bisnis Sampingan
  2. Jastip Alias Jasa Titip Bisa Jadi Peluang Bisnis Menguntungkan!
  3. Ingin Buka Kedai Kopi Sendiri? Ini 5 Hal yang Perlu Dipersiapkan!

 

5. Emas

Investasi emas memang paling populer dan aman. Bagaimanapun, emas merupakan instrumen investasi yang nilainya relatif stabil dari waktu ke waktu. Apalagi, membeli emas bisa dilakukan dengan mudah dan cepat di Indonesia.   

 

Ada beberapa cara untuk meraih keuntungan dari investasi ini. Kamu bisa menggadaikan emas yang kamu punya untuk membeli baru, atau menyimpan emas yang nilai tukarnya stabil untuk keperluan di masa depan.

 

Adapun keuntungan dari skema ini terletak pada margin kerugian yang kecil. Namun, bagi beberapa orang–hal ini juga menjadi kekurangan. Pasalnya, harga emas biasanya cuma naik sebesar 2 hingga 4% per tahun. Jika dibandingkan dengan keuntungan investasi lain, angka ini terbilang kecil.

 

Bagaimana? Dari 5 pilihan investasi yang ada, mana yang membuat kamu paling tertarik? Pokoknya apa pun yang kamu pilih selalu kalkulasikan untung ruginya, ya!