SWARA – Mencapai kemandirian secara finansial bukanlah hal yang mudah. Terkadang, satu sumber pendapatan saja tidak cukup untuk membuat kondisi keuanganmu menjadi lebih stabil. Karena itu, salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan memiliki pendapatan pasif.

 

Pendapatan pasif merupakan pendapatan yang didapatkan dari pekerjaan pasif, yaitu pekerjaan yang tidak menuntut kita untuk melakukan aktivitas bekerja secara aktif, namun lebih berfokus pada pengelolaan sistem dan aset.

 

Sebagai contoh, ketika seseorang menjalankan bisnis kos-kosan, ia merencanakan strategi agar bisnis tersebut dapat terus bertahan dan memberikan kenyamanan bagi penghuni kos-kosan. Pengelolaan kos-kosan tidak harus dilakukan sendiri, melainkan dengan menyewa jasa dari seorang asisten rumah tangga. 

 

Tapi, setiap bulannya, ia tetap mendapatkan penghasilan dari biaya sewa kos para penghuni. Penghasilan itulah yang disebut dengan pendapatan pasif. 

 

Contoh lainnya adalah pendapatan dari royalti penjualan buku. Setiap bulannya, penulis tetap mendapatkan royalti berdasarkan performa penjualan buku di bulan tersebut. Namun, sang penulis tidak bekerja secara aktif di bulan-bulan itu untuk menulis buku, karena proses menulis buku telah dilakukan sejak awal, sebelum penjualan dilakukan. 

 

Pentingnya Memiliki Pendapatan Pasif

 

Banyak ahli keuangan yang percaya bahwa memiliki pendapatan pasif bisa membantu kita dalam menjaga kestabilan finansial. Selain itu, ada beberapa alasan yang menjadikan pendapatan pasif penting untuk dimiliki, yaitu: 

 

  • Memberikan kebebasan waktu

 

Memiliki pendapatan pasif memungkinkan kamu untuk melakukan berbagai aktivitas yang kamu kamu inginkan tanpa terbatas oleh waktu. Kamu bisa dengan bebas melakukan traveling ke berbagai tempat selama berbulan-bulan, tapi tetap mendapatkan penghasilan secara berkala setiap bulannya.

 

Bahkan, kamu juga bisa menjadikan pekerjaan pasif sebagai pekerjaan sampingan sambil tetap bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan. Dengan begitu, kamu pendapatan pasif yang didapatkan nantinya akan menjadi pendapatan tambahan, sehingga pemasukan per bulan pun cukup besar dan berasal dari berbagai sumber. 

 

  • Bekerja dengan fleksibel

 

Tidak seperti pekerjaan kantoran, pekerjaan pasif tidak harus selalu dilakukan di satu tempat dengan rutinitas harian tertentu. Kamu bisa menetapkan tempat kerja dan jam kerjamu sendiri secara fleksibel.

 

Misalnya, bila kamu memiliki pekerjaan pasif sebagai penulis, kamu bisa melakukannya sambil melakukan traveling ke berbagai kota. Dengan begitu, kamu tetap bisa bekerja sambil menikmati liburan. 

 

  • Stabilitas finansial

 

Bekerja secara pasif tidak sama dengan bekerja sebagai pekerja lepas atau freelancer. Sekilas, pekerjaan pasif memang terlihat serupa dengan freelance, karena pekerjaannya tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

 

Tapi, pekerjaan freelance dikenal sebagai pekerjaan dengan penghasilan yang tidak menentu dan tidak tetap. Pendapatanmu akan ditentukan pada banyaknya proyek dari para klien. Sementara, pada pekerjaan pasif, kamu tetap bisa mendapatkan pemasukan bulanan secara stabil, seperti ketika bekerja kantoran di suatu perusahaan. 

 

Cara Mendapatkan Pendapatan Pasif

 

Di era digital seperti sekarang ini, ada banyak jenis pekerjaan pasif yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan pendapatan pasif, seperti: 

 

  • Kontributor di situs fotografi

 

Saat ini, ada banyak situs-situs fotografi yang menyimpan stok gambar dan foto dari para fotografer di seluruh dunia. Nantinya, stok foto tersebut bisa digunakan oleh siapa saja yang bersedia mendaftar dan membayar biaya berlangganan ke situs fotografi terkait.

 

Situs-situs seperti itu memerlukan kontribusi dari banyak fotografer agar stok foto mereka selalu bisa diperbarui. Kalau kamu memiliki hobi dan keahlian di bidang fotografi, kamu bisa mendaftarkan diri sebagai kontributor di situs-situs ini. Nantinya, kamu akan mendapatkan penghasilan bulanan yang dihitung berdasarkan frekuensi fotomu diunduh atau digunakan oleh pengguna. 

 

  • Content creator

 

Pekerjaan sebagai content creator juga bisa dikategorikan sebagai pekerjaan pasif. Seorang content creator akan memproduksi konten dan mempublikasikannya lewat platform online seperti Youtube atau blog. Kemudian, setiap bulannya, mereka akan mendapatkan penghasilan berdasarkan jumlah engagement di konten Youtube atau jumlah kunjungan di blog mereka.

 

Karena dipengaruhi oleh jumlah engagement dan kunjungan, nominal penghasilan yang didapatkan setiap bulannya mungkin berbeda-beda. Tapi, kamu tetap bisa mendapat pemasukan secara berkala, sehingga pendapatanmu tetap stabil. 

 

  • Affiliate links

 

Affiliate links adalah pendapatan komisi berdasarkan promosi produk melalui link. Metode ini cocok dilakukan bagi kamu yang sudah memiliki blog, akun media sosial, atau situs tertentu dengan jumlah pengikut yang cukup banyak. 

 

Kamu bisa menawarkan jasa kepada para client untuk mempromosikan produk mereka melalui akunmu dengan mencantumkan link menuju situs resmi produk mereka. Nantinya, kamu bisa mendapatkan komisi berdasarkan hasil penjualan yang arus pengunjungnya berasal dari akun blog atau media sosialmu. 

 

  • Sewa rumah

 

Sama seperti bisnis kos-kosan, bisnis sewa rumah juga bisa menjadi pekerjaan pasif dengan penghasilan yang stabil. Kamu bisa menyediakan akomodasi, baik berupa rumah, apartemen, atau kos-kosan, kemudian menyewakannya dengan sistem pembayaran secara bulanan ataupun tahunan. 

 

Pertama-tama, kamu mungkin perlu membeli properti terlebih dahulu. Untuk itu, diperlukan modal yang cukup besar, tapi juga bisa sekaligus menjadi sarana investasi. Setelah properti itu resmi menjadi milikmu, barulah kamu bisa memanfaatkannya sebagai bisnis dengan bebas. 

 

  • Kursus online

 

Saat ini, banyak orang mengandalkan kursus online untuk belajar. Dibandingkan dengan kursus biasa, kursus online lebih fleksibel, dimana pesertanya bebas menentukan lokasi dan jam belajar mereka sendiri.

 

Kamu bisa mendaftarkan diri di berbagai situs yang menyediakan layanan kursus online sebagai pengajar. Dari sana, kamu akan mendapatkan penghasilan secara berkala berdasarkan jumlah peserta yang membayar dan mengikuti kursusmu. 

 

Dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti yang telah disebutkan di atas, kamu bisa memperoleh pendapatan pasif untuk menjaga stabilitas finansial. Pekerjaan-pekerjaan ini bisa menjadi alternatif bagi kamu yang ingin mendapat kebebasan namun tetap berpenghasilan tetap.

 

Informasi di atas disampaikan dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan di Oktober 2020 ini. Inklusi keuangan adalah kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap layanan keuangan.

 

Dilansir dari Liputan 6, selama Bulan Inklusi Keuangan, masyarakat diharapkan bisa mendapat akses informasi seputar keuangan guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan jasa keuangan.