SWARA – Dari berbagai jenis asuransi yang tersedia — seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi rumah, dan asuransi kendaraan — adakah yang sudah kamu miliki? Atau kamu baru justru baru berencana untuk mengikuti program asuransi?
Sepengamatan saya, banyak orang belum memiliki asuransi karena masih kebingungan ketika dihadapkan pada segudang pilihan jenis asuransi. Pasalnya, asuransi sangat berhubungan dengan kemampuan finansial masing-masing individu sehingga untuk mengikutinya, tentunya dibutuhkan pertimbangan yang matang. Jadi, dengan pendapat bulananmu saat ini, kira-kira kamu mampu membayar premi asuransi berjenis apa? Dengan jumlah aset yang kamu miliki saat ini, seperti apa prioritasmu?
Menurut perencana keuangan Freddy Pieloor, nggak ada salahnya mengambil semua jenis asuransi kalau penghasilanmu memang besar. Namun kalau penghasilanmu pas-pasan, pastikan kamu menentukan daftar prioritas dan menyediakan pos pengeluaran khusus untuk asuransi.
Menurut Freedy, pembagian pos penghasilan sebaiknya meliputi pos sosial atau zakat (2,5%-10%), utang atau cicilan (30%), investasi (10%-20%), pendidikan (5%-10%), konsumsi rumah tangga (60%), hiburan (2,5%-5%), traveling (2,5%-5%), dan asuransi (5-10%). Berdasarkan perhitungan tersebut, jika gaji bulananmu adalah 6 juta rupiah, maka 10% dari nilai gajimu (600 ribu rupiah) harus dialokasikan untuk membayar premi asuransi.
Langkah selanjutnya adalah memilih jenis asuransi yang bisa diikuti dengan membayar uang sebesar 600 ribu rupiah setiap bulannya. Misalnya, alokasi sebesar 600 ribu rupiah sudah bisa digunakan untuk membayar asuransi kesehatan, asuransi jiwa, bahkan asuransi mobil. Namun ingat, kamu tetap harus cermat dalam memilih perusahaan asuransi, ya; terutama karena setiap perusahaan memasang tarif premi serta menawarkan keuntungan yang berbeda bagi penggunanya.
Artikel terkait: Sebelum memiliki asuransi perhatikan hal ini
- Waspadai Kecurangan dalam Asuransi! Jangan Sampai Kamu Menjadi Korban Selanjutny…
- Ini 5 Alasan Kamu Butuh Asuransi sejak Muda!
- 5 Cara Memilih Perusahaan Asuransi Keluarga dengan Tepat
Tentukan prioritas
Sekalipun belum berumahtangga, saya cukup paham bahwa kamu yang sudah berumahtangga punya berbagai tanggungan kebutuhan yang harus dipenuhi; membayar premi asuransi adalah salah satunya. Nah, supaya beban asuransimu nggak terlalu besar, cobalah memilih asuransi untuk sektor yang diprioritaskan. Misalnya, sektor prioritas sebagian besar orang umumnya adalah kesehatan.
Nah, jika dana masih tersisa, cobalah melihat kondisi keluargamu sebelum menambah asuransi. Apakah saat ini pasanganmu sedang tidak bekerja? Jika iya, prioritas keduamu adalah mengikuti asuransi jiwa. Dengan demikian, jika suatu saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepadamu, kebutuhan keluargamu masih tercukupi dan pendidikan anak-anakmu masih tetap terjamin. Namun ingat, keuntungan yang kamu dapatkan tetap akan ditentukan oleh besaran premi yang kamu bayar, ya! Jika pasanganmu juga bekerja tetapi kalian tinggal di wilayah yang rawan kejahatan, ada baiknya kamu mengikuti asuransi barang mewah.
Artikel terkait: Asuransi untuk barang mewah
- Perbedaan Biaya Memperbaiki Mobil Dengan dan Tanpa Asuransi
- Beli Mobil Baru: Memang Butuh atau Sekadar Ikut Tren?
- Perhatikan 5 Pengeluaran Berikut Sebelum Kamu Beli Mobil!
Selain menentukan prioritas, tentu saja kamu juga harus memahami skema setiap jenis asuransi. Misalnya, pastikan kamu tahu keuntungan yang akan didapatkan dengan membayar besaran premi tertentu. Kalau kamu mengikuti asuransi kesehatan, setidaknya pastikan segala bentuk perawatan kesehatan seperti obat dan kamar perawatan akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Pada akhirnya, sebanyak apa pun kebutuhanmu, mengalokasikan sebagian pendapat untuk mengikuti asuransi adalah keputusan yang bijak. Semakin bijak lagi kalau kamu benar-benar memahami kemampuan finansialmu sebelum memilih jenis asuransi yang paling tepat dan sesuai skema prioritas.