SWARA – Memilih hunian berarti mencari lokasi untuk hidup nyaman dan tentram dalam waktu lama. Pilihan setiap keluarga, tentu akan berbeda satu sama lain. Hal ini bergantung pada kebutuhan hingga bujet yang dimiliki.
Bagi generasi milenial, tempat tinggal nggak harus selalu dalam bentuk rumah. Opsi apartemen juga semakin banyak dipilih, lantaran dianggap mendukung prinsip hidup dinamis dan fleksibel. Tentu saja, sensasi tinggal di rumah dan apartemen akan berbeda. Belum lagi, soal hubungan dengan tetangga, RT, RW, petugas keamanan, hingga cara membersihkan hunian.
Sebelum kamu membeli hunian, ada baiknya mempertimbangkan 10 hal berikut.
Artikel Terkait: Pertimbangan Sebelum Memilih Hunian
- Pilih Kos atau Apartemen? Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Memutuskan
- Membeli Rumah di Pinggiran Kota Itu Menguntungkan, Lho!
- Ketahui Hal-Hal Ini Bila Hendak Beli Rumah di Jakarta!
1. Kebutuhan ruang
Kenali kebiasaan keluargamu. Kalau keluarga besar sering kumpul di hari-hari tertentu atau justru aktif terlibat di arisan keluarga dan kegiatan sosial–ini tandanya kamu butuh ruang lebih. Tinggal di apartemen tentu nggak bisa menampung banyak orang. Itu sebabnya, opsi memilih rumah akan lebih efisien, sekalipun harus agak di pinggir kota.
2. Sarana transportasi dan akses
Tinggal di pinggir kota sebenarnya bukan masalah, asalkan kamu tetap terjangkau oleh transportasi publik. Apalagi, kalau dekat dengan stasiun KRL dan halte bus. Nah, kalau di dekat kantor ada apartemen yang walking distance, tidak ada salahnya kamu tinggal di sana, lho.
Pasangan yang baru punya anak tentu membutuhkan akses yang dekat minimarket atau pasar swalayan. Tujuannya, supaya mudah membeli kebutuhan sehari-hari.
3. Keamanan lingkungan
Meski nggak menjamin hidupmu bakal aman dari malapetaka, apartemen punya fasilitas penjagaan 24 jam. Sementara di rumah, hanya perumahan elite yang sudah dilengkapi CCTV. Namun, kalau ada maling atau terjadi kebakaran di rumah, kamu bisa teriak dan dibantu langsung tetangga.
4. Punya tetangga atau ‘cukup tahu saja’?
Bagi kamu yang senang bersosialisasi, arisan, atau jalan sore dengan tetangga–membeli rumah tentu jadi opsi yang lebih tepat. Di sisi lain, si kecil juga bisa belajar bersosialisasi dengan teman seumuran. Nah, hal inilah yang nggak ditawarkan oleh apartemen. Jangankan jalan bareng, kenal pemilik unit sebelah saja belum tentu…
5. Rencana punya anak
Kamu mungkin memilih membeli apartemen agar bias fokus mengurus anak tanpa dipusingkan dengan penataan rumah. Namun, kalau kamu adalah orang tua dari 3 anak, rumah bisa memberi ruang untuk si kecil bermain dan mengatur barangnya.
6. Kondisi lingkungan di berbagai cuaca
Ketika musim hujan, tantangan terbesar di wilayah perkotaan adalah macet dan banjir. Apartemen bisa dipilih untuk menghindari risiko genangan air masuk ke rumah. Namun, di sisi lain–tinggal di rumah juga mempercepat pertolongan pertama jika terdampak banjir atau bencana lain.
7. Hak Milik atau Hak Guna Bangunan?
Nggak seperti rumah, pemilik apartemen tidak akan memiliki hak milik. Dokumen kepemilikan penghuni apartemen lebih kompleks karena ada batas waktu 30 tahun sebuah apartemen bisa berdiri. Perpanjangan HGB bisa dilakukan untuk paling lama 20 tahun selanjutnya.
Artikel Terkait: Jenis Investasi Bagi Generasi Milenial
- 5 Tips Investasi Bitcoin yang Menguntungkan Bagi Pemula
- Ingin Berinvestasi? Yuk, Kenali Jenis Investasi Berpajak dan yang Tidak
- Ingin Beli Apartemen Murah? Pinjaman Tunaiku Bisa Bantu Kamu Mewujudkannya!
8. Legalitas pengembang
Sebelum buru-buru membeli unit apartemen yang seminggu lagi naik harga, ada baiknya kamu cari tahu dulu legalitas developer properti tersebut. Bukan hal baru proyek properti mangkrak karena modal atau perijinannya yang belum siap.
9. Prestise dan fasilitas mewah
Kebutuhan prestise juga bisa jadi pertimbangan pilihan hunian kamu. Bagi yang berprofesi sebagai PR atau representasi dari sebuah brand, tinggal di apartemen akan menambah kesan dinamis dan modern yang kamu “bawa” di kehidupan kerja.
10. Bujet yang tersedia
Pada akhirnya semua pertimbangan kamu akan menyesuaikan dengan dana yang ada. Kamu bisa memanfaatkan pinjaman untuk membayar DP, atau mencari developer yang menyediakan KPR.
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga! Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp 15 juta, lho. Tertarik? ajukan pinjamanmu di sini!
SHELY NAPITUPULU