SWARA – Punya pekerjaan di kantor yang kece, jabatan dan gaji yang oke. Ini adalah impian. Tapi, ada satu variabel lagi yang harus kamu perhitungkan: rekan kerja yang bikin betah, baik secara emosional maupun profesional.
Nah, dari pengalaman sendiri dan para atasan, salah satu cara terbaik untuk menyaring kandidat tim yang sehati, adalah dengan memastikan bahwa sang pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Tentunya, sih ya.
Jadi bukan sekadar bertanya: “Kamu kenapa tertarik kerja di sini?” atau “Sebutkan kelebihan dan kekuranganmu!” Haduh, basi!
Ya, sih saya memang bukan tim HRD, dan masa kerja pun baru tiga tahun jadi mungkin belum bakal mewawancara calon tim juga. Tapi, yakin deh akan datang masa-masa di mana saya harus turun tangan langsung mencari pasangan kerja yang cocok di hati!
Saya yakin banget, dengan pertanyaan yang tepat kamu nggak hanya bisa mengetahui kualitas skill si kandidat, tapi juga attitude-nya secara personal dan profesional.
Jadi, jika saya berada dalam posisi harus mewawancarai seorang calon rekan kerja, atau mungkin buat kamu yang sudah ada di posisi itu dan bingung mau kasih pertanyaan apa karena baru pertama kali, saya akan kasih kisi-kisinya.
Kira-kira beginilah 5 pertanyaan yang patut diajukan saat mewawancarai kandidat tim. Bukan yang berat-berat amat seperti ujian tesis, tapi juga nggak yang klise-klise banget, lah kayak “How do you see yourself in next 5 years?”. Hehe.
Artikel terkait: Nasihat Karir Untukmu Para Job Seeker Pemula
- 6 Nasihat Karier Ambisius Tingkat Medium yang Harus Diketahui Usia 23 Zaman Sekarang
- SWARA KAMU: 3 Cara Nggak Jadi Millennials yang “Kutu Loncat” Tanpa Pikir Panjang
- Inilah 5 Perbedaan antara Bekerja di Start-up dengan Instansi Pemerintahan!
1. Team-work dalam satu tim
“Bisa tolong diceritakan mengenai hubungan kamu dengan rekan-rekan kerjamu sebelumnya, satu yang paling menyenangkan dan satu yang paling buruk.”
Karakter dan iklim masing-masing tim itu beragam. Ada yang selo alias nyantai, ada yang strict, ada yang hura-hura. Makanya, pertanyaan ini akan memancing, atau lebih tepatnya sebagai saringan awal, kira-kira si kandidat ini cocok nggak ya masuk ke timmu?
Jawaban mereka biasanya akan menyiratkan bagaimana karakter intrapersonal mereka, dan interakasi seperti apa sih yang ia harapkan? Kalau nyaringnya benar, kamu bisa menghindari clash atau perselisihan dalam tim. Nggak ada tuh ceritanya keluhan dan gosip dari mereka. Anyway, sepanjang perjalanan karier saya job interview, sayangnya belum pernah ditanya beginian. Hehe.
2. Pengalaman baik dan buruk saat bekerja
“Pencapaian profesional apa yang pernah kamu lakukan, tapi bukan pengalaman yang ingin kamu ulang.”
Terdengar seperti “Apa pencapaian terbesarmu?”, tapi pertanyaan ini jawabannya akan berbeda, ya. Saat kamu mengeluarkan pertanyaan ini, sang kandidat seharusnya akan bercerita mengenai pengalaman buruk atau seenggaknya pengalaman yang kurang menyenangkan, dan bagaimana menanggapinya alias attitude mereka.
Karena kamu pasti pernah lah kan mendengar pengalaman siapa teman, saudara atau siap gitu yang nggak happy dengan pekerjaannya. Nah, untuk pertanyaan ini saya pernah dapat! Lucunya, malah jadi ajang curhat! Hehehe.
3. Pengetahuan dan passion
“Dalam waktu lima menit, coba jelaskan satu hal rumit yang kamu kuasai”
Mengukur kecerdasan dan pengetahuan, udah nggak terlalu relevan lagi kalau hanya mengandalkan nama universitas, IPK, dan angka-angka di ijazah. Ada cara lain yang lebih nyata dan menyenangkan, seperti pertanyaan di atas.
‘Satu hal’ di sini nggak harus berarti skill dari mata kuliah, kok, seperti proses evaporasi susu atau rumus statistika data tunggal. Haha. Biarkan dia menceritakan tentang apa yang ia minati, bisa berupa hobi, riwayat hidup band kesayangannya, atau sejarah Perang Paderi di Minangkabau.
Pertanyaan ini nggak semata-mata mengukur seberapa besar pengetahuan dan kecapakan mereka menjelaskan kepada orang awam. Tapi juga melihat seberapa besar passion yang mereka miliki atas hal ini. Orang-orang yang passionate seperti ini biasanya akan terlihat lebih kharismatik, antusias, dan berpengaruh di pekerjaan.
4. Etos kerja
“Bagaimana kamu mendefinisikan ‘kerja keras’?
Nggak semua institusi atau industri kerja memiliki ritme yang sama. Periklanan dan industri hiburan misalnya, dengan kerja creative umumnya harus terbiasa dengan lembur, seperti saya sih.
Industri perbankan atau PNS, jam pulangnya teratur teng-go. Dengan memahami konsep ‘kerja keras’ sang kandidat, kamu bisa memperkirakan kira-kira “Nih orang cocok diajak atas panggung, belakang layar, atau lapangan ya?”
Artikel terkait: Kira-kira Beginilah yang Akan Kamu Rasakan Saat Ada di Dunia Kerja
- 7 Topik Ini Biasanya Segan Dibicarakan Pada Atasan, Kenapa?
- Tanpa Disadari, Ini 10 Tanda Kamu Akan Kehilangan Pekerjaan
- Kalau Akhirnya Kamu Tidak Menyukai Pekerjaanmu, Harus Melakukan Apa?
5. Attitude
“Coba ceritakan satu waktu saat kamu bikin kesalahan.”
Oldie but goodie. Ini dia pertanyaan yang bisa menunjukkan seberapa baik self-awareness alias kesadaran diri si kandidat.
Kandidat yang mengakui di mana error yang ia lakukan dan mengambil hikmah dari situ, mengindikasikan bahwa ia cukup rendah hati dan waspada. Tapi, kalau ada yang terlihat ‘mereka-reka’ dan cenderung mencari alasan atau kambing hitam, wah, harus hati-hati sih.
Saya deh, contohnya. Pernah satu waktu terlibat dalam projek pembuatan booklet alias buku manual penjualan produk klien, di mana buku itu memuat informasi produk dan kompetitor.
Kesalahan saya waktu itu adalah alpa mengecek ketepatan gambar dan informasi sebelum kirim karena memang lagi nggak di kantor. Dari situ, saya belajar untuk selalu menyempatkan diri mengecek langsung hasil pekerjaan tanpa terlalu menggantungkan pada orang lain.
Oke, itu tadi tips dari saya buat kamu yang sedang dalam posisi harus mewawancarai calon kandidat tim kerjamu. Semoga bisa membantu, ya. Soalnya, mencari kandidat tim itu susah-susah gampang, lho. Harus ada kualitas yang memadai, sekaligus chemistry yang pas.
Ingat, kebahagiaan di tempat kerja itu salah satu faktor terbesarnya adalah rekan kerja. Lima pertanyaan di atas sengaja saya pilih secara general, supaya kamu yang bisa mengaplikasikannya terlepas dari apa industri kerjamu. Silakan dicoba ya kalau ada kesempatan!
Oh ya, untuk kamu yang lagi ada kebutuhan mendadak tapi tabungan super tipis, nggak usah ragu untuk mengajukan pinjaman online di Tunaiku.
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!
Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp 15 juta, lho. Tertarik? Ajukan piinjamanmu di sini!
WINNY WITRA MAHARANI