SWARA – Menjelang tahun ajaran baru yang akan segera datang, mungkin masih banyak teman-teman yang bimbang menentukan akan melanjutkan ke universitas yang mana. Sebaiknya, bukan hanya lokasi dan lingkungan kampus yang dipertimbangkan, tetapi kualitas dan biaya yang dikeluarkan juga merupakan faktor utama yang harus dipikirkan secara matang-matang.
Apa universitas yang jadi favorit?
Menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi favorit tentunya merupakan impian sebagian besar orang. Berbicara tentang kualitas, kepopuleran perguruan tinggi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori berdasarkan data dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) (2015).
Kategori tersebut yakni kampus terbaik berdasarkan kualitas: (1) Sumber Daya Manusia; (2) manajemen; (3) penelitian dan publikasi; dan (4) kegiatan mahasiswa.
Total skor yang terkumpul dari keempat kategori tersebut menunjukkan peringkat perguruan tinggi terfavorit Indonesia adalah sebagai berikut:
- Institut Teknologi Bandung (ITB); skor total 3.743
- Universitas Gadjah Mada (UGM); skor total 3.690
- Institut Pertanian Bogor (IPB); skor total 3.490
- Universitas Indonesia (UI); skor total 3.412
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS); skor total 3.289
- Universitas Brawijaya (UB); skor total 3.217
- Universitas Padjadjaran (UNPAD); skor total 3.075
- Universitas Airlangga (UNAIR); skor total 3.064
- Universitas Sebelas Maret (UNS); skor total 3.035
- Universitas Diponegoro (UNDIP); skor total 2.983
- Universitas Hasanuddin (UNHAS); skor total 2.978
Berdasarkan data yang diumumkan pada tahun 2015 tersebut, perguruan tinggi terbaik berdasarkan kualitas Sumber Daya Manusia adalah Institut Pertanian Bogor. Sementara itu, PENS-ITS (PTN) menempati peringkat pertama untuk kategori manajemen berkualitas. Penelitian dan Publikasi paling berkualitas pada saat itu dipegang oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). Sedangkan untuk kategori terakhir, yaitu kualitas kegiatan mahasiswa, Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi yang paling unggul.
Tidak hanya PTN, tetapi beberapa perguruan tinggi swasta ternyata juga ada yang memasuki peringkat 10 besar di kategori tertentu, mengalahkan ratusan PTN lainnya. Contohnya dalam kualitas manajemen, Universitas Gunadarma meraih peringkat kedua setelah PENS-ITS. Sementara itu, Universitas Kristen Petra dan Universitas Islam Indonesia masing-masing menduduki peringkat kedelapan dan kesepuluh.
Artikel Terkait: Melanjutkan kuliah di dalam negeri
- 5 Hal yang Bisa Dilakukan Jika Tidak Lolos SNMPTN 2017
- Mahasiswa Jakarta, Wujudkan Mimpi Lanjutkan Kuliah dengan KJMU!
- 10 Jurusan Kuliah dengan Lulusan Bergaji Tertinggi
Biaya tiap universitas
Beralih ke biaya yang harus dikeluarkan, kini hampir semua perguruan tinggi di Indonesia menerapkan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT). Ini adalah biaya yang wajib dibayarkan setiap semester, yang jika melalui pendaftaran jalur reguler besarnya akan ditentukan berdasarkan penghasilan orang tua/ wali mahasiswa yang akan membayar uang kuliah.
Pengelompokan ini bervariasi untuk setiap universitas, baik dari segi rentang gaji penanggung jawab keuangan, maupun dari segi biaya yang harus dibayarkan oleh masing-masing kelompok. Untuk peserta beasiswa bidikmisi dikelompokkan dalam kategori UKT 0 atau 1, tanpa ada besaran biaya yang harus dibayarkan sepeserpun. Berikut ini adalah gambaran singkat biaya kuliah untuk sepuluh universitas bonafide Indonesia.
Institut Teknologi Bandung terbagi menjadi dua dari segi uang kuliah, yakni: Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM); dan Non-Sekolah Bisnis dan Manajemen (non-SBM). Untuk program sarjana reguler dalam negeri, biaya terbesar yang harus dikeluarkan (oleh UKT 6) adalah Rp 10 juta untuk non-SBM, dan Rp 20 juta untuk SBM.
Di Universitas Gadjah Mada (UGM), terdapat 6 kelompok UKT plus UKT-0. Besarnya biaya wajib semester di universitas ini sangat bervariasi tergantung fakultas. Untuk program diploma, rentang biayanya adalah sekitar Rp 500–800 ribu untuk UKT 1; dan 6 sampai Rp 9 juta untuk UKT 6. Sementara itu untuk program S1 reguler dibebankan biaya paling kecil, yaitu Rp 500 ribu dan paling besar Rp 22,5 juta untuk fakultas Kedokteran.
Lain halnya di Institut Pertanian Bogor (IPB), uang kuliah cenderung seragam. Mahasiswa S1 reguler dari golongan UKT-1 dibebankan biaya sebesar 500 ribu setiap semesternya, sedangkan untuk kelompok UKT-6 berkisar antara Rp 10 – 12 juta.
Untuk Universitas Indonesia, besaran UKT terkecil untuk klaster Sains dan Teknologi adalah berkisar Rp 0 – Rp 2 juta, sedangkan untuk jumlah terbesar adalah Rp 6 juta sampai Rp 7,5 juta. Untuk Klaster Sosial, mahasiswa diwajibkan membayar minimal 0 sampai 1,5 juta rupiah sedangkan angka tertinggi adalah Rp 4–5 juta rupiah.
Institut Sepuluh November (ITS) menentukan jumlah UKT dengan sangat seragam. Adapun besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh kelompok UKT 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 berturut-turut adalah Rp 500.000, Rp 1.000.000, Rp 2.500.000, Rp 4.000.000, Rp 5.000.000, Rp 6.000.000, dan Rp 7.500.000.
Hampir setiap Universitas memiliki nilai UKT S1 reguler minimal Rp 500.000. Biaya terbesar di Universitas Brawijaya ada pada Pendidikan Dokter Gigi yakni sekitar RP 21.000.000/semester. Untuk Universitas Padjajaran, UKT tertinggi dipegang oleh Kedokteran Gigi dan Kedokteran yakni Rp 13.000.000. Untuk Universitas Diponegoro dan Universitas Hassanuddin, biaya tertinggi dipegang oleh Pendidikan Dokter, yakni Rp 19 juta untuk UNDIP dan Rp 20 juta untuk UNHAS.
Artikel terkait: Lanjut kuliah ke luar negeri, yuk!
- Bagaimana Rasanya Kuliah di Kanada?
- 5 Hal yang Patut Diketahui Jika Ingin Kuliah di Amerika Serikat Tahun Ini
- Ingin Dapat Beasiswa LPDP? Simak Kisah dan Tips dari Penerima Beasiswa LPDP Ini
Bagaimana artikel yang kamu baca hari ini? Sebelum keluar laman ini, yuk, kenalan dulu sama Tunaiku. Dijamin nggak bakal menyesal. Tunaiku bisa menjadi solusi finansial bagi kebutuhan-kebutuhanmu.