SWARA – Saya memiliki teman kerja yang berkepribadian dominance. Kesimpulan ini saya peroleh setelah menerapkan tes kepribadian DISC. Tentu saja saya tidak mengatakan pada siapa-siapa tentang tipenya itu. Kalau saya belum tahu ada tes kepribadian semacam ini, pasti sulit rasanya menyesuaikan sikap saya dengan sifatnya. Memang bagaimana cirinya?
1. Ingin jadi si nomor satu
Bagus juga ketika teman kerja saya itu semangat dalam mengambil tugas demi tugas. Hampir semua teman kerja lainnya tidak punya ambisi seperti itu. Kadang-kadang saya termotivasi juga setelah menyimak sepak-terjangnya selama ini. Akan tetapi, ketika saya lihat hasil pekerjaannya, terkesan buru-buru. Ini yang kadang bikin jengkel.
Pernah juga dalam sebuah pembicaraan kami, dia menantang saya begini, “siapa yang paling banyak mengerjakan tugas bulan ini? Kamu atau aku?”
Dengan deklarasi semacam itu, saya tidak mungkin bisa melayaninya. Ketika dia kalah, pasti akan down. Jadi saya tetap terima tantangannya, hanya saja saya beri jalan dia untuk menang. Semua jadi bahagia.
2. Berpikir logis
Dibandingkan dengan saya, dia lebih sering mengerjakan tugas-tugas yang berbasis logika. Apa yang tidak sesuai dengan konsep tersebut, maka ditepis jauh-jauh. Menurut saya wajar saja. Termasuk juga cerita tentang hantu. Oleh karena itu, saya suka sekali melihat dia bahagia ketika memamerkan kemampuannya. Mungkin itu yang selama ini bikin bahagia.
3. Selalu ingin diperhatikan
Dengan ambisi ingin jadi nomor satu, maka secara otomatis dia ingin diperhatikan orang lain. Atasan saya tahu betul bagaimana sifat dia. Saya sering melihat atasan saya memuji-mujinya agar bisa semangat dalam bekerja. Bagi orang dengan tipe kepribadian seperti itu, pujian ibarat bahan bakar. Inilah yang paling seru dalam tes kepribadian DISC Dominance.
Ketika dia kehilangan pujian dari orang lain, maka performanya akan turun. Jadi, kalau kamu menemukan orang dengan tipe ini di kantormu, tidak ada salahnya untuk memujinya. Dia pasti akan terbang dan semangat dalam menjalani kehidupan lagi. Masalahnya, saya sering murung ketika dia dibentak oleh atasannya. Sedih betul kelihatannya.
4. Selalu ingin menyerang
Dalam dunia kerja, persaingan antara karyawan itu bagus. Asalkan dilakukan dengan cara yang sehat. Dengan bersaing, harga diri akan semakin meningkat. Hasil yang dicapai juga bisa lebih produktif. Kalau atasan kamu kelewat baik, mungkin bisa dapat bonus dengan menaklukkan tugas-tugas di luar porsi yang ditetapkan.
Hanya saja, apa yang berjalan mulus biasanya tetap ada batu sandungan dan semacamnya. Hal itu bisa dipicu dari sifat iri terhadap sesama karyawan. Harusnya kompak, jadi terpecah-pecah. Apalagi kalau temanmu bertipe dominance dan cenderung mudah menyerang. Oleh karena itu, biarkan dia memimpin, kendatipun menurutnya masih ada persaingan.
5. Suka perubahan dan kesempatan
Inilah yang paling saya suka dari tipe berkepribadian dominance. Persis seperti yang sering didengung-dengungkan oleh teman saya. Dia suka sekali dengan perubahan apa pun dalam hidup ini. Termasuk soal perubahan warna cat kantor, gaya berpakaian, dan lainnya. Begitu pula kalau sudah mengobrol tentang kesempatan dalam kerja.
Dia orang yang paling optimis sepanjang hidup yang saya jalani. Ketika orang lain mungkin hanya mengerjakan tugas yang standar-standar saja, dia ngoyo dalam ambil tugas. Tentu saja dengan harapan bisa naik jabatan dan naik gaji bulanannya. Saya tahu karena dia pernah curhat tentang masalah itu. Jadi, saya amini saja daripada nanti berantem.
Seseorang dengan tipe kepribadian dominance mungkin lebih cocok jadi owner. Hanya saja setelah menyingkirkan sifat-sifat negatifnya yang cenderung merugikan diri sendiri itu. Tes kepribadian DISC memang sesederhana ini. Kita hanya perlu mengamati orang lain, merespons, dan ambil sikap sesuai dengan keinginan pribadinya.
Artikel ini ditulis oleh:
TUNAIKU