Inspirasi dan Edukasi Finansial dari Amar Bank – Gairah untuk berbisnis di usia muda memang lagi marak-maraknya. Anak muda lebih memilih untuk mengembangkan bisnis daripada menjadi karyawan biasa dalam waktu yang lama.

 

Memilih untuk mengembangkan bisnis sendiri tentu tidak salah. Namun, hal yang harus diperhatikan bahwa berbisnis adalah untuk mereka yang berani menghadapi risiko dan berbagai lika-liku kegagalan.

 

Lantas, apakah bisnis erat kaitannya dengan kegagalan? Belum tentu, kini kamu juga harus cerdas dan tidak boleh ngasal dalam menjalankan bisnis. Belajar dari kegagalan banyak orang, yuk intip tips berbisnis di usia muda.

 

Membangun usaha di usia muda memang tidaklah mudah. Jika kamu butuh modal usaha, Amar bank dengan banyak produknya bisa bantu kamu. Cek di sini.

 

Perhatikan kebutuhan pasar

Hal pertama yang harus kamu perhatikan dalam berbisnis di usia muda adalah kenali kebutuhan pasar.

 

Harus dipahami bahwa bisnis yang baik adalah bisnis yang bisa menyelesaikan problem yang sedang dialami oleh pasar.

 

Mari kita lihat Gojek dengan kesuksesannya dengan menyelesaikan masalah pelanggan ojek yang dulunya menunggu lama atau bahkan harus menghampiri pangkalan.

 

Gojek dengan inisiatifnya membuat teknologi yang menghubungkan antara pelanggan ojek dan driver dalam satu aplikasi sesuai dengan demand order yang real time.

 

Jadi, dengan adanya gojek, driver tidak lagi kesulitan menemukan pelanggan dan pelanggan tidak lagi kesulitan menemukan driver.

 

Jika bisnis yang kamu jalankan betul-betul bisa menyelesaikan problem konsumen, maka niscaya bisnismu berpotensi berhasil.

 

Perhatikanlah sekelilingmu apa kira-kira keresahan yang harus segera diatasi. Atau mungkin dari diri kamu, apa kiranya keresahan saat ini yang kamu rasakan dan bagaimana cara penyelesaian masalah itu dengan baik.

 

Buat konsep atau ide bisnis

Setelah memperhatikan kebutuhan pasar, kini kamu buat model bisnisnya. Ada banyak tools yang bisa kamu gunakan untuk mempermudah proses pembuatan model bisnismu. Misalnya, Business Model Canvas, Analisis SWOT, Lean Business Canvas, dan lainnya.

 

Kamu harus bisa memetakan apa saja nilai lebih dari bisnismu, apa saja kelebihan dan kekurangannya dari segi bisnis dan kompetitor, bagaimana kemudian bisnis tersebut bisa mendapatkan uang, bagaimana sumber daya yang dibutuhkan dan lainnya.

 

Dalam memulai bisnis, kamu juga harus memiliki tim. Kamu tidak akan sanggup untuk memulainya sendirian. Paling tidak, kamu ada minimal 3-5 tim sebagai co-founder yang bisa menemanimu dalam membuat ide bisnis.

 

Bisnis yang dengan konsep ide yang matang akan memudahkan dalam melakukan eksekusi.

 

Validasi pasar

Setelah melakukan konsep ide bisnis dengan matang, saatnya kamu melakukan validasi pasar. Validasi pasar merupakan cara untuk membuktikan apakah ide bisnis yang sudah kamu konsep tersebut betul-betul dibutuhkan pasar.

 

Di tahap ini kamu mulai membuat ide bisnismu menjadi produk jadi. Jika bergerak di bidang konvensional, kamu bisa membuat beberapa sampel produk dan berikan ke target pasar yang kamu bidik.

 

Lakukan validasi pasar berulang kali sampai benar-benar kamu dan tim yakin bahwa ide bisnis ini betul dibutuhkan pasar.

 

Jangan takut gagal jika bisnismu belum mendapat validasi pasar. Jika butuh bantuan keuangan, jangan ragu untuk memilih produk Amar Bank di sini.

 

Baca juga:

Cara Mendapatkan Dana Tambahan Modal Usaha Tanpa Agunan, Simak Sampai Habis!

Ingin Bisnis Dengan Teman? Ketahui Dulu Etika yang Harus Dipenuhi

10 Ide Usaha Ramah Lingkungan yang Bisa Datangkan Cuan

 

Pivot ide

Ide bisnis seringkali tidak berhasil atau ditolak pasar. Namun, bukan berarti kamu sudah gagal dan tidak berpotensi menjadi seorang businessman.

 

Kebanyakan seorang pemula dalam berbisnis akan menyerah dan menjudge dirinya tidak berbakat dalam bisnis jika idenya ditolak oleh pasar.

 

Ide ditolak oleh pasar adalah hal yang wajar dan menjadi risiko dalam berbisnis.

 

Jika ternyata ide bisnismu tidak fit dengan pasar, kamu bisa meminta beberapa feedback terkait produkmu lalu lakukan perbaikan.

 

Namun, jika ternyata idemu betul-betul ditolak dan tidak mendapatkan feedback sama sekali, saatnya melakukan pivot ide.

 

Apa itu pivot ide? Kamu harus betul-betul jeli kembali melihat problem dari target pasar dan lakukan pembaruan konsep ide.

 

Artinya, kamu melakukan perbaikan besar-besaran pada ide bisnismu lalu lakukan kembali validasi pasar. Begitu seterusnya sampai betul-betul ide kamu diterima oleh pasar.

 

Kembangkan bisnis

Jika kamu telah berhasil mendapatkan validasi dari target pasar maka ini pertanda baik untuk bisnismu.

 

Jika sampel produkmu sudah diakui dan banyak digunakan oleh target pasar, saatnya melakukan pengembangan bisnis.

 

Nah, pada tahap ini kamu tidak perlu lagi ragu dengan ide yang kamu punya karena sudah terbukti memang diperlukan oleh pasar.

 

Kamu bisa melakukan pengembangan dengan cara memperluas pemasaran, mencari investor besar, atau bahkan membuka cabang-cabang baru.

 

Baca juga:

6 Macam Legalitas Usaha dan Perkiraan Biaya Membuatnya

5 Tips Memulai Bisnis Laundry yang Bisa Diterapkan

 

Berbisnis di usia muda memang penuh lika-liku. Kamu tidak akan tahu seberapa banyak kegagalan yang akan kamu lalui. Berbisnis memang penuh dengan risiko. Sebuah pepatah mengatakan, bisnis adalah kegagalan dan keberhasilan merupakan bonus.

 

Namun, bukan berarti berbisnis di usia muda kamu akan ditemukan dengan ratusan kegagalan. Itu bergantung kembali bagaimana kamu dan tim melakukan konsep ide yang betul dibutuhkan oleh pasar. Selamat mencoba!

 

Kembangkan bisnismu untuk mencapai target pasar yang lebih banyak. Gunakan produk dari Amar Bank untuk membantu dalam proses keuangan. Pelajari di sini.