SWARA – Belum lama, saya dan orang tua memiliki proyek untuk merenovasi rumah. Sayang, ketika renovasi sudah berjalan, perkiraan biaya kami ternyata meleset. Bujet yang mulanya hanya Rp10 juta, tahu-tahu menjadi Rp20 juta. Itu pun hanya untuk membeli keramik, semen, dan cat tembok!

 

Dari sini saya belajar bahwa renovasi rumah membutuhkan perencanaan yang matang dan super ketat. Syukur-syukur, dengan begitu, kamu bisa lebih menghemat bujet. Lalu bagaimana jika bujet sudah sangat minim? Renovasilah secara bertahap. Soalnya, kalau dipaksakan–bisa pusing di belakang.

 

Untungnya, kamu bisa, kok, tetap merenovasi rumah dengan bujet terbatas. Caranya, tinggal menerapkan 7 kiat jitu berikut. Selamat mencoba!

 

Artikel Terkait: Informasi Seputar Hunian

  1. Pilih Kos atau Apartemen? Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Memutuskan
  2. Pengantin Baru ingin Cepat Punya Hunian? Ini Dia 3 Cara Ampuhnya!
  3. Investasi Rumah atau Apartemen, Mana yang Lebih Baik?

 

1. Tahu cuaca dengan baik

Satu hal yang perlu diperhatikan saat ingin merenovasi rumah adalah kondisi cuaca. Biar hasilnya memuaskan, harus tahu, dong, kondisi cuaca dengan baik.

 

Bisa saja proses renovasi terbengkalai karena cuaca nggak mendukung. Solusinya, proses renovasi, bisa dilakukan di penghujung musim hujan. Pada musim itu, cuaca cukup lembap sehingga ikatan antar batu bata bisa lebih kuat. Kalau terlalu kering, batu bata yang dibangun bisa mengalami keretakan.  

 

2. Pilih skala prioritasmu

Perencanaan penting agar tujuanmu nggak melenceng. Dari sana, kamu bisa menentukan skala prioritas dan membuat anggaran. Banyak kasus, saat proses renovasi–kamu akan tergiur untuk menambah macam-macam. Padahal, kamu sebetulnya nggak memiliki bujet.

 

Hindari pula mengikuti permintaan tukang atau justru keinginanmu yang nggak sesuai skala prioritas. Toh, masih ada kesempatan lain untuk merenovasi, kan?

 

Misalnya, kamu punya rencana untuk merenovasi kamar si buah hati. Pada prosesnya, kamu tergoda untuk menghias kamar dengan wallpaper hingga pernak-pernik lucu lainnya. Tanpa sadar, hal ini bisa menambah bujet di luar anggaranmu.

 

3. Perkirakan volume harga pengerjaan

Proses pengerjaan bisa dilakukan saat semua bahan bangunan yang dibutuhkan telah tersedia. Namun, banyak hal bisa terjadi. Termasuk kalau  perhitunganmu meleset dengan proses pengerjaan. Contohnya, kamu melakukan kesalahan perhitungan sampai harus membeli semen di luar anggaran untuk penambahan dinding.

 

Kesalahan seperti ini pernah saya lakukan. Pada proses pengerjaannya,  saya harus menambah semen dan keramik yang nggak sesuai dengan rencana awal. Memang pada dasarnya, komponen pekerjaan ini cukup fleksibel dan bisa berubah.

 

Nah, seluruh hal tersebut bisa diatasi kalau kamu sudah menghitung perkiraan volume harga pengerjaan secara mendetail dan tepat. Minimal, kamu nggak akan syok kalau harus membeli bahan bangunan yang tiba-tiba di-request tukang. Intinya, harus berpatokan pada skala prioritas.

 

4. Hitung juga rencana pengeluaran

Biar bujet nggak membengkak dan sesuai rencana, hitung dulu rencana pengeluaran dengan membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB). RAB ini harus berdasarkan komponen pekerjaan dan jenis material, ya.

 

Dari sinilah, kamu bisa tahu berapa banyak bujet yang dibutuhkan untuk merenovasi rumah. Kalau ternyata di luar kemampuan, bisa kamu kurangi komponen yang nggak sesuai dengan skala prioritas.

 

5. Selektif dalam memilih tukang atau kontraktor

Masyarakat di perkotaan sudah biasa menyewa kontraktor untuk merenovasi rumah. Dengan memilih kontraktor yang tepat, hasilnya pun memuaskan. Kamu bisa juga mendapatkan kontraktor yang pas kalau mau bertanya pada teman atau kerabat. Siapa tahu mereka ada rekomendasi kontraktor yang bagus, kan?

 

Nggak masalah harga sedikit mahal, asalkan hasilnya memuaskan dan sempurna. Jangan sampai tergiur dengan kontraktor murah tetapi hasilnya amburadul. Lalu bagaimana kalau anggaran hanya sedikit? Kamu bisa sewa tukang bangunan yang hanya butuh sedikit bujet. Pastikan saja, tukang bangunannya sudah berpengalaman, teliti, dan jujur.

 

6. Mencari toko yang mau dijadikan mitra

Banyak yang belum tahu kalau toko bangunan punya layanan untuk kamu yang mau merenovasi rumah. Mereka umumnya akan memberimu kemudahankan kalau ingin mengangsur pembelian material bangunan. Syaratnya, harus jadi pelanggan dulu, ya.

 

Hal semacam ini tentu saja sama-sama menguntungkan. Kamu bisa menyicil bahan bangunan yang dibeli. Sementara toko bangunan akan punya pelanggan tetap.

 

Jagalah hubungan baik dengan toko bangunan langgananmu. Siapa tahu, kamu bisa dapat kemudahan kalau butuh bahan bangunan dan material sewaktu-waktu?

 

Artikel Terkait: Tips untuk Merenovasi Rumah

  1. Ingin Open House Lebaran Haji? Yuk, Dekorasi Ulang Ruang Tamu!
  2. Ini Rincian Biaya Renovasi Kamar Tidur, Pinjaman Tanpa Agunan Bisa Bantu Wujudkan!
  3. Ingin Merenovasi Rumah Tua? Ini Beberapa Hal yang Harus Kamu Perhatikan!

 

7. Pakai kembali bahan bangunan bekas

Jika sebelumnya kamu telah melakukan renovasi, pastikan kamu memiliki bahan bangunan bekas. Nah, kalau masih layak pakai, bahan tersebut bisa kamu gunakan lagi. Cukup berikan sedikit polesan, bahan itu akan lebih menarik untuk digunakan.

 

Lakukan seleksi barang saat akan memulai renovasi rumah. Pisahkan barang yang masih bisa dipakai atau justru harus dibuang. Toh, kamu juga nggak akan tahu kalau barang tersebut masih bisa digunakan di masa depan.

 

Beberapa contohnya, mulai dari genteng bekas, kaca  jendela, maupun cat sisa yang masih bisa digunakan. Kerahkan kreativitasmu untuk membuat bahan-bahan tersebut bisa digunakan kembali.

 

Nah, ternyata banyak hal yang bisa kamu lakukan kan untuk menghemat bujet renovasi rumah? Segala sesuatu harus dilakukan secara bertahap dan sesuai kemampuan, ya. Sabar saja kalau mau merenovasi rumah, tunggu kesempatan lain saat punya biaya lebih.

 

Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya. Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp 2-15 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-15 bulan. Yuk, Ajukan pinjamanmu sekarang!

 

pinjaman tanpa agunan

 


Artikel ini ditulis oleh:

FINANSIALKU