Banyak mahasiswa yang bermimpi untuk mendapat penghasilan memadai. Untuk bisa melakukannya, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memulai investasi untuk mahasiswa.

 

Akan sangat berguna jika mahasiswa mulai belajar investasi bahkan sebelum lulus dari universitas. Di zaman sekarang, banyak instrumen investasi yang bisa digunakan, sehingga mahasiswa bisa mencapai tujuan keuangan di masa depan setelah lulus nanti.

 

Pilihan Investasi untuk Mahasiswa

 

Mungkin kamu mengira bahwa investasi membutuhkan uang yang besar. Tapi, sebenarnya kamu bisa mulai melakukan investasi bahkan dengan modal 100 ribu rupiah saja di beberapa instrumen.

 

Berikut ini beberapa pilihan instrumen investasi untuk mahasiswa yang bisa kamu gunakan:

 

1. Investasi emas untuk mahasiswa

 

Instrumen pertama yang bisa dicoba para mahasiswa adalah logam mulia atau emas. Instrumen ini cenderung stabil dan umumnya nilainya akan selalu naik dari tahun ke tahun.

 

Kamu bisa mulai melakukan investasi emas dengan membeli dari beberapa pecahan, mulai dari 0,5 gram sampai dengan 100 gram. Kamu bisa mencoba menyisihkan Rp2 ribu per hari dalam waktu 1 tahun.

 

Dengan begitu, kamu sudah bisa punya Rp720 ribu yang bisa dipakai untuk membeli logam mulia untuk investasi jangka panjang. 

 

2. Investasi reksa dana untuk mahasiswa

 

Instrumen investasi untuk mahasiswa yang selanjutnya adalah reksa dana. Reksadana adalah instrumen investasi dimana kita menitipkan uang kita pada seorang manajer investasi agar uang kita dikelola lewat instrumen-instrumen tertentu.

 

Ada beberapa pilihan reksa dana. Reksa dana dengan risiko paling rendah adalah reksa dana pasar uang. Sementara, yang risikonya paling tinggi adalah reksa dana saham.

 

Sebagai mahasiswa, kamu bisa membeli instrumen reksa dana lewat platform online. Kebanyakan platform reksa dana online menyediakan pilihan modal investasi yang kecil, mulai dari Rp100 ribu. 

 

3. Investasi saham

 

Saham adalah bukti kepemilikan sebuah perusahaan untuk investor. Kita bisa mendapatkan keuntungan saham dari capital gain atau kenaikan harga saham atau lewat bagi hasil perusahaan atau deviden.

 

Kita bisa memulai investasi saham dengan menyisihkan Rp4 ribu per hari, sehingga setiap bulan kamu bisa membeli saham yang kurang lebih seharga Rp120 ribu per lotnya.

 

Beberapa saham berkualitas yang memiliki harga Rp100 ribu-an dan layak diperhitungkan untuk kamu beli per 15 Juni 2021 diantaranya:

 

Nama Emiten / Saham Harga Per Lembar Harga Per Lot
PWON Rp 462 Rp 46,200
WSKT Rp 1,020 Rp 102,000
CTRA Rp 985 Rp 98,500
MNCN Rp 1,005 Rp 100,500

 

Jika kamu memiliki budget lebih, kamu bisa melirik beberapa saham bank besar seperti BBNI, BBRI, BMRI ataupun saham perusahaan infrastruktur seperti TLKM (telkom) karena mereka cenderung lebih stabil dan memiliki pertumbuhan bisnis yang besar.

 

4. P2P Lending

 

Pinjaman Mudah Cicilan Ringan Modal KTP

 

P2P Lending juga bisa menjadi pilihan investasi untuk mahasiswa yang perlu dipertimbangkan. P2P Lending memungkinkan kita untuk memberikan pinjaman modal kepada UKM melalui media platform P2P Lending tersebut.

 

Modal yang dibutuhkan untuk mulai melakukan pendanaan pun relatif kecil, ada yang mulai dari Rp100 ribu, Rp1 juta, dan sebagainya. 

 

Ketika akan menggunakan P2P Lending, kamu harus tahu bahwa tidak ada jaminan dana yang kita investasikan akan dikembalikan. Jadi, kamu harus mempertimbangkan tingkat keberhasilan bayar dari peminjam yang kamu targetkan di platform P2P Lending.

 

5. Deposito untuk mahasiswa

 

Deposito mungkin menjadi pilihan investasi untuk mahasiswa yang cukup tradisional. Memang, deposito ini tetap digemari karena memberikan hasil yang cukup stabil dan baik. Carilah beberapa bank yang menawarkan bunga tinggi.

 

Dan untuk memperhitungkan hasil deposito, perlu diingat bahwa keuntungan dari deposito masih terkena pajak sebesar 20 persen. 

 

Sebagai contoh, kamu menabung sebesar Rp 10.000.000 di deposito sebuah bank, dan bank itu akan memberikan bunga 4 persen per tahun. 

 

Maka di akhir periode, uang kamu bertumbuh menjadi Rp10.400.000 di tahun depan. Namun karena ada pajak sebesar 20 persen atas keuntungan yang diperoleh dari deposito, maka kamu akan dikenakan pajak sebesar :

 

Rp400.000 x 20% = Rp80.000

 

Sehingga uang kamu dikurangi dengan pajak Rp80.000, menjadi Rp10.320.000 setelah pajak atas hasil deposito nya.

 

Manfaat Investasi bagi Mahasiswa

 

Tentunya investasi untuk mahasiswa ini memiliki manfaat yang sangat baik. Kamu akan bisa mulai membiasakan diri untuk menyisihkan uang agar uang tersebut bisa bekerja untuk kamu dan membantu kamu lebih cepat mencapai tujuan keuangan kamu. 

 

Selain itu, investasi untuk mahasiswa ini juga membuat kamu memulai investasi lebih dini. Teman terbaik dalam melakukan investasi adalah waktu, dengan kamu mulai lebih awal, kamu akan memiliki potensi yang lebih tinggi daripada orang yang mulai terlambat.

 

Artikel Terkait: 9 Tips Investasi bagi yang Berusia 20-an

 

Cara Memulai Investasi bagi Mahasiswa

 

Memulai investasi untuk mahasiswa pun bisa dilakukan secepatnya. Adapun langkah-langkah yang perlu kamu lakukan untuk memulai investasi adalah sebagai berikut:

 

1. Buat perencanaan keuangan

 

Kamu bisa menggunakan metode 50-30-20 untuk memulai perencanaan keuangan kamu. 

 

Metode ini dilakukan dengan membagi uang yang kamu terima menjadi 3 bagian, 50 persen untuk kebutuhan hidup kamu, 30 persen untuk hiburan kamu, dan 20 persen untuk investasi kamu.

 

Usahakan kamu mencukupkan diri untuk kebutuhan kamu dengan 50 persen uang yang kamu terima. 

 

Kamu juga tidak perlu takut tidak bisa bersenang-senang karena uang kamu sudah disisihkan sebesar 30 persen untuk kamu mempunyai hiburan. 

 

Usahakan 20 persen uang yang kamu sisihkan itu langsung kamu alokasikan pada instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko kamu.

 

Artikel Terkait: 5 Jenis Investasi yang Pas untuk Mahasiswa

 

2. Cari tahu profil risiko kamu

 

Mengetahui profil risiko kamu juga akan membantu kamu untuk memulai investasi dengan tenang. 

 

Cara kamu mengetahui profil risiko kamu adalah dengan bertanya pada diri kamu sendiri, jika uang ini diinvestasikan, berapa persen kira-kira kerugian yang berani kamu tanggung.

 

Jika kamu mau mengetahui lewat kuesioner, kamu bisa mencari di Google dengan kata kunci “cek profil risiko investasi”, sudah tersedia banyak kuesioner yang bisa membantu kita mengetahui profil risiko kita dengan lebih spesifik.

 

3. Pilih platform atau bank untuk mulai investasi

 

Saat kita mau mulai berinvestasi, kita perlu memperhatikan beberapa hal dalam memilih platform atau penyedia layanan investasi yang kita inginkan. 

 

Beberapa kriteria platform atau bank yang perlu dipertimbangkan adalah:

 

  1. Apakah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan?
  2. Bagaimana track record pemberi layanan investasi? Apakah pernah ada kasus?
  3. Apakah penyedia layanan investasi menjanjikan hasil yang terlalu bagus? Jika iya, kamu harus lebih waspada.
  4. Bagaimana biaya layanan penyedia? Berapa fee-nya? 
  5. Apakah dana tidak boleh ditarik dalam jangka waktu yang ditentukan? 

 

Begitulah pembahasan tentang investasi untuk mahasiswa. Kamu bisa mulai sejak dini ataupun menunda, semua pilihan ada pada kamu. 

 

Pesan saya untuk kamu, buatlah pilihan yang bisa membuat masa depan kamu lebih baik. Jadi, jangan ragu memulai investasi untuk mahasiswa, ya.