SWARA – Apakah kamu salah satu dari sekian banyak orang yang pernah dihubungi oleh agen asuransi? Atau mungkin malah terlalu sering dihubungi oleh mereka?

 

Karena terlalu sering, kadang suka merasa kesal nggak sih kalau ditelepon seperti itu? Saya pun kadang juga menjawabnya dengan ketus karena merasa belum perlu asuransi. Saya sehat dan kerja pun lancar, nggak butuh lah yang namanya asuransi.

 

Hingga suatu hari, saya baca-baca artikel pentingnya asuransi di negara luar, khususnya di Jepang yang memiliki ongkos rumah sakit super mahal. Makanya turis yang akan liburan ke sana pun disarankan untuk ikut dalam travel insurance. Kalau nggak, bisa mahal banget tuh bayarnya. Saya yang memang sedang ada business trip ke sana, jadi parno kalau sakit dan nggak ada duit.

 

Dan satu lagi, kalau lihat cerita di drama Korea nih, kamu pasti akan sering melihat adegan orang sakit yang dibawa ke rumah sakit. Lalu, si dokter sering mengatakan, “Silakan diurus asuransi kecelakaan Anda dengan pihak asuransi”.

 

Wah, masyarakat luar memang lebih melek asuransi ya. Kalau di Indonesia  kadang masih bingung harus bayar pakai apa jika terjadi hal-hal yang nggak diinginkan. Karena memang saat kamu merasa sehat dan baik-baik saja, merasa nggak butuh asuransi.

 

Fakta menarik tentang asuransi

Seperti apa ya wajah asuransi di mata masyarakat Indonesia pada umumnya? Meski saya sendiri sudah tahu kalau punya asuransi itu lebih baik daripada nggak punya sama sekali, kadang suka memandang sebelah mata sih. Artinya, ngapain punya asuransi kalau lagi sehat dan baik-baik saja?

 

Asuransi memang dibutuhkan kalau kamu ingin memproteksi diri. Namun, masih banyak yang hobi menunda-nunda untuk memilikinya karena merasa belum butuh. Barulah kalau dalam keadaan mendesak, kamu pun lari ke perusahaan asuransi.

 

Itu pun belum tentu ada yang menyambut lambaian permintaan tolongmu. Sudah terlambat! Kemarin kamu ke mana saja waktu kami tawari? Sehingga, asuransi mempunyai citra dihindari di kala sehat dan dicari saat sekarat. Memang benar ya kata agen asuransi, setiap manusia yang hidup itu selalu punya ‘risiko’.

 

Risiko ini merujuk pada makna “total kerugian finansial” saat terjadi bencana. Dengan begitu, asuransi bisa didefinisikan sebagai sebuah langkah untuk memindahkan risiko (kerugian finansial) dirimu ke pihak lain (perusahaan asuransi).

 

Kalau dilihat dari hukum, asuransi dapat didefinisikan:

Sebuah perjanjian ataupun kontrak antara penanggung (perusahaan asuransi) dengan tertanggung. Nantinya, penanggung wajib melakukan pembayaran kerugian ‘risiko’ dari tertanggung (nasabah). Sementara itu, tertanggung (nasabah) punya kewajiban untuk membayar premi secara periodik kepada penanggung (perusahaan asuransi).

 

Ilustrasi cerita:

Pak White yang menjadi tulang punggung dan kepala keluarga mengalami kecelakaan kerja. Ia pun mengalami kecelakaan fatal dan mengalami cacat tetap. Hingga akhirnya, Pak White nggak memungkinkan untuk mencari nafkah untuk keluarganya lagi.

 

Dari sini kamu dapat melihat risiko atau kerugian finansial dalam kasus Pak White yaitu “Nggak bisa memberikan nafkah lagi karena catat tetap”. Inilah yang disebut dengan risiko dalam kehidupan seseorang yang sebenarnya bisa di-cover oleh asuransi.

 

Cerita ini pun membuat saya langsung parno, jadi semua harus diasuransikan dong agar lebih aman dari risiko (kerugian finansial)?

 

Karena premi yang dibayarkan juga cukup lumayan nominalnya, nggak harus semua diasuransikan. Kamu bisa memilih asuransi dengan risiko yang jarang kejadian tetapi besar nilai kerugiannya (high severity of loss).

 

Lagipula, apakah pihak asuransi akan menanggung semua kerugian finansial yang ada? Nggak juga sih, karena mereka memang selektif dalam memberikan asuransi.

 

Terdapat 3 pertimbangan yang dijadikan pegangan  dalam meloloskan asuransi seseorang:

  • Mempertimbangkan law of the large number, pihak asuransi memastikan kalau uang premi darimu memang cukup untuk membiayai klaim.
  • Kerugiannya harus bisa dihitung atau dikuantifikasi dalam satuan rupiah
  • Nggak ada skenario dalam kerugian finansial, seperti kematian yang direncanakan, bunuh diri, dan lain sebagainya.

 

Artikel terkait: Tips Memilih Asuransi

  1. Jangan Sampai Salah, Ini Sepuluh Cara Memilih Asuransi Syariah yang Tepat!
  2. 10 Istilah Asuransi yang Paling Umum Dipakai Agar Kamu Nggak Bingung
  3. Asuransi Kesehatan, Investasi yang Tepat untuk Pekerja Lepas

 

Mengapa bayar premi dengan jumlah kecil bisa dapat uang pertanggungan yang besar?

Dulu, saat saya masih polos, suka menuduh yang aneh-aneh tentang perusahaan asuransi. Waktu itu saya masih nggak paham tentang Hukum Bilangan Besar (Law of The Large Number) yang diterapkan pihak asuransi.

 

Kok bisa sih dengan bayar premi segitu,  bisa dapat uang penanggungan yang besar? Nggak masuk akal deh, pasti mereka perusahaan abal-abal. Padahal, perusahaan yang menawarkan asuransi ke saya adalah perusahaan kenamaan.

 

Pemikiran seperti ini nggak seratus persen salah. Karena kamu memang harus punya rasa penasaran kelas tinggi agar bisa memilih asuransi yang pas. Tentu nggak lucu dong kalau asuransi yang kamu pilih nggak bisa membiayai uang pertanggungan? Takutnya, saat kamu benar-benar butuh, perusahaan asuransimu nggak bisa bayar klaim atau malah gulung tikar lagi.

 

Jenis asuransi di Indonesia yang wajib kamu tahu

Kamu dapat memilih dua jenis asuransi yang ada di Indonesia yaitu asuransi  umum dan asuransi jiwa (dan kesehatan).

 

Asuransi Umum

Asuransi ini menjanjikan proteksi pada kerugian finansial yang disebabkan oleh beberapa alasan. Di antaranya adalah karena musibah, kecelakaan maupun kehilangan atas aset yang kamu miliki  (rumah, mobil, kecelakaan diri dan lainnya).

Inilah beberapa asuransi umum yang ada di Indonesia:

  • -asuransi mobil
  • -asuransi motor
  • -asuransi perjalanan
  • -asuransi rumah
  • -asuransi kecelakaan diri dan lainnya.

 

Asuransi Jiwa

Asuransi ini akan memberikan proteksi pada kehilangan pendapatan seseorang seperti halnya karena cacat total atau meninggal dunia.

 

Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan menjanjikan proteksi jika kamu mengalami kerugian finansial karena pengobatan. Asuransi ini berbeda dengan asuransi jiwa ya.

 

Ikuti 5 Tips Membeli Asuransi berikut Ini!

Kalau kamu masih kebingungan untuk memilih asuransi dapat melakukan 5 tips berikut ini nih.

1. Tujuan Asuransi

Saya jadi tertarik untuk membeli asuransi karena sudah memiliki tujuan yang jelas. Nggak mau lagi deh, pusing-pusing utang kemana-mana kalau sakit. Akhirnya, sekarang saya sudah punya asuransi kesehatan.

Nah, kalau kamu sudah punya tujuan yang jelas, jadi lebih enak memilih proteksi yang sesuai, nih. Coba kamu tanyakan pada diri sendiri, kamu ingin memproteksi apa dan besarnya kerugiannya kira-kira berapa kalau nggak pakai asuransi?

Beberapa contoh di bawah ini bisa memudahkan kamu untuk memilih asuransi.

 

Asuransi Penyakit Kritis

Ketika seseorang menderita penyakit kritis, kira-kira berapakah biaya yang dibutuhkan? Seperti untuk membayar biaya menginap, berobat, hingga operasi.

 

Asuransi Kesehatan

Kalau ingin menghitung kerugian dari asuransi kesehatan, bisa mengikuti langkah-langkahnya berikut ini. Hitung berapakah kerugian finansial kalau seseorang sakit dan harus menerima perawatan di rumah sakit? Bagaimana jika harus dioperasi? Maka, kamu bisa menghitung kira-kira berapakah biaya kamar di rumah sakit terbaru.

 

Asuransi Jiwa

Kalau ada orang yang meninggal dunia, berapa ya kerugian finansialnya? Perhitungannya: bisa dimulai dengan menghitung potensi hilangnya pendapatannya. Coba menghitung besarnnya uang pertanggungan. Kalau kesusahan, bisa memanfaatkan beberapa aplikasi perhitungan yang bisa kamu temukan di Google Play Store.

 

Asuransi Rumah

Inilah yang harus kamu hitung jika terjadi kebakaran, pencurian atau pun hal yang nggak diinginkan lainnya terjadi di rumahmu.

  • Kamu wajib waspada ketika memakai rumah toko atau rumah kantor. Saya sarankan untuk mengasuransikannya. Mengapa, takutnya jika terjadi kebakaran, kamu pun akan kehilangan penghasilan, lho.
  • Kamu juga wajib mengasuransikan rumah ketika mengontrakkan rumah atau propertimu. Alasan utamanya adalah kamu nggak kenal karakter si penyewa rumah. Jangan-jangan mereka teledor dan kurang hati-hati. Hitung saja berapa pemasukan sewa dan kerugian yang harus ditanggung kalau terjadi kebakaran.

 

Asuransi Perjalanan

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, betapa pentingnya asuransi perjalanan. Baik untuk liburan luar maupun dalam negeri. Cari asuransi yang bisa menanggung kerugian pesawat telat, barang bawaan hilang, dan tentu saja penerbanganmu.

 

Asuransi Kendaraan

Hitunglah berapa jumlah kerugian finansial saat kamu kehilangan mobil atau mobil rusak parah (misalnya nih kerusakannya bisa mencapai 50 %).

 

2. Pastikan kamu punya bujet yang cukup

Kamu punya banyak waktu untuk memilih asuransi, tetapi suka menunda-nunda untuk membelinya. Perlu diketahui, kalau kamu mengajukan asuransi secara mendadak, nggak ada asuransi yang akan menerima permintaanmu. Sehingga, lebih baik membelinya selagi sehat dan nggak ada masalah.

 

Agar kamu bisa membayar premi asuransi, ikuti langkah-langkahnya berikut ini. Pilihlah asuransi yang sesuai dengan kemampuan dan tujuanmu. Pertama, kamu harus mengutamakan pembayaran premi sebelum bayar cicilan, utang atau pengeluaran rumah tanggamu.

 

Ini bisa untuk berjaga-jaga jika sampai terjadi hal yang nggak kamu harapkan pada salah satu anggota keluarga. Misalnya, terjadi sesuatu pada kepala keluarga maka masa depan keuangan keluargamu bisa terancam.

 

3. Pelajari dengan seksama syarat dan aturan asuransi

Agar kamu bisa lebih paham nih tentang pentingnya asuransi, harus mempelajari syarat dan aturan mainnya. Di kala terdesak, asuransi benar-benar menjadi penyelamat. Karena saat musibah terjadi, kamu nggak punya banyak waktu. Karenanya, ada baiknya kamu harus siap-siap jika terjadi keadaan darurat.

 

Aturan main pertama adalah kamu harus menanyakan tentang ketentuan dan syarat ke agen asuransi. Lakukan hal ini saat akan membeli asuransi.

 

Kedua, setelah selesai membeli asuransi, yuk dibaca polisnya. Kamu perlu mencatat nomor-nomor penting di ponsel atau bisa juga online contact (Google Contact). Dan terpenting adalah kamu harus tahu syarat klaim dan info penting lainnya.

 

4. Pastikan agen asuransi dari perusahaan yang terpercaya

Saya ada pengalaman kurang menyenangkan dengan agen asuransi. Mungkin ini salah satu alasan yang membuat saya sedikit trauma kalau dapat telepon menawarkan asuransi ini dan itu.  Saya juga perlu berterima kasih pada agen asuransi yang sempat menipu saya dulu, karena sekarang bisa lebih selektif dalam memilih.

 

Carilah perusahaan asuransi kenamaan yang punya rekam jejak. Pastikan bahwa perusahaan tersebut benar-benar akan membayar klaimmu. Jika beruntung, kamu akan mendapatkan banyak bantuan dari perusahaan asuransi terpercaya.

 

Seperti dibantu untuk mencari produk yang pas untukmu. Kamu juga akan diberi berbagai info bagaimana sih menggunakan asuransi dengan bijak dan maksimal.

 

Ciri-ciri suatu agen asuransi yang terpercaya:

  • Punya lisensi, misalnya lulus ujian AAJI untuk agen asuransi jiwa, lulus ujian AAUI untuk agen asuransi rumah, dan lainnya.
  • Menyandang gelar yang sesuai dengan profesinya, misalnya adalah RFP (Registered Financial Planner), CLU (Chatered Life Underwriter), CPIA (Certified Professional Insurance Agent), dan lainnya.
  • Sudah punya banyak pengalaman, bisa dilihat dari banyaknya kilen dan lamanya terjun dalam dunia asuransi (3 tahun atau lebih).
  • Jika kamu bertanya tentang produk asuransi, agen bisa menjawabnya dengan singkat, padat, dan jelas.

 

5. Adanya review yang dilakukan secara berkala

Setelah selesai membeli produk asuransi, sebaiknya lakukan review secara berkala. Minimal dilakukan satu tahun sekali ya karena kebutuhanmu pasti terus berubah. Ada beberapa alasan yang membuatmu wajib melakukan review secara berkala.

 

Inilah beberapa pertimbangannya:

  • Ada kemungkinan uang pertanggungan tidaklah mencukupi kebutuhan keluarga. Kamu telah membeli asuransi tersebut sejak 10 tahun yang lalu dan belum berkeluarga. Kini, kamu sudah punya keluarga sehingga kebutuhan pun meningkat.
  • Jika dulu kamu bisa membayar kamar kelas I dengan biaya Rp300 ribu tiap harinya, kini sudah nggak cukup, lho.

Agar lebih mudah untuk melakukan review, kamu bisa menghubungi perencana keuangan independen ataupun agen asuransi.

 

Kamu perlu mengetahui 7 istilah asuransi berikut ini!

Kalau kamu sering dibuat bingung dengan istilah asuransi, bisa mempelajarinya dengan membaca selengkapnya di bawah ini.

  1. Penanggung

Istilah penanggung merujuk pada perusahaan yang menawarkan perlindungan kepada nasabahnya.

  1. Tertanggung

Tertanggung merupakan seseorang yang bisa menggunakan jasa dari perusahaan asuransi.

 

Artikel terkait: Kesehatan adalah investasi terbaik, yuk jaga selalu!

  1. Apakah Medical Check Up Bisa Menggunakan Fasilitas BPJS?
  2. Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kantor
  3. 5 Cara Murah Meriah Turunkan Berat Badan

 

  1. Ahli Waris

Jika kamu membeli asuransi jiwa, maka akan sering mendengar istilah ahli waris. Ahli waris merupakan pihak yang akan mendapatkan uang pertanggungan dari asuransi jiwa.

 

  1. Polis Asuransi

Polis asuransi bisa dikatakan sebagai sebuah dokumen tertulis dari perjanjian pertanggungan. Sifat dari akta atau dokumen ini berupa kesepakatan bersama yang dibuat secara tertulis antara pihak nasabah  (tertanggung) dan perusahaan asuransi (penanggung).

 

Akta ini juga dinamai dengan polis yang merangkum informasi tentang definisi, kewajiban, dan hak maupun syarat ketentuan. Sehingga, jika terjadi kesalahpahaman bisa diselesaikan dengan berpedoman pada polis.

 

  1. Premi

Istilah premi dipakai untuk menyebut sejumlah uang yang wajib kamu bayarkan pada tiap periode, bisa bulanan atau tahunan karena keikutsertaan asuransi. Besarnya uang premi akan ditentukan oleh perusahaan asuransi dan bisa kamu lihat pada polis.

 

  1. Klaim Asuransi

Klaim asuransi ini merujuk pada permintaan resmimu sebagai nasabah kepada perusahaan asuransi untuk melakukan pembayaran pertanggungan. Tentunya sesuai dengan data yang ada pada polis.

 

Sesudahnya, perusahaan asuransi akan melakukan verifikasi klaim dan data pada kasus asuransimu. Jika hasil verifikasi sesuai, maka perusahaan akan membayarkan klaim yang kamu ajukan.

 

  1. Underwriting

Inilah istilah yang dipakai untuk menyebut proses penilaian pengajuan permohonan asuransi nasabah. Tujuannya untuk menentukan apakah pengajuannya bisa diterima atau nggak.

 

Nah, setelah kamu sudah memahami produk-produk asuransi dengan baik, kamu bisa banget memilih proteksi yang tepat. Pahami risiko yang ada dan hitung kerugiannya. Dari sinilah produk asuransi  yang pas untukmu bisa ditemukan.