SWARA – Sebagian besar orang, tentu mengidamkan momen pernikahan yang berkesan. Buktinya, saya yang nggak romantis-romantis banget ini, pengin juga punya momentum sekali seumur hidup yang spesial.

 

Namanya juga momen spesial, tentu saja dana yang harus dikeluarkan harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Apalagi, kalau murni dari kantong pribadi. Idealnya, mempersiapkan dana pernikahan butuh waktu dua hingga tiga tahun. Memang sih, ini waktu yang nggak sebentar.

 

Nah, kalau kamu ingin dana pernikahan lebih cepat terkumpul, jangan lupa lakukan 9 langkah berikut, ya!

 

Artikel Terkait: Ide Kencan dengan Pasangan

  1. Ngedate di Rooftop, Ini 9 Pilihan Restoran Rooftop Keren di Jakarta
  2. Bosan Nge-date di Tempat Mewah? Ini 10 Ide Kencan Romantis Murah di Rumah
  3. Tambah Mesra dengan 10 Film Romantis

 

1. Pasang jaring pengaman bernama ‘ANGGARAN’ agar keuanganmu terkontrol

Caranya? Dirinci sedetail mungkin pengeluaran apa saja yang akan kamu lakukan dan buat anggaran masing-masing.

 

Jika sudah ada, rancangan iniharus dipatuhi! Penting banget untuk taat anggaran dan bersikap realistis. Hari istimewa bukan berarti harus semewah pernikahan Raisa-Hamish, kan? Jangan sampai hari-hari pertama jadi pasutri muda dilalui dengan rencana bayar utang dari resepsi pernikahan.

 

Saran dari seorang teman saya yang baru saja menikah di awal tahun 2017, ”Jangan sampai melebihi jumlah total anggaran!”

 

Well, kalaupun terpaksa harus over-budget untuk satu item, imbangi dengan memotong anggaran dari pos lain. Prioritaskan pengeluaran utama untuk yang benar-benar penting. Oh ya, satu lagi. Sebagai jaga-jaga, siapkan dana darurat sebesar 20% dari total bujet.

 

2. Mulai kencangkan ikat pinggang: bawa bekal dan kurangi jajan

Kalau bisa menghemat Rp20 ribu saja per hari, seminggu kamu sudah bisa mengumpulkan uang Rp100 ribu. Nah, jika dikalikan tiga tahun, minimal, kamu akan punya tabungan Rp14, 4 juta.

 

Lumayan, kan, untuk sewa gaun pengantin, cetak undangan, dan membeli suvenir?

 

3. Nggak perlu sewa fotografer, buat foto pre-wedding sendiri

Walau kelihatannya sederhana, jasa fotografi itu nggak murah. Dari beberapa studio yang saya telusuri, paketnya berkisar dari Rp5 juta hingga puluhan juta. Belum lagi biaya sewa kostum dan properti…

 

Jika kamu benar-benar ingin pre-wedding, kenapa nggak lakukan sendiri saja? Gunakan tripod dan aksesori kamera seperti remote control. Pilih pakaian dari stok lemari dan lakukan makeup sendiri. Setelah fotonya jadi, tinggal touch up sedikit, cetak, lalu percantik dengan figura, deh.

 

4. Minta bantuan keluarga dan teman dekat untuk membantu persiapan pernikahan

Menyewa jasa Wedding Organizer (WO) cukup menguras bujet, lho. Lebih baik, minta bantuan dari keluarga atau teman dekat untuk menyiapkan pernikahanmu. Besar kemungkinan dananya jauh lebih rendah!

 

Oh ya, pastikan juga bahwa kamu minta tolong orang-orang yang tepat, ya. Dengan kata lain, mereka harus bisa diajak kerja sama, optimal, dan profesional.

 

5. Nggak perlu undang semua orang yang kamu kenal, cukup keluarga dan teman-teman dekat

Sudah jadi rahasia umum kalau makin banyak tamu, makin bengkaklah bujetmu. Pangkas pengeluaran dengan hanya mengundang keluarga dan teman dekat saja. Lagi pula pasti akan lebih khidmat begini, deh.  Toh, kamu nggak nyaman juga, kan, kalau melihat terlalu banyak wajah asing yang menghadiri momen spesialmu?

 

6. Alokasikan setidaknya 30% dari gaji

Bersama dengan pasanganmu, berkomitmenlah untuk saling bahu-membahu memupuk pundi-pundi. Misalnya, dengan mengalokasikan setidaknya 30%  dari gaji masing-masing. Kalau dilakukan dengan konsisten, cara ini nggak bakal terasa berat, kok.

 

Sebagai contoh, gajimu adalah sebesar Rp3 juta. Dalam sebulan, kalau masing-masing dari kalian mengalokasikan 30% gajinya, maka akan terkumpul uang Rp1,8 juta. Nah, jika dikalikan 3 tahun, maka tabungan kalian sudah mencapai Rp64,8 juta.

 

Cukup banget, kan?

 

7. Investasi di peer-to-peer lending

Dewasa ini, terdapat situs teknologi finansial (tekfin) yang menerima penyertaan dana investasi dari masyarakat alias peer-to-peer lending seperti Amartha.com, Investree.id, dan Modalku.com.

 

Dana yang diinvestasikan di sini akan disalurkan ke para peminjam yang mencari pinjaman di situs terkait. Nah, di akhir periode investasi kamu akan menerima return investasi.

 

Mau tahu berapa return-nya?

 

Bisa di atas 20% per tahun. Salah satu dari tiga tekfin tersebut bahkan mengklaim hingga 30% per tahun.

 

Artikel Terkait: yang Penting Dilakukan Sebelum Kamu Menikah

  1. 6 Topik Pembicaraan yang Bisa Bikin Kita Akrab dengan Calon Mertua
  2. Pentingkah Punya Tabungan Bersama Sebelum Menikah? Perhatikan 7 Hal Ini!
  3. Malas Mengurus Perjanjian Pra-Nikah? Siap-siap Menghadapi 5 Drama Pernikahan Ini!

 

8. Investasi reksa dana

Reksa dana termasuk instrumen investasi dengan risiko yang cukup rendah. Nggak heran, jenis investasi ini banyak dilirik para investor pemula. Membeli reksa dana bisa diartikan kamu membeli aset yang pengelolaannya dilakukan oleh manajer investasi. Nah, setiap investor kelak akan mendapatkan bukti nominal yang bernama unit penyertaan.

 

Cek kinerja reksa dana yang ada di pasar keuangan melalui situs keuangan seperti media ekonomi keuangan dan lembaga riset. Dari data lembaga tersebut, diketahui bahwa saat ini reksa dana berbasis saham rata-rata masih cukup menguntungkan. Sedangkan reksadana pasar uang dan syariah, sedang sedikit tertekan.

 

Instrumen satu ini cukup oke, kok. Terlebih, kalau kamu mengetahui jenis reksa dana apa yang cocok dan tentunya menguntungkan.

 

9. Pantau perkembangan dana pernikahan

Jika 8 poin di atas sudah kamu lakukan, jangan lupa dikontrol, ya.  Jangan sampai lengah memantau hasil dan return. Jika hasilnya nggak sesuai harapan, sebaiknya mulai susun rencana baru. Selain juga, lakukan penyesuaian di alokasi dana yang harus diinvestasikan.