Swara – PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) merupakan salah satu pionir bank digital di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2014 yang berdedikasi menciptakan perubahan besar dengan mengandalkan teknologi berbasis digital.Â
Sejak didirikan, fokus Amar Bank untuk mewadahi nasabah yang tidak terlayani oleh bank konvensional dalam hal pinjaman mikro tanpa agunan melalui produknya bernama Tunaiku. Pada tahun 2020, Amar Bank juga meluncurkan produk barunya yang berfokus pada digital banking bernama Senyumku yang fokus membantu masyarakat dalam pengelolaan keuangan.
Untuk menjalankan misinya, Amar Bank bekerja sama dengan MongoDB untuk mengatasi tantangan penskalaan data demi pengambilan keputusan pemberian pinjaman yang tepat dan cepat kepada nasabah.
MongoDB merupakan salah satu jenis database NoSQL yang cukup populer digunakan dalam pengembangan website. MongoDB menggunakan dokumen dengan format JSON untuk menyimpan data, sehingga pengelolaan datanya bisa lebih baik dan cepat.
Baca juga: Amar Bank Ciptakan Perubahan Besar Solusi Keuangan dengan Bantuan MongoDB
Tantangan Amar Bank yang Berfokus pada Pinjaman Mikro
Banyak nasabah yang membutuhkan pinjaman kepada bank konvensional akan tetapi cukup sulit untuk terlayani karena tidak memenuhi kriteria yang ditentukan. Kebanyakan bank konvensional membutuhkan syarat berupa agunan serta riwayat pinjaman sebagai penjamin keamanan pinjaman kepada nasabah.
Â
Namun, sebagian besar nasabah tidak mampu memberikan agunan serta riwayat kredit kepada bank konvensional. Alhasil, kebutuhan akan pinjaman seringkali sulit didapatkan oleh nasabah. Di sinilah peran Amar Bank berdedikasi untuk menjadi wadah bagi nasabah yang tidak terlayani oleh bank konvensional dalam hal pinjaman.Â
Namun, menjadi tantangan bagi Amar Bank untuk bisa memberikan keputusan pemberian pinjaman kepada nasabah yang tidak memberikan agunan serta memiliki riwayat kredit. Dibutuhkan pengelolaan dan penskalaan data yang baik untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Berbeda dengan bank konvensional yang bisa memutuskan pemberian pinjaman hanya dengan data terstruktur apalagi dengan agunan dan riwayat skor kredit. Amar Bank dengan produknya Tunaiku sebagai platform pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA) harus bisa memberikan keputusan pemberian pinjaman yang tepat melalui data yang begitu acak.
Menentukan kelayakan kepada nasabah dalam hal pinjaman tanpa agunan membuat Amar Bank menemukan sebuah pertanyaan.
Â
- Bagaimana menilai dan mengelola data untuk membuat keputusan pemberian pinjaman yang efektif?Â
- Bagaimana Amar Bank bisa mengelola berbagai macam data?Â
- Bagaimana Amar Bank bisa menskalakan dengan cepat?
Amar Bank Gunakan MongoDB untuk Mengatasi Tantangan Penskalaan Data
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kevin Kane selaku Chief Technology Officer (CTO) mengungkap bahwa untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya membuat garis tunggal antara data terstruktur dan non-struktur untuk melakukan pemodelan data menggunakan MongoDB.
Demi mendatangkan keputusan terbaik, Amar Bank membuat pemodelan data terstruktur berupa nama dan alamat serta banyak data non-struktur yang mencakup banyak perilaku dan situasi untuk menentukan kelayakan kredit peminjam.
Sejak tahun 2014, Amar Bank melakukan migrasi data ke Cloud untuk menjamin keamanan data nasabah. Tak hanya itu, Amar Bank juga menggunakan MongoDB untuk mengelola data besar yang bersifat non struktural.
Â
MongoDB mampu mengumpulkan data non-struktural berupa situasi dan perilaku yang kompleks yang bisa digunakan oleh Amar Bank untuk menentukan keputusan pinjaman kepada nasabah. MongoDB berperan penting dalam menciptakan model bisnis kredit di Amar Bank.
Â
Dengan begitu, Amar Bank berhasil memecahkan permasalahan yang seringkali dirasakan oleh nasabah saat mengajukan pinjaman di bank konvensional. Dengan kemampuan membaca data yang kompleks, Amar Bank mampu memberikan persetujuan pinjaman hanya dalam waktu 24 jam.Â
Baca juga: Hadiri World Cloud Show, Kevin Kane Beberkan Kualitas Keamanan Amar Bank
Amar Bank Upgrade ke Versi MongoDB Atlas untuk Skalabilitas yang Lebih Fleksibel
Sejak awal penggunaan, Amar Bank menggunakan MongoDB versi open-source. Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan bertumbuh pesat, sehingga dibutuhkan sesuatu yang lebih mulus dan super fleksibel untuk pembacaan data.
Senada dengan yang dijelaskan oleh Ahmad Fikri selaku VP Infrastructure Operation & Security Amar Bank, penggunaan MongoDB versi open-source cukup baik, namun seiring pertumbuhan perusahaan, maka pelanggan dan data juga lebih besar sehingga pengoperasioan dan pengelolaan data menjadi cukup menantang.
Dengan begitu, pada tahun 2020 sejak peluncuran aplikasi Senyumku dan pemindahan datanya ke Google Cloud, Amar Bank melakukan upgrade ke MongoDB Atlas untuk membantu manajemen operasional serta mendukung skalabilitas yang lebih fleksibel.
Keputusan ini sangat baik, mengingat MongoDB memiliki kemitraan yang erat dengan Google, Atlas berjalan secara native di Google. Satu keuntungan besar dari perpindahan ke MongoDB Atlas adalah migrasi yang mulus dari komunitas swakelola ke layanan Atlas yang terkelola sepenuhnya.
Tak hanya itu, manfaat lain dengan penggunaan MongoDB Atlas adalah penskalaan otomatis yang secara otomatis meningkatkan kapasitas saat jumlah pelanggan dan penggunaan meningkat dan dials down saat penggunaan pelanggan berkurang. Hal ini sangat membantu menjaga biaya tetap rendah dalam bisnis dengan margin keuntungan dari pinjaman ketat.