SWARA – Tertarik untuk berprofesi sebagai seorang marketer? Pada dasarnya, istilah marketer disematkan untuk orang-orang yang bertanggung jawab memasarkan sebuah produk seperti saya. Nah, sebagai seorang marketer, tentunya saya harus selalu up to date dengan pergerakan tren marketing yang sangat dinamis.
Perkembangan tren marketing selalu sejalan dengan perkembangan teknologi. Misalnya, hingga 5 tahun yang lalu, istilah selebgram dan buzzer masih jarang sekali terdengar. Sekarang? Selebgram dan buzzer justru sudah menjadi alat pemasaran yang bisa diandalkan!
Berhubung tahun 2018 sudah berada di depan mata, ada baiknya kamu mulai mengakrabkan diri dengan tren-tren marketing yang sepertinya akan berjaya di tahun depan. Yuk, disimak!
Artikel terkait: Modal sukses nggak hanya berbentuk uang
- Ingin Sukses? Pastikan Kamu Memiliki 5 Skill Bisnis Ini!
- 7 Cara Memperluas Network demi Kesuksesan Bisnis dan Karier
- Ingin Mendirikan Startup? Belajarlah dari Kesuksesan 6 Pelaku Startup Ini
1. Micro-moments
Istilah ini mungkin masih jarang kamu dengar, ya. Menurut hasil riset Google, micro-moments mengacu pada momen-momen saat orang-orang mengandalkan smartphone atau gadget lainnya untuk mencari informasi atau mempelajari sesuatu yang memengaruhi proses pengambilan keputusan mereka.
Berbicara mengenai angka, saat ini, 96% pengguna smartphone menggunakan ponselnya untuk mencari informasi tentang produk yang ingin mereka beli. Nah, micro-moments pun pada akhirnya diimplementasikan sebagai alat pemasaran yang ideal. Pada menit-menit krusial tersebut, sebuah brand diharapkan mampu memenuhi ekspektasi dan kebutuhan konsumen melalui informasi yang ditampilkan.
2. Media sosial sebagai pintu interaksi dengan konsumen
Zaman sekarang, sekadar menampilkan produk yang dijual melalui website nggak menjamin jualanmu laku. Sebuah brand harus punya ‘pintu’ yang bisa dimasuki konsumen untuk berinteraksi secara langsung dengan penjual. Nah, media sosial adalah pintu itu. Misalnya,  LinkedIn adalah salah satu platform yang semakin diandalkan oleh para pelaku bisnis B2B. Selain itu, para pelaku bisnis juga kerap menggunakan fitur-fitur yang tersedia di Snapchat, Instagram, atau Facebook Instant Article.
3. OOH alias out-of-home advertising
Meski popularitas platform digital berbasis gadget meningkat pesat, bukan berarti media konvensional seperti billboard, outdoor panels, atau bus stop poster mati. Sebaliknya, media-media tersebut justru kembali hadir dengan tampilan yang lebih fleksibel dan interaktif. Mungkin saja lho, suatu hari nanti tampilan billboard di tepi jalanan ibu kota akan secanggih yang pernah kamu lihat di film-film sci-fi seperti Ghost Shell atau Blade Runner 2049.
4. Influencer
Ini dia, istilah yang akhir-akhir ini sedang sangat populer. Istilah influencer disematkan kepada orang-orang yang memiliki pengikut cukup banyak di media sosial dan dapat memberikan pengaruh yang kuat untuk pengikut-pengikutnya. Beberapa tipe influencer yang mungkin sudah kamu ketahui adalah selebgram, Youtuber, selebtwit, atau vlogger. Faktanya, mengiklankan produk melalui influencer terbukti 90% lebih ampuh daripada melalui paid ads, lho. Dengan kata lain, konsumen terbukti lebih memercayai informasi yang disampaikan oleh influencer daripada oleh paid ads.
Artikel terkait: Kiat sukses menjalankan bisnis
- 5 Tips Sukses Menjalankan Bisnis Digital. Tertarik Mencobanya?
- 4 Langkah Menyusun Proposal Bisnis Sebelum Meminjam Uang ke Bank
- Ingin Menjalankan Bisnis dengan Sahabat? Pahami Dulu 5 Hal Ini!
5. Konten visual
Bisa dibilang, 90% kegiatan saya saat bermain Facebook adalah menonton video. Faktanya, beriklan melalui video dinilai cukup ampuh karena mampu menyentuh konsumen yang lebih luas; terutama karena pada dasarnya, manusia memang lebih menyukai konten yang kreatif dan interaktif. Hasilnya, media ini lebih banyak menuai likes dan share dari pengguna media sosial.
6. Melakukan pengembangan konten
Ingat, promosi melalui platform digital nggak boleh sekadar apa adanya, tetapi harus adanya apa. Pada akhirnya, it’s all about content, terutama konten yang dinilai unik dan mudah diingat oleh konsumen. Untuk itu, kamu harus siap berinvestasi dengan mempekerjakan penulis dan/atau desainer grafis yang andal serta memiliki pola pikir out of the box.
Contohnya? Satu minggu yang lalu, sebuah brand ojek online mengiklankan produknya melalui billboard dengan kata-kata yang unik dan relevan dengan situasi yang dihadapi konsumen. Selain itu, lokasi pemasangan billboard pun sangat sesuai dengan target konsumennya. Menurut saya, kecerdasan mereka dalam memasarkan produk sangatlah patut diacungi jempol!
Nah, kira-kira itulah 6 tren marketing di masa depan dari kacamata saya sebagai seorang marketer pemula. Semoga bermanfaat untukmu, ya!
Ajukan pinjaman uang tanpa agunan, tanpa kartu kredit hanya di Tunaiku sekarang juga!
Pinjaman dari 2-15 juta yang dapat diangsur mulai 6-15 bulan.
WINNY WITRA MAHARANI